30 September 2012

Rangkuman Bacaan Alkitab (Ibrani)

SEKOLAH TINGGI ALKITAB TIRANUS
Mata Kuliah : Soteriologi dan Kehidupan Kristen
Dosen : Mika Sulistiono
Tugas : Rangkuman Bacaan Alkitab (Ibrani)
Nama : Adrianus

Dalam kitab Ibrani, Kristus adalah sentralitas dalam menyelamatkan
orang-orang percaya. Pasal pertama menjelaskan bagaimana Allah telah
berfirman dalam berbagai cara kepada nenek moyang kita melalui
perantaraan nabi-nabi-Nya. Pernyataan itu dimulai dari Adam, Tuhan
telah menyatakan bagaimana Kristus akan meremukkan kepala setan (Kej
3:15). Kepada Abraham, Kristus akan datang dari bangsa yang dikepalai
Abraham (Kej 12:1-2). Kepada Yakub, Kristus akan berasal dari suku
Yehuda (Kej 49:10). Kepada Daud, Kristus akan berasal dari keturunan
Daud (Mzm 132:11). Kepada Mikha, Kristus akan lahir di Betlehem (Mi
5:2). Kepada Daniel, Kristus akan disalibkan (Dan 9:26). Kepada
Zakharia, Kristus akan dijual seharga tiga puluh keping perak (Za
11:13). Kepada Yesaya, Kristus akan dianiaya karena dosa kita (Yes
53:7).
Apa yang difirmankan Allah dengan perantraan nabi-nabi dalam
berbagai cara memang benar, tetapi belum genap dan belum sempurna.
Kristus telah dinyatakan dalam Perjanjian Lama dengan ibarat dan
ilustrasi, namun baru digenapi di dalam Perjanjian Baru. Wahyu Allah
menjadi genap dan sempurna di dalam Yesus Kristus. Kristus adalah
sentralitas dari seluruh rencana Allah untuk menyelamatkan umat
manusia. Yesus adalah satu-satunya pengantara antara Allah dan
manusia. Kristus adalah wahyu Allah yang genap dan sempurna dan paling
tinggi di antara segala nabi maupun malaikat-malaikat dan lebih besar
daripada Musa dan Harun. Yesus adalah gambar wujud Allah dan setara
dengan Allah. Nabi-nabi, Musa dan Harun tidak sempurna, tetapi Yesus
sempurna dan tidak bercacat cela. Penulis surat Ibrani meyakinkan
pembacanya bahwa Yesus Kristus adalah pusat dari keselamatan.
Malaikat-malaikat dan nabi-nabi hanya sarana yang dipakai Allah untuk
menyatakan kedatangan Juruselamat yang sempurna yaitu Yesus Kristus.
Yesus datang untuk mengerjakan keselamatan yang besar. Orang yang
percaya kepada-Nya akan diselamatkan dan memasuki hidup berkemenangan
di dalam Yesus Kristus. Orang yang masuk ke tempat perhentian di dalam
Kristus hanya melalui iman kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah
Imam yang lebih tinggi dari pada Imam Harun. Yesus Kristus adalah Imam
Besar yang sempurna. Imamat Harun tidak sempurna dan tidak kekal
karena ia sendiri masih berdosa, tetapi sebaliknya Yesus Kristus tidak
berdosa malah Dia sendiri menjadi "korban karena dosa". Imamat Harun
hanya mengibaratkan pekerjaan Kristus, tetapi pekerjaan Kristus adalah
korban yang benar, sempurna dan kekal. Hanya Yesus Kristus
satu-satunya pintu menuju kepada Bapa dan hanya Yesus Kristus saja
yang memenuhi syarat-syarat untuk menjadi Imam Besar kita.
Yesus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Yesus adalah
Iman Besar yang kekal dan sempurna yang tidak menurut peraturan Harun,
tetapi menurut peraturan Melkisedek. Yesus adalah Imam yang kekal dan
sempurna, Yesus lebih besar daripada Melkisedek, sebab Melkisedek
menjadi lambang dari suatu Imamat yang kekal yaitu Imamat Yesus
Kristus. Imamat yang kekal dan sempurna tidak terdapat di dalam Imamat
Harun, tetapi terdapat di dalam satu Pribadi yaitu Yesus Kristus.
Yesus Kristus lebih tinggi dari pada Harun dan Imamat-Nya lebih unggul
daripada imamat Lewi. Yesus Kristus adalah imam yang sempurna.
Taurat yang menjadi dasar imamat Harun tidak mempunyai kekuatan dan
tidak dapat membawa kita kepada keadaan dibenarkan dan dikuduskan di
hadapan Allah. Taurat tidak membawa apa-apa kepada kesempurnaan,
karena Taurat hanya lambang pekerjaan Kristus. Hanya di dalam Yesus
Kristus kita mempunyai pengharapan yang lebih baik dan keselamatan
yang sempurna serta kekal selama-lamanya. Imamat Lewi dan Taurat tidak
tetap dan tidak sempurna, karena itu harus dibatalkan.
Perjanjian Lama (Hukum Taurat) merupakan bayangan dari segala berkat
yang akan datang dalam Perjanjian Baru. Segala berkat yang akan datang
diberikan oleh Yesus Kristus. Taurat hanyalah bayangan dari berkat
yang sesungguhnya yang akan dinyatakan di dalam Injil Yesus Kristus.
Yesus adalah pengantara dari perjanjian yang baru. Perjanjian yang
baru digenapkan Yesus di atas kayu salib. Perjanjian yang baru itu
lebih unggul daripada perjanjian yang pertama, karena perjanjian yang
pertama bercacat dan tidak sempurna dan bersifat sementara yang
dinyatakan di dalam perjanjian baru sebagai anugerah Allah untuk
selama-lamanya. Dalam diri Yesus Kristus wahyu dari Allah sudah
disempurnakan.
Tabiat manusia yang berdosa membuat manusia jauh dari Allah dan tidak
dimiliki sepenuhnya oleh Allah. Manusia yang berdosa harus dikuduskan
supaya menjadi milik Allah sepenuhnya. Hanya korban Yesus Kristus yang
dilakukan satu kali untuk selama-lamanya, korban itulah yang dapat
memulihkan hubungan manusia dengan Allah.

Keunggulan dan kekayaan karya kristus dalam menyelamatkan manusia
Keunggulan pekerjaan Kristus dalam menyelamatkan manusia adalah
sesuatu yang luar biasa. Dalam wujudnya sebagai Allah, Ia menjelma
menjadi manusia dan menyatakan diri-Nya kepada manusia yang berdosa,
Dia yang tidak berdosa mau menjadi korban penebus dosa orang yang
percaya kepada-Nya. Kristus yang adalah Allah yang tidak berdosa telah
merendahkan diri-Nya dan mati di kayu salib demi menebus dosa orang
percaya. Dalam karya penebusannya Kristus tidak menggunakan binatang
sebagai korban penghapus dosa, tetapi Dia mempersembahkan diri-Nya
sendiri untuk menjadi korban penghapus dosa. Kematian-Nya tidak
seperti kematian orang-orang biasa. Kematian-Nya dengan kesakitan yang
hebat, kesengsaraan batin dan jiwa dan kesakitan badani. Kematian-Nya
adalah korban dosa-dosa manusia supaya Ia memenangkan kembali
kemuliaan dan kehormatan bagi manusia yang percaya, yang telah
kehilangan kemuliaan karena Adam.
Karya Kristus untuk menyelamatkan manusia dicapai melalui
penderitaan, dalam ketaatan-Nya keselamatan manusia menjadi sempurna.
Keselamatan dalam Yesus Kristus adalah kekal dan sempurna karena hanya
dilakukan satu kali untuk selamanya melalui pengorbanan Yesus Kristus
di kayu salib. Pengorbanan-Nya telah menyempurnakan untuk
selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Sedangkan apa yang dilakukan
oleh imam Harun harus diulangi tiap-tiap tahun dan apa yang dilakukan
imam Harun tidak dapat menghapus dosa atau menghilangkan dosa, tetapi
pengorbanan yang dilakukan oleh Yesus Kristus akan melepaskan orang
dari dosa. Yesus adalah imam yang sempurna, Ia tidak berdosa sehingga
tidak usah mempersembahkan korban untuk diri-Nya, tetapi mengorbankan
diri-Nya untuk orang lain. Iman-imam keturunan Harun mempersembahkan
darah binatang, tetapi Yesus mempersembahkan darah-Nya sendiri. Tanpa
darah Yesus tidak ada pengampunan dosa dan tidak ada penyucian diri
dan hati. Darah Yesus yang tertumpah dari kayu salib, itulah yang
membuat orang yang percaya kepada-Nya dapat menghampiri Allah. Darah
Yesus telah menyucikan sehingga orang yang percaya kepada-Nya dapat
masuk ke tempat yang mahakudus. Oleh darah-Nya, surga disediakan bagi
orang yang percaya kepada-Nya dan oleh darah-Nya orang percaya
dibangkitkan dan tinggal bersama Yesus untuk selama-lamanya. Dengan
demikian Darah Yesus memiliki kekayaan dan jauh lebih unggul daripada
darah binatang yang dipersembahkan oleh imam-imam keturunan Lewi.
Pengorbanan Yesus memiliki keunggulan dibanding dengan korban-korban
yang dilakukan oleh keturunan Harun. Korban yang dilakukan keturunan
Harun hanya menyucikan secara lahir dan tidak sampai kepada batin.
Korban Yesus menyucikan roh dan batin orang. Pengorbanan Yesus untuk
menyelamatkan umat manusia jauh lebih unggul dibanding dengan apa yang
dilakukan oleh imam-imam keturunan Harun. Korban Kristus adalah atas
kehendak-Nya sendiri sedangkan korban-korban Harun bukan atas kehendak
binatang-binatang itu. Korban Kristus adalah korban penghapus dosa,
korban Harun tidak menghapuskan dosa. Karena keunggulan tabiat dan
korban-Nya, maka Allah menetapkan Yesus sebagai pengantara perjanjian
baru.
Perjanjian yang lama (Taurat) bagi segenap kaum secara kelompok
sedangkan perjanjian baru berlaku bagi masing-masing orang secara
pribadi. Perjanjian lama dengan banyak korban dan tidak dapat
menghapus dosa orang, tetapi Yesus Kristus telah menetapkan Perjanjian
Baru dengan hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya untuk
menghapuskan dosa oleh pengorbanan-Nya. Pengorbanan-Nya lewat
kematian di kayu salib berkuasa untuk menghapuskan dosa yang dilakukan
orang sebelum dan sesudah kematian-Nya. Yesus telah mati untuk
orang-orang dalam Perjanjian Lama dan orang-orang dalam Perjanjian
Baru. Pengorbananya mempunyai kuasa untuk menghapus dosa sebelum dan
sesudah kematian-Nya. Pengorbanan Yesus Kristus berlaku bagi semua
orang pada segala masa. Pengorbanan-Nya membuat tiap-tiap orang yang
percaya kepada Yesus dapat menghampiri Allah. Sebelum pengorbanan-Nya
hanya Imam Besar boleh masuk ke tempat Mahakudus.
Dalam Perjanjian Baru hukum Allah ditulis dalam hati umat-Nya untuk
membaharui hati mereka, sehingga dari hati mereka muncul kerinduan
untuk melakukan kehendak Allah. Sedangkan dalam Perjanjian Lama hukum
itu ada di luar mereka, sehingga di dalam hati mereka tidak ada
kerinduan untuk mentaati hukum itu. Puncak dari Perjanjian Baru adalah
persekutuan dengan Allah secara pribadi. Kasih manusia dipusatkan pada
Allah.
Kesempurnaan hanya dapat dicapai melalui iman kepada Yesus Kristus.
Kesempurnaan hanya datang melalui pengorbanan Yesus Kristus. Iman
Yesus Kristus jauh lebih besar daripada imam semua orang dan iman kita
disempurnakan di dalam Yesus Kristus. Pada waktu kita mengalami
kekurangan, kesakitan, penganiayaan dan kesusahan dalam kehidupan,
Tuhan tidak akan meninggalkan kita.
Yesus Kristus adalah Pribadi yang tidak berubah, Ia tetap Allah. Yesus
sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia dalam satu Pribadi

Persoalan-persoalan kritis dalam kitab ini:
Apakah orang yang benar-benar percaya kepada Yesus Kristus tidak akan
murtad? Ketidakpercayaan menyebabkan orang murtad dari Tuhan (3:12)
kata murtad merupakan peringatan kepada jemaat. Jika jemaat tidak
memiliki iman akan mengakibatkan kemurtatan dari Tuhan dan berpaling
dari imannya kepada Yesus Kristus. Penulis surat Ibrani memberitahukan
jalan untuk menghindari kemurtatan, yaitu dengan saling mengasihi dan
saling menasehati setiap hari. Iman kepada Yesus Kristus memberikan
pengharapan sehingga tidak mengalami kebimbangan apakah tetap mengikut
Yesus atau undur dari Dia.
Menolak Yesus sama dengan memutuskan semua pengharapan untuk mendapat
keselamatan. Hanya ada satu "korban karena dosa" yang benar. Jika
seseorang yang telah memperoleh pengenalan dan sungguh-sungguh menjadi
orang Kristen yang benar-benar telah percaya kepada Kristus, kemudian
membuangnya dan berbalik dari Kristus, maka tidak ada lagi korban bagi
dia. Orang demikian telah murtad dari Kristus dan jalan untuk
menghampiri Allah sudah lenyap. Orang yang murtad dari Kristus akan
binasa.
Paulus memberi gambaran teladan-teladan iman dari pahlawan-pahlawan
dari Perjanjian Lama. Mereka telah menderita, bersabar dan tabah
sampai akhirnya. Walaupun mereka mengalami macam-macam penganiayaan
dan siksaan, tetapi mereka tidak menyangkal imannya. Demikian juga
halnya dengan orang-orang percaya di Ibrani yang masih kuat memegang
apa yang menjadi tradisi pendahulu-pendahulu mereka dan takut akan
penderitaan, sehingga mereka tidak melihat keselamatan yang begitu
besar dalam Yesus Kristus. Orang-orang percaya di Ibrani ada yang
ragu-ragu dan tidak percaya kepada pengorbanan Yesus, sehingga mereka
mau kembali ke pola hidup lama mereka yaitu berbalik ke agama Yahudi.
Dalam pasal Pasal 10:14, Apakah orang yang sudah dikuduskan tidak
mungkin berbuat dosa lagi. Kemungkinan untuk berbuat dosa lagi ada,
tetapi tentu sikap hatinya terhadap Allah adalah sempurna. Orang yang
sudah dibenarkan dan dikuduskan harus menanggalkan hal-hal yang
menghalangi kesempurnaan di dalam Yesus Kristus. Hal-hal yang
menghalangi kemajuan dalam kerohanian harus ditanggalkan.
Halangan-halangan dapat berupa kesusahan-kesusahan dalam kehidupan dan
ejekan-ejekan dari dunia ini. Harus diingat bahwa penderitaan yang
kita alami belum ada apa-apanya dibanding dengan penderitaan yang
dialami oleh Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita. Sebagai orang
yang telah dikuduskan harus tetap memandang kepada Yesus Kristus
sebagai pusat sasaran. Yesus adalah penawar bagi setiap persoalan
umat-Nya. Orang percaya jangan putus asa karena penderitaan, ingat
bahwa Yesus Kristus justru disempurnakan oleh penderitaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar