7 Oktober 2012

Yesus dalam Qur’an

INSTITUT ALKITAB TIRANUS
Mata Kuliah : Perjumpaan Umat Kristiani dengan Umat Islam
Dosen : Jon Culver, Ph.D.
Tugas : Resensi Buku
Yesus dalam Qur'an
Nama : Adrianus
NIM : 09 21 5763

Buku ini menawarkan kajian baru tentang apa yang Qur'an katakan
mengenai Yesus, dan dibandingkan dengan uraian-uraian yang sama dari
Injil. Buku ini berupaya untuk membantu memberikan penjelasan supaya
beberapa kesalah-pahaman dari kalangan Muslim dan Kristen tentang
Yesus, karena akibat dari kesalapaman ini telah mengarah pada
penghinaan Yesus dan Injil.
Dalam Qur'an Yesus diberi sejumlah gelar kehormatan. Dalam Quran Yesus
dikenal dengan sebutan Isa, Qur'an menyebut nama Isa sebanyak 25 kali.
Selain itu Yesus juga disebut Anak Maryam (Ibnu Maryam), gelar ini
ditambahkan untuk menunjukkan bahwa Yesus juga mengalami kematian
seperti nabi-nabi Tuhan yang lain. Dalam gelar ini Yesus menggunakan
nama ibunya karena, Quran sendiri percaya bahwa Yesus dilahirkan tanpa
seorang ayah, Quran tidak menyebut Yusuf, berbeda dengan Alkitab PL
dan PB yang menyebut Yusuf sebagai ayah angkat Yesus. Dalam hal ini
Quran percaya bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan, seorang
perempuan yang beriman yang menjaga kesuciannya serta seorang
perempuan yang taat kepada Tuhan dan Tuhan telah memilihnya dari
antara para wanita dunia. Dalam hal ini Quran tidak mengkritik.
Yesus menerima gelar Al-Masih (Kristus) sebanyak 7 kali dalam Quran.
Tidak ada penjelasan tentang gelar ini, kelihatannya gelar ini
memiliki pengertian khusus yaitu ingin menjelaskan bahwa Yesus bukan
Tuhan tetapi hanya seorang rasul Tuhan. sehingga dikatakan telah kafir
orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan adalah Al-Masih, anak Maryam
(5:17; 5:72). Ada beberapa hal yang dilakukan Yesus juga terdapat di
dalam Quran dan adalah eskplisit dalam Injil. Quran juga mengisahkan
Yesus sebagai seorang pengembara atau pergi haji. orang-orang muslim
kemudian menjadikan Yesus model orang naik haji dan contoh bagi pada
sufi, bahkan aliran Ahmadiyah menerapkan pengembaraan Yesus pada
kepercayaan mereka.
Quran juga menyebut Yesus sebagai hamba Tuhan. Yesus juga disebut Nabi
(19:30), Quran memandang nabi sebagai utusan Tuhan yang membawa pesan
khusus. Quran mencatat bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil adalah
wahyu Tuhan yang dibawah oleh para Nabi, dan pada saat yang sama
muhammad diutus Tuhan untuk membawa Quran yang berbahasa Arab, untuk
membuat orang-orang Arab menjadi masyarakat kitab. Quran juga menyebut
orang-orang Yahudi sebagai ahli kitab, selain itu muhammad juga pernah
menegur orang Yahudi yang tidak mengakui Yesus sebagai seorang Nabi.
Dalam hadis Bukhari dikatakan bahwa Rasululah bersabda Aku adalah
orang yang paling dekat kepada anak Maryam. Antara Yesus dan Aku tidak
ada seorang pun Nabi. Jadi dapat disimpulkan bahwa muhammad pada
intinya mengakui keberadaan Yesus sebagai Nabi. Yesus tidak hanya
dianggap Nabi, tetapi Utusan dan Al-Masih, Tanda bagi seluruh alam.
Quran dan Islam belakangan menyebut Yesus, Ruh Tuhan (Ruh Allah).
Dalam dunia Islam Yesus dihormati sebagai model kesucian dan
kemelaratan.
Quran juga memberi gelar utusan (rasul) kepada Yesus, gelar ini
dipakai 10 kali dalam Quran. Menurut Quran Yesus diutus sebagai
seorang rasul, sama dengan muhammad hanya seorang rasul. Namun Quran
menyebutkan Yesus sebagai nabi dan sekaligus rasul yang memeiliki
kelebihan yaitu Dia memiliki Injil dan bukti-buksti sekaligus lewat
ajaranNya. Lebih jauh Quran menyebutkan bahwa Yesus didukung atau
dikuatkan oleh Ruh Kudus. Jadi dapat dikatakan Quran mengakui pesan
Yesus dan Injil. Quran juga membicarakan tentang Yesus sebagai
perkataan (Logos), Yesus adalah perkataan dari Tuhan, dalam surat
4:171 dikatakan bahwa Al-Masih, Yesus, Anak Maryam hanyalah utusan
Tuhan dan perkataanNya yang dilemparkan kepada Maryam dan Ruh
dariNYa. Quran mencatat bahwa Yesus diberikan dukungan ruh, mulai dari
saat masih dalam ayunan, saat muda, dan saat tumbuh berkembang sebagai
manusia, Ruh suci mendukung Yesus. Dalam surat 4:171 Yesus dikatakan
sebagai ruh dari Tuhan. Masih banyak gelar-selar yang lain yang
diberikan Quran kepada Yesus seperti Saksi (syahid), Rahmat (rahma),
Terkenal (wajih). Dapat disimpulkan bahwa Quran sangat menghargai dan
memberi penghormatan kepada Yesus.
Sama dengan Injil, Quran juga mencatat tentang Yohanes pembatis anak
Zakaria, namun Quran memberikan penjelasan yang samar-samar tidak
seakurat yang dituliskan oleh Injil, kemungkinan besar apa yang
ditulis dalam Quran cenderung dipengaruhi oleh cerita orang-orang
kristen yang bersentuhan dengan orang-orang muslim. Tetapai menarik
kisah Yohanes dalam Quran tidak terlepas mariam ibu Yesus. Quran
memberi penghargaan khusus kepada maryam karena menjadi ibu Yesus.
Belakangan Islam memandang Maryam sebagai seorang yang tak berdosa,
sama dengan para nabi. Namun pada bagian lain Quran menolak untuk
menyebut maryam sebagai ibu Tuhan hal ini juga terjadi pada pengikut
kristen Nestorius yang menolak menyebut Maryam sebagai ibu Tuhan.
Demikian juga dengan Nabi Muhammad yang memiliki rasa penghormatan
yang mendalam kepada Maryam sebagai ibu Yesus.
Quran juga menguraikan tentang kelahiran Yesus melalui Maryam. Quran
percaya bahwa Yesus dilahirkan tanpa ayah, dan pembetukannya melalui
peniupan roh Tuhan. Pada intinya Quran mencatat tentang kelahiran
Yesus sebagai yang berasal dari Allah, meskipun dalam proses
kelahirannya ada yang sejalan dengan Injil tetapi lebih banyak yang
bertolak belakang dengan apa yang dituliskan dalan Injil. Selain
kelahiran Yesus, Quran juga mengkonfirmasikan pekerjaan-pekerjaan
Yesus. Quran mencatat bahwa Yesus melakukan mujizat-mujizat sebagai
tanda kenabiannya, dan Quran menyaksikan bahwa semua mujizat yang
dilakukan Yesus adalah atas kehendak Allah. Beberapa mujizat yang
dilakukan Yesus dan ditulis dalam Quran, juga ditulis dalam Injil,
seperti menyembuhkan orang buta, menyembuhkan orang sakit,
membangkitkan orang mati. Quran hanya memaparkan tentang
penyembuhan-penyembuhan tetapi tidak menceritakan tentang
mijizat-mujizat seperti yang dipaparkan di dalam Injil. Namun mujizat
tentang penciptaan burung yang bisa terbang dari tanah, ini tidak di
dapati di dalam Injil. Mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus masih
menjadi perdebatan diantara orang Islam, ada yang percaya namun ada
yang menafsirkan dalam arti yang lain.
Demikian juga dengan kata-kata Yesus, sebagian kata-kataNya yang
aktual juga dikisahkan di dalam Quran meskipun dengan gaya yang agak
berlainan dengan yang terdapat di dalam Injil. Yang menarik banyak
kata-kata dalam Quran yang merujuk kepada kata-kata yang ada di dalam
Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru baik dari segi
ajaran agama maupun segi etika. Namun, ada juga yang sangat bertolah
belakang dengan Injil. Misalnya, pernyataan Quran bahwa apa yang Yesus
janjikan tentang penghibur ditafsirkan bahwa yang dimaksud adalah
Muhammad, tetapi inipun masih menjadi perdebatan diantara para
penafsir Islam sendiri.
Kematian Yesus pun menjadi perdebatan antara Islam dan Kristen
sepanjang sejarah. Dikalangan penafsir Islam sendiri terdapat
perbedaan tentang kematian Yesus, mereka pada umumnya berpendapat
bahwa Yesus tidak mengalami penyiksaan karena Tuhan telah menggantinya
dengan orang yang menyerupai Yesus, sementara Yesus sendiri diangkat
oleh Tuhan ke sorga. Namun Quran sendiri dalam ayat-ayatnya tidak
mengatakan bahwa Yesus disiksa dalam keadaan tubuhnya yang rusak dan
juga Quran tidak menyatakan bahwa ada seorang penggantinya. Jelas hal
ini bertentangan dengan Quran sendiri, karena setiap tambahan
keterangan pada ayat Quran tidak dibenarkan. Kelihatannya sebagian
penulis Muslim telah mencoba mengangkat masalah kematian Yesus
melampaui batas-batas interprestasi. Meskipun Quran tidak menuliskan
tetapi Islam tradisional percaya bahwa Yesus telah diangkat ke sorga
bersama jasadnya, dan juga dalam tradisi muslim muncul pendapat bahwa
Yesus akan datang kembali untuk memperbaiki segala kerusakan dan
memerintah sebagai seorang penguasa yang adil. demikian juga Bukhari
dalam haditsnya menyebutkan bahwa putra maryam akan turun
ditengah-tengah masyarakat sebagai hakim yang adil.
Pernyataan tentang Yesus sebagai anak Tuhan, Quran menolak pernyataan
ini. Pada dasarnya Quran menegaskan keesaan Allah bahwa Tuhan tidak
mungkin melahirkan anak seperti manusia, Tuhan tidak dapat disamakan
dengan yang lain. Quran menolak keras pandangan bahwa Tuhan memiliki
anak. Dengan kata lain Quran menegaskan bahwa Yesus bukanlah Tuhan
tambahan yang berkedudukan sebagai anak. Karena bagi kaum muslim
kepercayaan akan adanya anak Tuhan merupakan sebuah penghinaan
terhadap keesaan Tuhan. Demikian juga dengan Trinitas juga Quran
menolak, kaum muslim memahami trinitas sebagai tiga Allah. Jika
demikian halnya pandangan tiga Alllah sangat tercela di dalam ajaran
kristen, karena kristen mengklaim dirinya sebagai monoteis. Untuk
memahami trinitas kaum muslim hendaknya melihat atau memahami trinitas
dalam ajaran kristen.
Quran juga memberi penghargaan yang tinggi kepada kitab suci Taurat
dan Injil dan ini disebutkan berkali-kali. Dijelaskan bahwa Quran
menjelaskan apa yang ada sebelumnya dan tidak menghapus kitab
sebelumnya tetapi mengukuhkan dan sebagai batu uji kebenaran yang
memperjelas apa yang dimaksudkan kitab-kitab sebelumnya. Jika demikian
Quran sendiri memberi kesaksian bahwa jika ada kesulitan mengenai isi
Quran maka kitab-kitab sebelumnya dapat dijadikan rujukan (surat
10:94). Quran juga tidak memberi keterangan bahwa Injil yang menjadi
pegangan orang-orang kristen berbeda dengan Injil yang dimaksud Quran.
Zaman modern ini muncul polemik yang menyalakan orang-orang kristen
karena merubah Injil, tetapi ada sejumlah komentator muslim yang
berpendapat bahwa Injil tetap dalam keadaannya yang asli, hanya
tafsirannya yang dikelirukan, bukan teksnya. Demikian juga dengan
orang-orang Kristen dimuliahkan dalam beberapa ayat Quran karena Quran
menempatkan orang-orang Kristen lebih dekat persahabatannya dengan
kaum muslim.

Tinjauan Kritis
1. Tujuan buku ini tercapai dimana dijelaskan bagaimana pandangan
Islam tentang Isa yang pada intinya dikalangan Islam sendiri sangat
menghargai keberadaan-Nya. Melalui buku ini para pembaca dapat
memiliki pemahaman yang baru untuk menghindari kesalapahaman yang
terjadi selama ini antara Islam dan Kristen.
2. Buku ini cukup di gemari karena dapat dijadikan bahan pembanding
mengenai Isa dari sudut pandang Quran dan Alkitab. Dengan melihat
Yesus dari sudut pandang Quran akan semakin mengokohkan pendapat
mereka dan membantah pemahaman orang Kristen tentang Isa. Namun dilain
sisi penulis juga membahas Yesus dari sudut pandang Alkitab, hal ini
jelas akan memunculkan pertentangan dalam pikiran orang Islam dan akan
membuat orang-orang Muslim mencari jawaban, siapa Isa yang sebenarnya.
3. Buku ini juga akan memberi wawasan baru kepada orang Kristen, bahwa
Quran pun menulis tentang Isa. Tugas orang-orang Kristen adalah
menjalaskan kepada orang-orang Muslim tentang Isa dari sudut pandang
Alkitab. Jembatan sudah ada tinggal bagaimana memanfaatkan jembatan
itu.
4. Banyak istilah-istilah asing dalam Quran masuk ke dalam bahasa arab
melalui bahasa Syria dan Aramia, banyak istilah-istilah yang sudah
dikenal oleh orang Arab sebelum masa nabi Muhammad. Sebelum agama
Islam lahir ada kemungkinan Muhammad sendiri sering berdiskusi dengan
orang-orang Kristen Nestoria, selain itu Muhammad juga mengembara ke
Syria di mana di sana banyak bertemu dan bersinggungan dengan
orang-orang Kristen Syria.
5. Quran sendiri sangat menghormati dan mendukung Yesus, seandainya
setiap orang Islam memahami dan mendalami ajaran Quran pada akhirnya
akan menyadari siapa Yesus itu. Nabi Muhammad sendiri memberikan
penghormatan yang mendalam kepada Yesus dan ibunya.
6. Penulis melihat bahwa kitab agama Yahudi, Kristen dan Islam sebagai
sebuah rangkaian kitab suci. Mereka tidak saling menghapuskan tetapi
semuannya membawa kebenaran ilahi untuk menjadi petunjuk bagi manusia.
Saya tidak sepaham dengan pendapat ini, kalau Injil merupakan
penggenapan dari Taurat, tetapi kalau berbicara Quran tidak bisa
dikatakan saling melengkapi, karena pada intinya banyak ajaran Quran
yang berasal dari Taurat dan Ajaran Kristen, hal ini dimungkinkan
karena Muhammad banyak bertemu dan bersahabat dengan rahib-rahib
Kristen pada masanya, dari pergaulan mereka mungkin saja Muhammad
terinpirasi dengan ajaran-ajaran rahib Kristen sehingga dia
mengajarkan kepada pengikutnya, dan kemudian hari dituliskan
pengikutnya dalam Quran..

Implikasi
Buku ini sangat memberkati saya, membuka wawasan saya sehingga
pemahaman saya tentang ajaran Islam selama ini semakin dimengerti dan
dipahami. Selain itu saya semakin menyadari bahwa saya tidak salah
memilih Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar