KEEFEKTIFAN PELAYANAN YAYASAN MITRA
PENGEMBANGAN DESA DALAM MEMBERDAYAKAN
JEMAAT PEDESAAN
( Studi Kasus di Desa Sindangjaya
dan desa Kertajaya)
Sebaiknya diberi
periodesasi dari tahun berapa sampai tahun berapa. Coba pertimbangkan apakah
kata KEEFEKTIFAN perlu dimasukkan? Kalau saran saya, ditiadakan saja, karena
sudah tertampung dalam: Studi Kasus....
TESIS
Diajukan
Untuk Melengkapi Persyaratan dan Memenuhi
Tugas
Akademik untuk Mencapai Gelar
MAGISTER
OF TEOLOGI (M.Th)
Dalam
Bidang Misi dan Penginjilan
Oleh:
ADRIANUS
09 21 5763
09 21 5763
SEKOLAH
TINGGI ALKITAB TIRANUS
BANDUNG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Bab
pendahuluan ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, tesis, ruang lingkup penelitian, metode dan
prosedur penelitian, manfaat penelitian dan penulisan, penjelasan istilah,
sistematika penulisan.
Latar
Belakang Masalah
Secara umum lembaga swadaya masyarakat
(LSM) dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang didirikan oleh perorangan
atau sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada
masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
Keberadaan LSM yang beroperasi di Indonesia saat ini diperkirakan lebih dari
10.000, baik ditingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, di mana dari tahun
ke tahun jumlah ini semakin bertambah[1].
Bergulirnya era reformasi turut mempengaruhi pertumbuhan LSM.Jika pada tahun
1997 ditaksir ada sekitar 4000-7000 LMS, maka pada tahun 2002 jumlah LSM
menurut Departemen Dalam Negeri menjadi sekitar 13.500 LSM[2].Dengan
dimulainya era kebebasan, organisasi-organisasi social politik termasuk LSM,
baik yang berasaskan Kristen maupun non Kristen tumbuh dengan subur.Menurut
Budi Setyono, LSM merupakan lembaga/organisasi non partisan yang berbasis pada
gerakan moral (moral force) yang memiliki peran penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan politik. LSM dipandang mempunyai peran
signifikan dalam proses demokratisasi. Jenis organisasi ini diyakini memiliki
fungsi dan karakteristik khusus dan berbeda dengan organisasi pada sektor
politik-pemerintah maupun swasta (private sector), sehingga mampu
menjalankan tugas tertentu yang tidak dapat dilaksanakan oleh organisasi pada
dua sektor tersebut[3].
Berbeda dengan organisasi politik yang
berorientasi kekuasaan dan swasta yang berorientasi komersial, secara
konsepsional, LSM memiliki karakteristik yang bercirikan: nonpartisan, tidak
mencari keuntungan ekonomi, bersifat sukarela, dan bersendi pada gerakan moral.
Ciri-ciri ini menjadikan LSM dapat bergerak secara luwes tanpa dibatasi oleh
ikatan-ikatan motif politik dan ekonomi.Ciri-ciri LSM tersebut juga membuat LSM
dapat menyuarakan aspirasi dan melayani kepentingan masyarakat yang tidak
begitu diperhatikan oleh sector politik dan swasta.
Berawal dari kondisi bangsa yang memprihatinkan, seharusnya
LSM dapat mengambil peran untuk memperbaiki kondisi yang ada. Meskipun dari
sisi kuantitatif jumlah LSM di Indonesia relative besar, namun berdasarkan
pengamatan dilapangan belum tampak adanya kontribusi yang signifikan dari
usaha-usaha yang telah dilakukan oleh LSM.Berbagai problematika yang melibatkan
LSM-LSM di Indonesia ini bisa saja memunculkan degradasi kepercayaan publik,
karena sesungguhnya banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh LSM baik
internal maupun eksternal.Dari sisi internal misalnya inefesiensi manajemen,
pertikaian antar aktivis, transparansi dan sebagainya. Selain itu masalah
sumber dana merupakan tantangan utama yang harus dihadapi LSM, dan sudah
terlihat ditingkat nasional bahwa ada LSM yang memilih merubah arah ideologis
sesuai dengan penyandang dananya. Profesionalisme LSM juga patut dipertanyakan
karena sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak LSM yang tidak memiliki kantor dan
sekretariat tetap yang jelas. Belum lagi standar gaji yang minimalis, sehingga
banyak kalangan LSM yang memilih berkompromi dengan pemerintah ketika peluang
politik tersedia.Mereka umumnya membuat agenda-agenda yang diklaim
merepresentasikan masyarakat, namun ketika muncul godaan dari pembuat kebijakan
mereka dapat dengan mudah meninggalkan masyarakat.
Uraian di atas, disimpan utnuk bahan pembahasan di Bab 2 saja.
Sebaiknya latar belakang masalah dimulai di sini, namun harus
focus pada Yayasan yang hendak diteliti. Misalnya, menurut pra-penelitian,
masalah-masalah apa nyang terjadi di yayasan tersebut. Contoh, tata bkelola
organisasi, keuangan, dll. Hal ini harus
bertolak bdari pengatakan, penelitian terhadap Anggaran dasar dan Anggaran
Rumah tangga. Dan juga dampak dari tata kelola yang tidak sesuai AD/ART.
Di
tengah kondisi bangsa yang sedang mengalami krisis multidimensional, patutlah
bersyukur dengan kehadiran lembaga-lembaga pelayanan kristiani, setidaknya turut
memberikan sumbangsih dalam mewujudkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang
adil dan sejahtera.Namun tidak jauh berbeda dengan lembaga-lembaga non-Kristen,
berdasarkan pengamatan dilapangan belum tampak adanya kontribusi yang
signifikan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Beberapa
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan LSM Kristiani yang penulis amati dan
temui dilapangan.Misalnya, ada lembaga kristiani yang mencari dana dengan
tujuan membangun tempat rehabilitasi, namun setelah dananya ada, dana tersebut
digunakan untuk membangun rumah pribadi. Ada yang mendapat sumbangan dari
pemerintah, tetapi dana itu digunakan untuk kepentingan pribadi. Ada lembaga
yang aktif mencari daerah-daerah yang miskin untuk dijadikan objek pencariandana,
tetapi dana yang diperoleh tidak pernah menyentuh daerah tersebut. Ada lembaga
yang pelayananya telah dicemarkan oleh pola dan prinsip-prinsip dunia, pengaruh
dunia lebih menguasai dibanding pengaruh rohani. Akibatnya muncul sikap saling
menjatuhkan demi jabatan, yang pada akhirnya
membawa pada perselisihan, perpecahan dan kehancuran. Muncul pertanyaan,
mengapa?Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebabnya.Apabila ditinjau dari segi teologis, apakah
pendiriannya sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab? Dan jika ditinjau dari segi
ekonomi apakah sudah menjalankan fungsinya dengan baik dan benar untuk mencapai
tujuannya yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat atau apakah kegiatannya
membawa pengaruh terhadap tingkat perekonomian masyarakat.Kondisi ini sejalan
dengan istilah yang diangkat oleh Indra J. Piliang yang menggambarkan kondisi
LSM yang carut-marut, sehingga diperlukan adanya evaluasi atas kinerja LSM[4].Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan pelayanan Yayasan Mitra Pengembangan Desa sebagai salah
satu LSM yang bergerak dalam memberdayakan
jemaat pedesaan, khususnya di desa
Sindangjaya dan Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
Sekali lagi, sebaiknya
lebih focus kepada hal-hal yang diduga menimbulkan masalah, disertai
contoh konkrit.
Rumusan
Masalah
Setelah
memperhatikan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah pokok
dalam penelitian ini yaitu: Apakah pelayanan yang dilakukan oleh Yayasan Mitra
Pengembangan Desa sudah efektif (ada efeknya) baik secara teologis maupun
secara ekonomis. Berarti latar belakang masalah
harus bertolak dari hal-hal yang dianggap sebagai penyebab ketidakefektifan Yayasan.
Fakto penyebab, belum terungkap/belum dipaparkan dalam latar belakang masalah.
Pertanyaan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah, penulis membagi dalam tiga pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Bagaimana
prinsip-prinsip pelayanan yang Alkitabiah?
2.
Bagaimanakah kondisi jemaat
yang ada di desa Sindangjaya dan desa Kertajaya di tinjau dari segi Teologis
dan ekonomis? Tidak tampak di judul maupun dalam
penjelasan latar belakang masalah.
3. Bagaimana
UpayaYayasan Mitra Pengembangan Desa dalam melakukan pelayanan pemberdayaan
jemaat pedesaan dari sudut teologis dan ekonomis?
4.
Sejauh mana keefektifan pelayanan Yayasan
Mitra Pengembangan Desa dalam melakukan pemberdayaan jemaat pedesaan ditinjau
dari sudut teologis dan ekonomis?
Perlu ada pertanyaan tentang apa yang sudah dikerjakan oleh
Yayasan mulai tahun ….sampai tahun….. Tujuannya untuk tahu apakah efektif atau
tidak. Juga harus ada alat ukur tentang efekti atau tidak efektif. Apakah alat
ukurnya adalah program? AD/ART? Atau….?
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
pertama, untuk menjelaskan prinsip-prinsip pelayanan yang alkitabiah. Kedua,
untuk menjelaskan kondisi jemaat yang ada di desa Sindangjaya dan Kertajaya.Ketiga,
untuk menjelaskan upaya yang dilakuakan Yayasan Mitra Pengembangan Desa dalam
dalam melakukan pemberdayaan jemaat pedesaan. Keempat,untukmemaparkan tingkat
keefektifan pelayanan Yayasan Mitra Pengembangan Desa ditinjau dari sudut
pandang teologis maupun ekonomis.
Karena ada pertanyaan mengenai jemaat, maka perlu dijelaskan dalam
latar belakang masalah tentang jemaat. Sebab judul tesis hanya mengacu kepada
Yayasan.
Tesis
Pelayanan Yayasan Mitra Pengembangan
Desa akanefektif apabila di dibangun secara holistic (secara utuh baik dalam
hal teologis maupun ekonomis).
Ruang
Lingkup Penelitian
Melihat cukup banyak dan luasnya permasalahan
yang berkait pelayanan pedesaan
yang dilakukan oleh Yayasan Mitra Pengembangan Desa, maka
di dalam penelitian ini penulis akan membatasinya dalam hal pelayanan yang dilakukan Yayasan Mitra Pengembangan Desa melalui Sekolah
Tinggi Teologi Studi Alkitab untuk Pengembangan Pedesaan Indonesia STT SAPPI), di desa Sidangjaya dan Desa Kertajaya
Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.
Metode
dan Prosedur Penelitian
Apa jenis penelitiannya? Kualitatif atau kuantitatif? Seharusnya
kualitatif. Dari sinilah metode bisa dipertimbangkan. Sebab metode adalah
kendaraan yg akan ditumpangi untuk memperoleh data. Harus pilih kendaraan yang
tepat, sesuai jenis penelitian. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif (descriptive
research) yaitu penelitian untuk mendeskripsikan suatu situasi atau area
populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat.Tujuan
penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi
populasi saat ini (Danim, 2005:41).Penelitian ini menggunakan dua sumber yaitu
perpustakaan dan hasil penelitian lapangan.Perpustakaaan yaitu bahan-bahan
literatur, baik berupa buku-buku teologia, dokumen-dokumen lembaga pelayanan
kristiani, maupun buku-buku umum.
Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah melalui wawancara dan angket untuk mengetahuiprinsip-prinsip yang
diterapkan didalam pelayanan lembaga kristiani. Teknik wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-dept interview) yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan caratanya jawab sambil bertatap muka dengan orang yang
diwawancarai.Wawancara akan menolong untuk mendapatkan informasi yang jelas dan
lengkap langsung dari sumbernya, dan untuk memperjelas informasi atau data yang
masih “kabur.”Selain wawancara data juga diperoleh dari dokumentasi yaitu
pengumpulan data dengan cara meminta data yang sudah ada sebelumnya (Djarwanto,
1990:23).Angket atau kuisioner adalah seperangkat penyataan atau pertanyaan
tertulis dalam lembaran kertas atau sejenisnya dan disampaikan kepada responden
penelitian untuk diisi olehnya tanpa intervensidari peneliti atau pihak lain
(Danim, 2005:138).Pengumpulan data dengan angket yaitu memberikan instrument
angket kepada responden. Instrument angket meliputi pertanyaan tentang standard
an prinsip-prinsip pelayanan yang dilakukan oleh lembaga pelayanan kristiani
baik dari sudut pandang teologis maupun ekonomis.
Untuk menganalisis permasalahan
dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif kualitatif yaitu hasil
penelitian beserta analisisnya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang
berbentuk narasi, kemudian dari analisa yang telah dilakukan diambil suatu
kesimpulan.
Manfaat
Penelitian dan Penulisan
Ada dua
manfaat, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis. Teoritis maksudnya
bermanfaat bagi bbidang misi. Sedangkan praktis mengacu kepada manfaat untuk
pelayanan dan untuk penulis sendiri.
Harapan penulis
penelitian ini akan bermanfaat bagi: (1) penulis sendiri, penelitian ini akan
menambah wawasan dan juga menolong untuk memahamiprinsip-prinsip pelayanan
lembaga kristiani yang membawa pengaruh. (2) Untuk menemukan prinsip-prinsip
pelaksanaan lembaga pelayanan kristiani,
dan memberi jawaban terhadap prinsip Alkitabih dalam membangun sebuah lembaga
pelayanan. (3) Penelitian ini akan menambah karya ilmiah bagi jurusan misi dan
penginjilan yang akan berguna bagi pembaca yang akan meneliti hal-hal yang
berhubungan dengan pelayanan yang dilakukan oleh lembaga kristiani. (4)
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk membuka wacana penelitian lebih
lanjut terutama kajian tentang Lembaga Swadaya Masyarakat secara umum dan
khususnya LSM yang bergerak dalam pelayanan pedesaan, dalam mengkaji strategi
lebih lanjut guna mewujudkan masyarakat yang lebih baik dalam konteks masyarakat pedesaan.
Penjelasan
Istilah
Keefektifanberasal
dari kata dasar efektif yang artinya ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya), (KBBI, 2003:595).Jadi kefektifan adalah keadaan yang
berpengaruh.Pelayanan adalah perihal atau cara melayani. Lembaga adalah badan
(organisasi) yg tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan
suatu usaha.Lembaga kristiani adalah badan atau organisasi yang memiliki tujuan
untuk melakukan suatu usaha yang bersifat atau berciri Kristen.Teologis adalah
berhubungan dengan teologi; berdasar pada teologi, berdasarkan pada Kitab Suci.Ekonomis
adalah pengaruh suatu penyelenggaraan kegiatan
terhadap perekonomian;
Penjelasan istilah
maksudnya menjelaskan makna khusus dari istilah-istilah yang digunakan dalam
judul tesis. Jika istilah yang digunakan tidak ada makna khusus, maka tidak
perlu ada penjelasan istilah. Dengan kata lain, penjelasan istilah tidak sama
dengan pembuatan kamus mini. Penjelasan istilah berkenaan dengan maksud penulis
dalam menggunakan istilah-istilah pada judul tesis, atau istilah yang menjadi
kata kunci dalam tesis.
Sistematika Penulisan
Sistematika sifatnya sementara.
Nanti kalau tesis sudah rampaung, maka dengan sendirinya sistematika baku dapat
dibuat. Artinya yang ada ini sifatnya sementara agar menjadi penduan.
Tulisan ini akan disusun dalam sistematika sebagai berikut:
I.
Bab I Pendahuluan. Dalam bagian
ini penulis membahas tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah,
tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
II.
Bab II Membahas tentang
prinsip-prinsip pelayanan yang Alkitabiah.
III.
Bab III Membahas kondisi jemaat di desa Sindangjaya dan desa
Kertajaya dan upaya yang dilakukan Yayasan Mitra Pengembangan Desa dalam memberdayakan
jemaat pedesaan di tinjau dari sudut
teologis maupun ekonomis.
IV.
Bab IV Menganalisa pelayanan Yayasan Mitra Pengembangan Desa (secara
Teologis dan Ekonomis)
V.
Bab V Kesimpulan dan Saran (Teologis dan Ekonomis)
Demikianlah catatan saya. Harap diperbaiki, dipertajam latar
belakang masalahnya.
Tolong baca buku-buku penelitian kualitatif, misalnya bukunya
Prof. Sugoyono, Moleong dll. Baca juga buku2 Gorys Keraf: Komposisi, Arumentasi
dan Narasi, Gaya dan Diksi. Tiga buku ini menolong dalam membuat paragraph, dan
ide-ide yang logis dan sistemati.
Selamat berjuang. Tuhan yesus memberkati.
Saya mohon maaf, karena kesibukan mengajar Medio sehingga
terlambat mengembalikannya. Terima kasih
atas pengertiannya.
Selamat melayani, Tuhan yesus memberkati.
Shalom,
[1]Muhammad AS
Hikam, Demokrasi dan Civil Society, LP3ES, Jakarta, 1999, Hal. 6.
[2]Kompas 13 Januari
2003 dalam NGO ditengah Kepungan Kepentingan Global,
http://lafadl.wordpress.com/2006/07/15/ngo-di-tengah-kepungan-kepentingan-global/.
[3]Budi Setiyono,
Pengawasan Pemilu oleh LSM, Suara merdeka, 15 oktober 2003
[4]Indra J. Piliang,
Otokritik Terhadap LSM, Suara Pembaruan, 15 September 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar