Pengantar
·
Pertanyaan apa yang saudara pahami tentang
liturgy…………….?
·
Dalam teologi Ilmu yang membahas tentang
peribadahan di sebut ilmu liturgy
·
Liturgy adalah kegiatan ibadah, baik
berbentuk seremonial maupun praksis (ibadah yang sejati). Ibadah yang sejati
tidak terbatas pada pelayanan di gereja melalui selebrasi, tetapi terwujud pula
di dalam sikap huidup orang percaya di dunia sehari-hari selalui aksi. Aksi
ibadah meliputi pelayanan, tindakan, tingkah laku, hidup keagamaan,
spritualitas, cara berpikir, pola piker, menanggapi, dsb.
·
Ibadah yang sejati menurut paulus …. Roma
12:1, menurut Paulus, inti ibadah Kristen adalah mempersembahkan hidup kepada
Tuhan. Tanpa dasar ini, ibadah dalam bentuk apapun tidak bernilai. Ibadah
menjadi hambar jika ia terbatas hanya pada perayaan.
·
Ada hubungan antara ibadah dan sikap hidup
sehari-hari, yang satu mewarnai yang lain secara timbal balik dan harmonis.
Istilah dan Pemahaman
Etimologis Liturgi
·
Apa bedanya liturgy, kebaktian, dan ibadah?
·
Kata liturgy berasal dari bahasa Yunani:
leitourgia berasal dari dua kata, yaitu ergon, artinya melayani atau bekerja,
dan laos, artinya bangsa, masyarakat, persekutuan umat. Kata laos dan ergon
diambil dari kehidupan masyarakat Yunani kuno sebagai kerja nyata rakyat kepada
bangsa dan Negara. Secara praktis hal ini berupa bayar pajak, membela Negara
dari ancaman musuh atau wajib militer.
·
Leitourgia juga digunakan untuk menunjuk
pelayan rumah tangga dan pegawai pemerintah, semisalnya penarik pajak.
·
Rasul Paulus menyebut dirinya sebagai pelayan
(leitourgos) Kristu Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi (Rm. 15:16). Paulus
juga menyebut para penarik pajak sebagai para pelayan (leitourgoi) Allah (Rm
13:6). Paulus juga memahami bahwa liturgy adalah sikap beriman sehari-hari.
Liturgy tidak terbatas pada perayaan gereja.
·
Dewasa ini kata liturgy menjadi sebutan khas
dan umum untuk perayaan ibadah Kristen. Kata liturgy sudah diterima secara umum
untuk menyebut ibadah Kristen. Kata
liturgy sendiri bagu dimasukkan sebagai perayaan ibadah gereja sekitar abad
ke-12.
·
Kata yang seajajar dalam bahasa Indonesia
adalah “kebaktian”. Bhakti (sansekerta) adalah perbuatan yang menyatakan setia
dan hormat, memperhambakan diri, perbuatan baik. Bakti dapat ditujukkan baik
untuk seseorang, Negara, maupun untuk Tuhan yang dilakukan dengan
sukarela…misalnya sebutan untuk kebaktian natal.
·
Kata ibadah, misalnya ibadah minggu, berasal
dari bahasa Arab yaitu ebdu atau abdu (abdi=hamba). Kata ini sejajar dengan
kata Ibrani, abodah (ebed=hamba) yang artinya perbuatan untuk menyatakan bakti
kepada Tuhan. Ibadah terkait seerat-eratnya dengan suatu kegiatan manusia
kepada Tuhan, dengan pelayanan kepada Tuhan.
·
Pemahaman ibadah atau kebaktian tidak
terbatas pada sisi selebrasi (walaupun itu penting), tetapi mengandung arti “perbuatan
tunduk dan hormat”. Pada satu pihak kebakti mempunyai makna terbatas pada
upacara agama dalam bentuk perayaan, tetapi juga mempunyai makna yang luas,
yakni sikap hidup sebagai pelayan Tuhan. Sikap hidup ini menyangkut tabiat,
perbuatan, karakter, pola piker yang ditunjukkan secara utuh dan nyata oleh
orang percaya did lam dunia.
·
Liturgy, kebaktian, dan ibadah secara resmi
digunakan secara sama dan sejajar dalam bahasa Indonesia, tetapi ada perbedaan
pemakaian. Misalnya kata liturgy sering dipakai dalam kaitan dengan disiplin
ilmu atau tata cara resmi dan agung sebagaimana dalam gereja katolik roma. Kata
kebaktian lebih sering digunakan untuk menunjuk kegiatan perayaan peribadahan.
Semntara kata ibadah cenderung digunakan secara umumuntuk menunjuk perayaan
agama apa pun, bahkan agama-agama tradisi dan agama suku.
·
Respon atau tanggapan umat kepada Allah
terjadi melalui tata ibadah, termasuk tata gerak, tata warna, tata ruang,
music, dsbnya. Melalui berbagai tata, baik hal keteraturan maupun hal ketertiban,
karya keselamatan Allah kepada dunia dirayakan. Hal ini sesuai dengan pemahaman
Paulus yaitu segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan tertib (1 Kor.
14:26-40)
·
Respon dalam liturgy manandakan bahwa sifat
ibadah adalah dialogis, dalam liturgy terjadi dialog antara umat dan Allah.
Dialog ini tidak boleh dikurangi nilainya oleh para pelayan liturgy dengan
mengambil alih atau merebut hak umat untuk berdialog dengan Allah.
·
Pusat perhatian umat dalam liturgy adalah
Kristus. Inisiatif dan peran Kristus adalah utama antara para pelayan liturgy,
gereja, music. Kristuslah pusat perhatian umat, bukan sang mempelai jika dalam
kebaktian pernikahan atau calon baptis jika dalam pembaptisan. Daam disiplin ilmu liturgy ada dua tahap yang
harus dilakukan oleh teolog atau pemimpin gereja atau komisi liturgy untuk
membuat tata liturgy, yaitu:
1. Mengadakan
penelitian historis dan teologi tentang liturgy dan elemen-elemennya.
2. Menilai
dan memperhatikan relevansinya bagi tata liturgy yang sedang disiapkan.
Jadi
liturgy kita dari denominasi apapun berada dalam suatu tradisi tertentu yang
dapat ditelusuri dalam sejarah gereja. ...bersambung...selengkapnya download di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar