25 April 2013

PERTOLONGAN DI SETIAP PERSIMPANGAN JALAN

Tugas Kelopok : Artikel
Nama : Martinus, Marni, Railon
Sumber : majalah Bahana hlm. 12-13

PERTOLONGAN DI SETIAP PERSIMPANGAN JALAN

Kesulitan hidup mengajar Berliana Renta Simangunsong tak bosan
berjuang. Berjalan berkilo-kilo meter mendatangi rumah-rumah, mencari
dan membeli pakaian bekas. Menjualnya kembali ke pasar tanah Abang.
Setelah 11 tahun, tiga tahun lalu, Renta memiliki 2 kios yang saban
hari didatangi orang-orang yang bekerja seperti dirinya beberapa tahun
lalu.

Sering peristiwa buruk datang tak terduga. Keadaan yang nyaman,
tiba-tiba berubah menjadi sebaliknya. Setelah menika tiga tahun, suami
Renta Samuel Lewerissa yang bekerja dibagian perusahaan minyak di
Dumai tersandung PHK tanpa sebab yang jelas. Yang melakukan
ketidakjujuran temannya, tetapi suaminya yang kena imbas. Oleh
beberapa orang suaminya disuruh klarifikasi dan minta maaf tapi dia
tidak mau. Dia tidak mau minta maaf untuk kesalahan yang tak
dilakukannya. Keuangan keluarga ini terguncang karena selama ini
penghasilan Samuel lumayan besar. Sedangkan istrinya tidak bekerja
Karena dia hanya sebagai ibu rumah tangga.

Kemudian keluarga ibu Renta pindah ke Jakarta dengan maksud mencari
kehidupan yang lebih baik. Mereka tinggal bersama-sama kakak laki-laki
Samuel, suaminya. Keadaan ekonomi saudara Samuel lumayan baik. Samuel
dicarikan saudaranya pekerjaan tetapi selalu tidak betah dan akhirnya
dia selalu bertengkar dengan istrinya. Karena Renta berputus asa,
Renta nekat bunuh diri dengan cara minum racun.Tetapi syukur jiwa
Renta tertolong oleh seorang yang mengenalinya pada saat melihat renta
sedang pingsan. Kemudian Renta dilarikan kerumah sakit Cipto
Mangunkusumo selama 3 minggu. Kulit dan bibirnya mengelupas serta
pipinya terasa panas kemudian renta meminta ampun kepada Tuhan karena
ia menyadari apa dia lakukan adalah tindakan yang bodoh.

Ketika keadaan sudah mulai membaik, ibu Renta mengambil komitmen
untuk berjualan dengan modal seadanya. Setelah itu suami dan
anak-anaknya datang lagi karena sakit komplikasi diusus, ginjal, dan
liver, pada akhirnya suaminya meninggal. Renta berpikir akan pulang
kampung, tetapi kakak dari suaminya menawarkan untuk tetap tinggal di
Jakarta dan mereka bersedia untuk membiayai kehidupan seharai-hari dan
biaya sekolah anak-anaknya. Tetapi, kenyataan yang dihadapi oleh Renta
dan anak-anaknya tidak seperti yang dijanjikan. Kemudian Renta dan
anak-anaknya pamit dari keluarga Samuel, dengan berjalan kaki melewati
jembatan kalisari air matanya terus jatuh, anak-anaknya mengeluh
lapar. Kemudian dia mengajak kelima anaknya untuk berhenti dan
berpikir untuk menyuburkan diri bersama kelima anaknya. Namun
terdengar suara yang mencegah tidakan nekat itu dan ia ingat pada
Tuhan. Kemudian mereka naik bus karena tempat duduk penuh mereka
berdiri serta anak-anaknya terus meminta makan. Renta terus menangis
sesenggukan.

Penumpang mulai turun, seorang ibu Parubaya menawari duduk
disebelahnya dan bertanya kenapa kamu menangis? Renta bercerita.
Kemudian ibu itu berkata jangan kamu menangis, disinilah kita
dipertemukan Tuhan. Percaya saja kamu pada Tuhan, Dia pasti menolong.
Kemudian mereka turun ibu Renta dan anak-anaknya, diajak makan oleh
seorang ibu tadi dan mereka diberi uang taksi Rp 300.000.
Dengan uang yang mereka dapatkan dari ibu itu, mereka pakai untuk
membeli baju-baju bekas,kemudian berkembang sampai ibu Renta bisa
membeli 2 kios seharga Rp. 60 juta. Dia beryukus atas pertolongan
Tuhan. Anak-naknya semua sekolah bahkan sudah ada yang bekerja.

Penderitaan apapun yang kita alami kita harus tahu bahwa Tuhan tidak
pernah meninggalkan kita sedetik pun, dan satu hal yang harus kita
tahu bahwa Tuhan mengijinkan masalah terjadi dalam kehidupan kita.
Namun Ia tidak pernah memberikan masalah diluar kemampuan kita. Dan
Tuhan dapat memakai siapa saja untuk dapat menolong kita.


KAWAN YANG SEJATI

Dalam perkembangan zaman yang semakin maju dan semakin canggi dari
anak-anak sampai orang tua menikmati alat atau sarana hidup yang
semakin praktis, akses apa saja mudah dapat untuk mendapatkannya
itulah dunia maya. Ada seorang yang mengatakan bahwa dia mempunyai
banyak sekali teman didalam pergaulannya, dalam pekerjaannya, terlebih
di dalam face book, menurut FACE BOOK temannya sudah mencapai 448
orang.
Tetapi jumlah itu masih kalah dengan seberapa orang yang dia kenalnya,
mereka memiliki teman dari dunia maya lebih dari seribuh, dua ribuh
bahkan lima ribuh orang. Sehingga ada yang harus membuat akun kedua.
Hebat zaman sekarang betapa gampangnya memilki seorang teman tingal
add friend (teman), jalin komunikasi lewat comen, lewat chetting,
lantas hanya berlalu begitu saja, setelah dikatakan telah sebelumnya
bahwa teknologi hanya memudahkan segalanya. Yang penting hanya
melontarkan syafaan pembukaan berupa Hei, lagi ngapain?, apa kabar?,
dan syafaan lainnya.

Jika teman yang disapa sedang sibuk, biasanya ia tidak membalas,
tetapi itukan wajar saja, karena masih banyak teman yang bisa diajak
ngobrol sebagian besar orang hanya sebatas kita kenal, kita hanya
ingin menghabiskan waktu tukar pikiran, siapa tahu dapat pencerahan
baru dari interaksi tersebut.

Kehidupan ini seperti perjalanan panjang penuh dengan liku-liku,
tebing disisi dalam jurang disisi luar kadangkala jantung dipacu
sangat cepat ketika melewati belokan tajam,. Atau ketika menanjak
bukit terjal, menuruni lembah kelam. Tidak disangkali bahwa kita
membutuhkan teman yang baik, yang mau diajak ngobrol demi melenyapkan
ketakutan, Namun menyenangkan hati yang risau dan galau. Teman yang
mengajak kita menertawakan kegagalan-kegagagalan masa lalu, stabil
terus memandang optimis ke depan, namun, banyak jenis teman didunia
ini beberapa silih berganti datang dan pergi tanpa dibatasi waktu.

Beberapa menghilang disaat susah atau pergi disaat kita sibuk, ada
juga beberapa orang yang menghapus kita dari hidupnya seperti
segampang menghapus seseorang dari akun facebooknya. Penyebabnya
sangat sederhana hanya karena tidak sehati atau tidak saat
pandangan/pikiran, tapi ada satu Teman yang tetap setia dalam segala
situasi, baik diwaktu senang, susah, sibuk, dan segala aktifitas hidup
kita, waktunya tidak terbatas untuk selalu setia untuk menemani kita
Ia adalah Tuhan Yesus. Dialah yang setia penuh kasih, lemah lembut,
dan memberikan keselamatan hidup kita.

Sudahkah Anda menjadi teman-Nya? Cara sangat sederahana berdiam diri,
berdoa, dan menerimah Dia untuk menjadi pemimpin hidup kita.
















SETIA MELAYANI WALAU DALAM KETERBATASAN


Kitab suci mengatakan,"sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani untuk memberikan nyawanya menjadi
tebusan bagi banyak orang". (Mat. 20:28), dengan Firman Tuhan ini
sangat jelas bahwa kita orang percaya memiliki tugas untuk mewartakan
kabar baik.
Melayani di daerah terpencil memang butuh kesiapan dan keberanian.
Selain itu, kepercayaan dan penyerahan total kepada Sang khalik, jadi
modal utama. Sejarah mencatat, meski terdengar banyak Martir yang
gugur, namun selalu ada beni-beni yang bertumbuh subur. Orang-orang
baru yang mengenal Tuhan bermunculan dimana-mana, lewat korban nyawa
yang telah dibayar mahal, banyak jiwa yang mengenal Dia yaitu Yesus
Kristus yang adalah tokoh sentral pembertaan Injil.
Sebuah kesaksian yang menarik dari seorang penulis artikel ini ketika
tahun 2001 setelah ia menyelesaikan kulia regular, dia diutus Yayan
Pelayanan di Desa Terpadu (PESAT), untuk pelayanan tahunan, yang
merupakan salah satu prasyarat untuk lulus program diploma 2. Tuhan
berkenan membuka tempat baginya di sebuah suku yang terletak di
perbatasan di Sulaweli tengah dan Provensi Gorontalo. Dia bersama
dengan tiga rekannya, masuk ke suku itu.
Mereka masuk suatu Desa yang sangat sepi jauh dari kota dan keramaian
transportasi sangat sulit MCK tidak tersedia, di tambah pemadaman
lampu yang terjadi setiap malam, setelah surya tenggelam semua
aktifitas harus berhenti, pada suatu malam, seperti hari-hari
sebelumnya dengan hawa dingin gelap gulita tanpa menyala lampu dia dan
seorang rekan perempuan memilih istirahat lebih awal.
Tiba-tiba, ketukan keras dan kasar dari luar di pintu depan , sangat
keras membuat mereka terbangun, muncul beberapa orang pemuda yang
belum pernah kenal sebelumnya. Dengan hitung menit saja, tiba-tiba
jumlah banyak orang yang berada di luar rumah bertambah banyak, entah
dari mana mereka berasal, situasi dan panik dan takut memenuhi
perasaan mereka seorang aparat desa mengatakan bahwa kami akan
melakukan pemeriksaan di rumah ini.saat kegaduhan terjadi dalam
kegelapan, terdengar suara dari luar bakar, bakar, bakar……..,
bakar..... terbersit diangannya, apakah ini akhir dari pelayananku
kepada Tuhan dalam langkah, dengan langkah, konta gontai,
tertatih-tatih, hati saat berteriak dalam kegelapan mengapa ini
terjadi? Lari………. Ada kata yang muncul dari dibenaknya. dia dan
seorang temannya keluar dari pintu belakang rumah. Tanpa menggunakan
sandalpun sudah tak terasa lagi. Melewati hutan kecil, semak beluk dan
pagar kawat menjadi pilihan kami.
Namun kekuatan dari Tuhan melingkupinya , sehingga timbul keberanian
dan kesanggupan yang luar biasa. Kemudian mereka kembali memutuskan
kembali ke rumah kontrakan itu, banyak orang disana, menanggu kedangan
mereka. Mereka diintrogasi didalam ruang tertutup, supaya massa jangan
masuk. Dalam situasi pelik seperti ini, Tuhan memakai salah seorang
perangkap Desa yang berpengaruh di desa itu sehingga dia menjadi
penengah diantara mereka.
Situasi panas dan mencekam dapat diredahkan atas pertolongan Tuhan
melalui bapak itu. Dengan situasi mereka mulai mencari solusi keluar
untuk mencari tempat lain di desa-desa sekitar.
kesimpulannya
Degan adanya cobaan yang kita alami banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang dapat kita petik. Bila melihat pelajaran dan peristiwa
yang dialami oleh penulis artikel ini kita dapat belajar bahwa Tuhan
hendak memperluas pelayanan kita dalam menjangkau jiwa-jiwa, untuk itu
jangan pernah mundur hanya karena tantangan.
Dalam situasi yang terjadi kesempatan untuk memberitakan injil tidak
pernah putus. Dengan demikian Tuhan pemberitaan injil dapat
disampaikan melalui apa yang menjadi keputusan kita.


Sumber : Majala Bahana
Halaman : 27.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar