5 Maret 2013

Pandangan Humanisme


 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang masalah.

Kekristenan sepanjang abad perkembangannya mendapatkan tantangan dari berbagai ajaran dan pandangan hidup, baik tantangan yang diterima dari luar berupa agama-agama dan ajaran lain, maupun tantangan yang diterima dari kalangan Kristen sendiri. Tantangan itu adakalanya begitu kuat sehingga banyak orang Kristen yang mengorbankan iman serta kasihnya yang mula-mula kepada Kristus.
Namun banyak Kristen yang mengalami tantangan yang sangat besar dengan iman yang teguh ia rela mati sebagai martir. Dalam keadaan teknologi yang sangat pesat, banyak orang yang mengalami kekosongan di dalam hati, sehingga banyak orang yang mencari-cari akan kedamaian itu, bahkan mencari akan kebahagiaan di dalam hati dan pikiran.
Sehingga banyak gerakan-gerakan yang seakan-akan benar tetapi salah. Ajaran-ajaran yang dikutip dari kekristenan hanya saja salah menanggap, dan akhirnya ajaran tersebut menyebar dan semakin lama, semakin berkembang akan ajaran yang salah. Akhirnya ajaran tersebut menyatakan diri sebagai agama.
Pandangan universalisme juga memasuki kekeristenan melalui buku-buku dan khotbah beberapa pendeta. Pandangan itu beranggapan bahwa semua agama pada dasarnya sama dan keselamatan Allah diberikan kepada semua manusia melalui semua agama. Pandangan itu memang menarik dan salah satu bentuknya dapat dilihat melalui pengaruh paham masa kini yang terkenal dengan istilah popular Zaman Baru (New Age). Zaman Baru bukan saja menyatakan diri pula dalam berbagai payung ilmu pengetahuan, baik sosiologi, teologi, fisika, kedokteran, antropologi, sejarah, gerakan pengembangan pribadi, olahraga, maupun fiksi sains.




B.   Rumusan masalah
·         Apa yang mendorong berkembangnya Humanisme dan Gerakan Zaman Baru?
·         Bagaimana Alkitab memberikan jawaban atas Humanisme dan Gerakan Zaman Baru?

C.   Tujuan penulisan

a.       Tujuan umum:
1.      Mempelajari sajarah dan perkembangan Humanisme dan Gerekan Jaman Baru.
2.      Menjadi bahan pertimbangan bagi orang Kristen terhadap Humanisme dan Gerakan Jaman Baru.

b.      Tujuan khusus.
1.      Untuk masukan bagi penulis tentang Humanisme dan Gerakan Zaman Baru.
2.      Untuk bahan diskusi civitas akademis STTC.
3.      Untuk masukan bagi yang membaca tulisan ini.


 
BAB II.
Pandangan Umum Terhadap Humanisme Dan Zaman Gerakan Baru
A.   Munculnya Humanisme
Latar belakang timbulnya Humanisme sebenarnya disebabkan oleh tekanan-tekanan atas kebebasan manusia yang dilakukan oleh para penguasa dan pemuka agama pada abad-abad pertengahan di Eropa. Humanisme sudah dikenal dan meluas sejak zaman perkembangan falsafah Yunani, yaitu dalam pemikiran Socrates dan para Sophis.
Namun memang Humanisme memang baru secara umum dikenal melalui perkembangan di Eropa sekitar abad-abad ke-15 dan 16 sejalan dengan gerakan sejarah yang lebih dikenal dengan renaisans. Sejalan dengan perkembangan Rasionalisme pada abad-abad ke-17 dan 18, maka Humanisme lama itu berkembang menjadi beberapa bentuk Humanisme. Sampai pada abad ke-20, Humanisme dalam bentuknya yang lebih modern berkembang dengan nama Humanisme sekuler 

B.     Inti ajaran
Humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Kita bisa hidup baik tanpa agama sekalipun. Para Humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan dengan menciptakan makna dan tujuan bagi diri sendiri. 
Tokoh besar dari Humanisme adalah Erasmus dari Rotterdam, yang pernah bersahabat dengan Martin Luther.
Humanisme berpusatkan manusia dan tidak menerima hakikat Tuhan adikodrati di atas manusia, gerakan ini pada prinsipnya merupakan kecenderungan untuk "menggali potensi manusia dan alam secara mandiri " sejalan dengan nafas "kembali ke sumber" yang berarti pula sebagai "kelahiran kembali kebudayaan dan kesenian kuno" beberapa bentuk humanisme yang menekankan aspek antara lain Humanisme Rasional, Humanisme Evolusi, atau Humanisme Naturalis. Kemudian berkembang Humanisme Sekuler dan bercampur baur dan bergeser menjadi Humanisme Baru ( New Humanism), yang timbul sebagai bagian dari Gerakan Zaman  Baru dalam arti kata yang luas.
1.      Humanisme Lama
Tokoh yang terkenal menganut paham ini bernama Desiderus Eramus (1469-1536), yang sering disebut dengan bapak Humanisme. Erasmus adalah seseorang yang sebetulnya terbuka dan menerima kebajikan manusia seperti yang diceritakan dalam injil, dan menjadikan Yesus sebagai tokoh manusia yang ideal hingga kemudian menolak hal-hal ilahi dalam injil, pandangan takhayul adat gereja, yang umumnya bersifat terlalu dogmatis dan otoriter pada masa itu.
Erasmus sedih melihat kehidupan aliran-aliran agama Kristen yang saling memusuhi, itulah sebabnya, dapat dimaklumi kalau akhirnya ia lebih memilih Humanisme sebagai suatu pilihan pandangan hidup yang dianggap lebih manusiawi disbanding aliran-aliran Kristen yang ada pada masa itu.
Francis Bacon, filsuf dan ilmuan yang merintis jalan pada penyelidikan alam yang akurat meskipun begitu Bacon tidak mau secara radikan melepaskan diri dari ajaran-ajaran agam tertentu. Thomas Hobbeslah yang secara tuntas menerobos  batas itu dan mengembangkan filsafat ilmu pengetahuan yang materialistis, yang melepaskan diri dari agama yang kemudian diteruskan oleh pemikir lainnya seperti Rene Descrates, yang manusia dengan akal budinya sebagai pusat ilmu pengetahuan semesta.
Paham itu berkembang terus meresapi dunia pemikiran manusia, dan kemudian muncul dalam aliran-aliran pemikiran pada abad-abad berikutnya dalam bentuk Humanisme Rasional, sperti Positivisme dan Pencerahan, dan yang mempunyai konotasi mirip dalam bentuk paham “Humanisme Evolusi” atau “Humanisme Naturalis”, seperti yang dipelopori oleh Julian Huxley.
Descrates yang dianggap sebagai bapak Rasionalisme, memang menonjolkan akal budi sebagai pusat kemampuan manusia, sedang Frederich Nietsche dan Aguste Comte, tokoh Neo-Positivisme, mempopulerkan “Agama Humanisme”, yaitu Tuhan diturunkan dari tahkta-Nya dan manusia ditempatkan sebagai pusat.
Dari Humanisme itulah mulai tumbuh suatu sikap bahwa manusia harus mencari jalan hidupnya sendiri, dan banyak orang Humanis akhirnya menyangkal adanya Allah (ateisme).
2.      Humanisme sekuler
Bangkitnya humanisme di Amerika sesudah Perang Dunia I, Humanisme sekuler meruoakan gerakan budaya dan intelektual, yang pada prinsipnya ingin menjelaskan keberadaan manusia tanpa ada sangkut pautnya dengan Tuhan.Menurut Yohanes Verkuyl, ahli teologi terkenal itu, disebut sebagai “suatu sifat yang hanya berorientasi pada dunia ini (saeculum, dan menolak serta mengabaikan dunia kekekalan (aeternum)”. Pada prinsipnya Humanisme Sekuler merupakan paham budaya dan pemikiran mengenai hidup yang didasarkan sikap “menolak Tuhan dan hal-hal yang bersifat adikodrati”, dan menggantikannya dengan “diri sendiri (self), ilmu pengetahuan (science), dan kemajuan (progress)”. Pandangan-pandangannya antara lain:
“Tidak ada allah yang bisa menyelamatkan manusia. Manusia harus menyelamatkan dirinya sendiri! Akal budi dan kepandaian adalah alat yang paling ampuh yang dimiliki oleh umat manusia.”
Contoh pandangan Humanisme Sekuler dapat dilihat dari ucapan-ucapan para tokohnya yang dimuat dalam majalah Humanist di Amerika serikat, seperti yang diucapkan oleh Kurt Vonnegut. Berdasarkan pandangan Humanis itu, soal seperti aborsi, kumpul kebo, membunuh, ketidakadilan, kejahatan dan penyimpangan-penyimpangan etis lainnya dianggap sebagai urusan kemutlakan di luar dirinya, baik itu berupa ajaran agama maupun peraturan-peraturan social. Bagaimanapun sikap kita mengahadapi paham itu, ternyata paham itu telah menguasai pemikiran manusia modern, baik melalui media massa, buku-buku dan pendidikan di universitas, maupun melalui pergaulan antarmanusia, baik itu diakui secara nyata maupun diterima tanpa sadar.
3.      Humanisme Kosmis
Humanism sekuler yang makin menonjol, berkembang juga gerakan baru yang disebut sebagai “ Gerakan Zaman Baru” dalam banyak bentuknya, yang seakan-akan mengiringi pandangan Rasionalisme dan Humanisme Sekuler yang banyak di anut oleh manusia pada masa kini. Oleh karena itu, gerakan itu juga disebut orang sebagai Humanisme Kosmis atau Humanisme Baru. Pada prinsipnya, Humanisme Kosmis itu berlawanan dengan praktik-praktik yang rasional dan materialistis sebab di sana di tekankan pengalaman-pengalaman kemanusiaan yang bersifat mistis dan kosmis. Hal itu sangat menarik manusia karena menawarkan hal-hal yang tidak dapat dipenuhi oleh Rasionalisme dan Materialisme yang mendominasi dunia teknologi masa kini. Pandangan yang dianut di sana mengikuti paham mistis dari Stoa, yaitu adanya anggapan bahwa manusia mempunyai roh semesta yang sama, yang disebutkan sebagai Tuhan dan agama-agama dunia hanya merupakan bentuk-bentuk manifestasi dari " Yang Satu  " itu. Itilah Tuhan yang dipakai sering diganti dengan istilah "Tuhan" yang dipakai sering diganti dengan istilah "Yang Satu", istilah yang jelas artinya berbeda dengan istilah Tuhan dalam Alkitab. Dalam Humanisme Lama sampai Humanisme Baru, dijumpai napas pemberontakan manusia terhadap Tuhan manusia ingin membebaskan dirinya dari kuasa di atas dirinya. Humanisme Kosmis, khususnya, mempunyai kesamaan erat dengan Humanisme Sekuler karena keduanya mengakui bahwa hanya ada satu realitas dalam alam semesta ini (monisme).


Gerakan Zaman Baru

Gerakan Zaman Baru atau New Age Movement dalam bahasa Inggris, merupakan suatu gerakan spontan yang menyebar ke seluruh dunia dalam waktu tiga dasawarsa terakhir, yaitu sejak dasawarsa 1960-an.
Gerakan Zaman Baru adalah kebangkitan kembali secara modern agama-agama dan tradisi-tradisi kuno, terutama yang berasal dari Timur ( oriental), yang mempengaruhi kebudayaan umum dalam bentuk kebatinan Timuru, filsfat modern psikologi, sains, termasuk fiksi sains (science fiction), dan kontra kultur sekitar tahun 1960-an. Yang mendasari pengaruh-pengaruh itu adalah pengertian Gerakan Zaman Baru mengenai pikiran / jiwa manusia.

Sejarah Perkembangan

Sepanjang sejarah, dalam bermacam-macam bentuk, paham kebatinan/mistik selalu timbul, baik secara mandiri, bercampur dengan agam-agama, maupun menjadi bagian dari agama-agama, maupun menjadi bagian dari agama-agama tertentu. Di awal abad ke-18 dikenal The Transcendental Movement yang dipengaruhi oleh hikmat dari Timur dan di populerkan oleh filsuf-filsuf, seperti Henry David Thoreau dan Ralph Waldo Emerson. Sebutan New Age mulai populer berkat pengaruh lagu yang berlirik mistis berjudul  "Age of Aquarius " pada th 1960-an. Istilah New Age mulai secara terbuka menjadi istilah umum. Sejak tahun 1970-an setelah terbitnya buku karangan Mark Satin yang berjudul New Age Politics dan beredarnya jurnal "New Age journal" di Amerika Serikat, kemudian di susul buku dari Marilyn Ferguson yang berjudul Aquarian Conspiracy.

Hakikat ajaran Gerakan Zaman Baru ada beberapa pokok ajarannya
1.      Wahyu
Gerakan Zaman Baru mempercayai adanya wahyu yang khusus dan terus menerus dari kekuatan/misteri semesta (makrokosmos), kepada manusia ( mikrokosmos) melalui perantara-perantara ( mediator), sperti nabi-nabi agama medium, channeler, dukun yang dalam kepercayaan Hindu disebut Avatar (ingat ajaran Sai Baba).
2.      Tuhan
Pandangan mengenai Tuhan adalah bersifat panteis, yang mempercayai bahwa semua adalah Tuhan dan Tuhan adalah semua. Yang disebut Tuhan tidak lain adalah suatu kekuatan (power/force), kesadaran, atau energy kosmis yang tidak berpribadi (makrokosmos), dan manusia adalah bagian kecil dari kekuatan/energy kosmis itu (mikrokosmos). Manusia memiliki medan energy itu, yang disebut aura. Aura itu harus memancarkan energy kosmis. Bila seseorang meninggal, aura itu kembali berkumpul ke sumbernya. Yang mereka sebut sebagai Tuhan ( kekuatan semesta ) pada dasarnya baik dan menjadi sumber kebaikan (monism), tetapi sekaligus mempunyai sisi terang maupun gelap dirinya ( ingat konsep Yin dan Yang dalam Taoisme).
3.      Mesias
Pandangan mengenai mesias mirip dengan pandangan tentang Kristus. Namun, gerakan zaman baru percaya akan hadirnya seorang manusia tokoh dunia yang bersifat mistik, dan okultis, yang akan menjadi tokoh pemersatu dunia dan penggerak dunia ke arah pembangunan suatu tata dunia baru. Tokoh mesianis itu merupakan akhir dari kehadiran para Avatar atau tokoh agama, yang akan muncul pada zaman keemasan di akhir zaman Aquarius.
4.      Setan
Tidak percaya adanya setan. Yang disebut setan adalah aspek negative dari keahlian, aspek negatif dari kekuatan semesta itu. Pengertiannya ialah bahwa timbulnya apa yang disebut setan bila terjadi ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan kosmis itu. Jadi, tidaak diakaui adanya setan yang berpribadi.
5.      Manusia adalah bagian kecil ( mikrokosmos ) dari energy kosmis ( makrokosmos) dan mempunyai sifat ilahi dalam dirinya. Dapat dikatakan bahwa manusia adalah ilah juga ilah karena itu, manusia pada dasarnya baik (All is one. We are all one. All is God. We are God). Hubungan manusia dengan Tuhan dilakukan dengan meditasi, yang berarti menyatukan diri dengan sumber asalnya.
6.      Iman
Iman dalam pengertian agama yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya, menurut dalam Gerakan Zaman Baru adalah sebagai potensi manusia yang berupa energy dalam dirinya. Jadi, sifatnya subjektif karena merupakan aspek kehendak manusia atau motivasi manusia itu sendiri.
7.      Bila dalam agama di kenal doa yang merupakan usaha menjalin hubungan/berdialog dengan Tuhan, dalam gerakan zaman baru hanya dikenal meditasi atau perenungan/konsentrasi. Maksudnya adalah untuk menyatukan diri dengan hakikat roh semesta.
8.      Dosa dan keselamatan
Tidak ada pengertian dosa dalam Gerakan Zaman Baru. Manusia pada dasarnya baik. Adapun yang disebut kejahatan, itu hanyalah ketidakseimbangan roh dalam dirinya.
9.      Agama
Sebenarnya yang disebut agama itu adalah jalan menuju Yang Satu itu, yaitu jalan menuju roh semesta.
10.  Hal-hal akhir
Pada umumnya, pandangan Gerakan Zaman Baru berusahalah kearah tata dunia baru dan persatuan dari pelbagai budaya, agama dan Negara.


C.   Dampak
Gerakan Zaman Baru dan Humanisme , disadari atau tidak, pada masa kini dengan mudah dapat dijumpai dalam bentuk, adanya kebangkita kembali paham panteisme seperti Hinduisme, Buddhisme, Taoisme, kebatinan, dan perdukunan. Dipopulerkan melalui penyebaran buku-buku seperti Yoga, Transcendental Meditation, Zen Buddhisme, Tai Chi, Wai Tan Kung, Chi Kung, dan juga buku-buku primbon, astrologi, Feng Shui dan lain-lain. Buku ini mudah untuk ditemukan di toko-toko buku. Belakangan ini malah mengelu-elukan ajaran Timur. Masa kini psikologi modern sudah banyak memasukan ajaran-ajaran Zen dan kebatinan Timur dalam psikoterapi dan pandangannya, seperti dalam Transpersonal Psychology. Paham gerakan zaman baru  menyebar melalui media massa. Banyak film masa kini yang berfalsafahkan panteisme, yang seperti "star wars", cerita-cerita silat, bahkan, film serial “Kung Fu” dan kartun "ninja turtles".
Lagu pop dan rock bernafaskan pemujaan alam panteisme, yang di populerkan The Beatles dan musik pop lainnya. Kelompok Green Peace.
Senam-senam kesehatan dan meditasi yang dilakukan secara masal. Di Amerika serikat Transcendental Meditation, sedangkan di Indonesia, baik Tai Chi dan Wai Tan Kung, dan silat-silat tenaga dalam banyak dipopulerkan media massa. Pengobatan kebatinan seperti akupuntur, pijat refleksi, penyembuhan dengan prana, dan lain-lain.
Humanisme Lama secara positif ada hikmahnya,
Humanisme telah mengangkat kembali manusia dari kebodohan zamannya dan membuka jalan bagi manusia sehingga manusia dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya dalam amati gejala alam. Dengan makin bertambahnya penyelidikan akan alam, pengertian manusia akan alam bertambah banyak rahasia alam kemudian dapat kita ketahui melalui hasil karya pemikiran para ahli ilmu pengetahuan, seperti melalui hasil penemuan dan teori ilmu dari Nikolaus Copernicus, Galileo Galilee, Johan Kepler, dan Isaac Newton.
Disana kita dapat melihat bahwa humanism itu mengembalikan manusia pada rasa peri kemanusiaan.
 

BAB III

A.   Dasar-dasar Teologis
Bila dalam gerakan zaman baru usaha itu dilakukan dengan kekuatan manusia atau dengan cara mengaktualisasikan diri, di dalam Injil disebutkan bahwa hal itu merupakan anugrah Allah yang kita terima. Namun, lebih daripada itu, bila gerakan zaman baru berusaha menggali sifat keilahian itu dari dalam dirinya untuk dirinya sendiri, kuasa pembebasan Roh Kudus yang di karuniakan kepada manusia sifatnya adalah untuk dinyatakan kepada sesame manusia. Yesus berfirman, “ Barangsiapa haus, bikalah ia dating kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.’ Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya” (Yoh. 7:37-39).
Bila kita dengan tegas kembali kepada Allah, Yesus Kristus, dan firman-Nya, fakta sudah menunjukan bahwa kekristenan akan dikikis oleh gerakan itu. Oleh karena itu, tumbuh-nya gerakan zaman baru perlu memacu umat Kristen untuk lepas dari ketertinggalannya dan kembali kepada Allah.
Memang dalam Alkitab disebutkan bahwa bagi umat beriman dianugrahkan Roh Kudus dan kita tahu bahwa Roh Kudus mempunyai kuasa yang dapat kita minta. Perbedaannya dengan gerakan zaman baru adalah bahwa manusia itu sendirilah allah mikro yang berkuasa yang dimanifestasikan dalam istilah Atman Kudalini Chi, Ki, Kami, percikan ilahi, cahaya ilahi maupun dalam bentuk filosofis sebagai Human Power, Mind Power, Human Potential, dan lainnya, sedang Alkitab menyebutkan Roh Kudus adalah Allah yang hadir mendampingi kita sebagai Penolong dan Penghibur (Yoh. 14, 16). Kita memperoleh kuasa bukan karena kita mempunyai kuasa itu, atau kita dapat menimbulkan kuasa/kekuatan itu melalui latihan atau meditasi, melainkan kuasa itu diberikan oleh Roh Kudus kepada manusia yang percaya.
Apakah roh manusia itu sama dengan Roh Kudus di dalam kita? Jawabanya sudah jelas tidak! Roh Kudus adalah Roh Allah yang dikaruniakan kepada mereka yang percaya, dan bukan kita yang mengolah, tetapi Roh Kudus yang mengatur kita! (Kej. 2:7; Ayub. 33:4; 1 Korintus 6:19)
Mengenai meditasi atau konsentrasi, memang dalam Alkitab ada beberapa pengertian yang sama ( seperti dalam Maz. 77:12; 119:25, 27, 99, 48, 148) yang selalu berarti merenungkan perbuatan firman, janji, dan perintah Tuhan, sedangkan meditasi kebatinan adalah pengosongan dari untuk menyaukkan diri dengan roh semesta itu. Demikian juga dalam konsep roh dalam Alkitab, pengosongan diri dapat berarti mempersilahkan Roh Kudus untuk keluar, tetapi mengundang kuasa kegelapan untuk masuk (Mat. 12:43-45), dan itu berarti kematian rohani bagi kita (Roma 8:1-17).


B.   Analisa
Perbandingan gerakan zaman baru dan injil, Tuhan dalam ajaran Kristen Alkitabiah, Allah Bapa, Allah Roh berpribadi, baik suci dan pencipta. Sedangkan panteisme, kekuatan semesta, tidak berpribadi, baik dan jahat segala sesuatu. Mesias, Yesus Kristus juruselamat, penebus manusia sedangkan panteisme tokoh kebatinan, pemersatu, penggerak dunia. Setan, dalam Alkitab bapa pembohong, berpribadi, sumber kejahatan dan perusak sedangkan panteisme tidak mengakui adanya setan, melainkan adanya ketidakseimbangan roh, aspek jahat semesta, sifat negative. Manusia, sebagai ciptaan dan gambar Allah, yang jatuh kedalam dosa, Roh dan tubuh akan dibangkitkan sedangkan panteisme gerakan zaman baru, manusia adalah allah, dasarnya baik, Roh mikrokosmos, Reinkarnasi. Iman, dalam kuasa Allah, objektif, mencari kehendak Allah sedangkan panteisme potensi manusia, subjektif, dan kehendak manusia. Doa, dalam alkitab adalah hubungan dengan Allah, percakapan sedangkan panteisme gerakan zaman baru penyatuan diri, dan meditasi perenungan. Keselamatan dalam Alkitab, dari dosa karena augrah kemenangan atas dosa, sedangkan panteisme gerakan zaman baru  itu adalah ketidakharmonisan usaha manusia dan penguasaan diri.


 
BAB IV
Apologetika Terhadap Iman Kristen[2]
A.   Tinjauan dari Sudut Pandang Iman Kristen
Pengaruh Gerakan Zaman Baru memang sudah lama dikenal di kalangan Kristen. Meskipun hal itu tidak disadari sebagai bagian dari ajaran Zaman Baru, khususnya dalam aliran-aliran yang tumbuh di sekitar kekristenan, seperti teosofi dan Christian Science yang berkembang di Amerika pada aba yang lalu, kita sudah dapat mencium ajaran-ajaran Zaman Baru itu. Pada masa kini, bentuk Inner Healing dan praktik-praktik ibadah yang mirip dengan praktik perdukunan, yaitu dengan mencampuradukan ajaran-ajaran dan praktik-praktik “ Zaman Baru” tertentu dengan kekristenan (sinkretisme).
Dikalangan Kristen Tapanuli maupun Indonesia Timur, sering kepercayaan nenek moyang dan perdukunan dipraktikan berdampingan dengan ajaran Alkitab. Banyak orang Kristen menjadi anggota gereja, tetapi masih menyimpan jimat-jimat dan memelihara meja sembahyang. Demikian juga akhir-akhir ini di kalangan Kristen tertentu, praktik-praktik klenik juga dipraktikan, yang mempunyai kesamaan dengan praktik-praktik perdukunan kafir, seperti ramalan-ramalan dan sebagainya.
Karena kemiripan-kemiripan yang ada dan tanpa sadar seakan-akan merupakan ajaran Kristen yang benar itulah, umat Kristen perlu benar-benar menguji setiap ajaran itu berdasarkan “Firman Tuhan sendiri, yaitu Alkitab”, yang ditafsirkan secara kontekstual.
Seorang penginjil Inner Healing di Indonesia juga mengajarkan ajaran magis. Ia mengatakan bahwa luka batin dapat disembuhkan dengan pembacaan alkitab dan karunia lidah. Bahkan, roti perjamuan yang kita makan akan berubah menjadi daging Yesus ketika masuk di mulut dan akan menyembuhkan luka batin kita. Disana penginjil Inner Healing, dengan kekuatan doa dan karismanya, menjadi mediator penebusan Allah.
Kita menyadari bahwa pada peristiwa perjamuan malam, ketika Yesus mengatakan, “Inilah tubuh-Ku”, itu hanya dimaksudkan sebagai lambang sebab Yesus sendiri hadiir di situ, dan dengan “daging tangannya” sendiri ia memegang “roti” sebagai “lambang tubuhnya yang akan terpecah-pecah demi manusia”. Peristiwa pemecahan tubuh itu belum terjadi dan baru digenapi besoknya ketika Ia disalib. Lukas mengemukakan bahwa perjamuan malam itu ditujukan sebagai peringatan.


B.   Ditinjau dari Konsep Alkitab
Dalam alkitab soal-soal perdukunan denagan jelas dilarang (Kel 22 :18-20, Im. 19:31-20:6, 27, Ul. 18:9-13, Yes. 8:19-20) dan harus disingkirkan ( 1 Sam. 28:3,9). Bahkan, Yesaya mengingatkan bahwa dosa perdukunan adalah dosa besar yang mendatangkan murka Allah (Yes. 19:3-4). Oleh sebab itu, perlu disadari bahwa perdukunan tidak berada jauh dari kepercayaan kepada Tuhan, karena Saul tergoda pergi ke dukun di Endor setelah ia gagal berhubungan dengan Allah ( 1 Sam.28), yang merupakan kesalahan Saul yang terbesar (1 Taw. 10:13-14).
Sejarah perdukunan berjalan terus. Bahkan, dalam Perjanjian Baru, praktik-praktik itu masih sering terjadi sejalan dengan pemberitaan injil. Di Samaria Filipus berhadapan dengan Simon si penyihir (kis. 8:4-25). Paulus di Siprus menghadapi Baryesus, tukang sihir dan nabi palsu (Kis. 13-4-12), di Filipi mengahadapi perempuan petenung (Kis.16 :16-18), dan di Efesus mengahadapi tukang jampi Yahudi (Kis. 19 :13-20)
Bagaimana dengan gerakan senam kesehatan ? sering disebut bahwa gerakan itu tidak lain merupakan meditasi gerak, yaitu gerakan itu ditujukan untuk membangkitkan tenaga dalam. Gerakan-gerakan dalam Yoga merupakan tarian penyembahan kepada dewa matahari (surya namsakar), dan dalam taoisme merupakan tarian agung penyembahan dewa alam. Tuhan melarang kita menyembah Baal, dewa matahari/alam (Hak. 2 :11-13).
Dalam pengolahan kekuatan pikiran/mental kita pun harus berhati-hati agar "roh aku" tidak mendukakan Roh Kudus sebab Tuhan menghendaki agar kita dapat berseru seperti Paulus, Galatia 2 :19-20.
Pengolahan kekuatan pribadi/potensi manusia dapat membuat kita tidak peka terhadap kehadiran Roh Kudus yang karuniakan kepada kita. Lebih daripada itu, seseorang yang menganggap dirinya sendiri Tuhan, dengan sendirinya menolak dan mengusir Tuhan yang dikaruniakan kepadanya.
Ada pendapat bahwa mengikuti latihan Gerakan Zaman Baru, seperti Tai Chidan lainnya, tidak apa-apa selama kita tidak mengikuti aspek agamanya. Dalam hal itu, kita perlu waspada sebab meskipun tidak otomatis seseorang yang berlatih langsung jatuh, tetapi kenyataan menunjukan bahwa dengan berlatih, kita sudah "membuka diri" pada suatu dunia misteri yang membuka jalan masuk kepada dunia kuasa roh kegelapan.
Orang-orang yang mulai melatih Wai Tan Kung tanpa curiga banyak yang berangsur-angsur terseret, dimulai dengan kurang aktif dalam doa pagi atau kebaktian Minggu karena latihan bertepatan dengan waktu kebaktian. Bahkan, banyak yang kemudian terseret lebih jauh dengan ikut pergi ber-guru ke pusatnya di Taichung/Taiwan. Tai Chi dimulai dengan olahraga biasa yang menyegarkan, tetapi penulis buku Tai Chi Chuan sendiri, jusuf susanto, seorang katolik, akhirnya berguru ke kuil Zen di Jepang. Para pengikut Transcendental Meditation di Amerika banyak yang diseret upacara Hinduisme, dan kemudian pergi ke India untuk berguru. Gerakan zaman baru tidak memaksa perpaling Yesus secara langsung, bahkan mengatakan dapat diikuti oleh semua agama. Namun, perlahan-lahan, dan tanpa disadari, seseorang akan terseret semakin jauh.
Pengaruh gerakan zaman baru dapat juga memasuki kekristenan melalui sinkretisme yang menggunakan cara-cara kekristenan, tetapi sering juga menggunakan cara-cara yang mirip dengan gerakan zaman baru semacam perdukunan. Kita mengetahui bahwa sebagai saksi Tuhan, Tuhan mendampingi kita dengan Roh-Nya yang dikaruniakan kepada kita.
Dalam hubungan kita dengan Roh Kudus dengan kuasa-Nya, sering kita melupakan si Pemberi (Roh Allah) dan menonjolkan pemberian (karunia dan kuasa roh).

Catata :
1.      Mana daftar pustakanya ?
2.      Setelah membaca paper anda, saya melihat penulisannya tidak terstruktur, sehingga pembahasannya ke sana kemari, tidak fokus pada masalah humanisme.
3.      Kalau bisa sumbernya dicantumkan, kalau dapat dari internet cantumkan alamat link-nya, kalau dapat sumber dari buku, apa judulnya.
4.      Kalau sumbernya dari internet, jangan langsung dii copy paste, tapi dikalimatkan lagi walaupun intinya sama. Tetapi saya tetap menghargai usaha keras anda untuk membuat paper ini. Saya memberi nilai 78 (B)
 

BAB V. KESIMPULAN
Kesimpulan
Humanism disorot mulai dari perkembangannya pada abad-abad Renaisans dalam bentuk Humanisme lama, dan perkembanganya sampai abad ke-20 dalam bentuk humanisme sekuler dan humanisme kosmis, pokok-pokok ajarannya serta popularitasnya yang tinggi melalui penyebaran kesehatan holistic.
Kebatinan timur (orientalisme) merupakan dasar gerakan zaman baru. Oleh karena itu, sejarah mistik india perlu disimak termasuk yoga, transcendental meditation, dan sai baba belakang taoismenya dan pengaruhnya melalui latihan Tai Chi.
Kebatinan Indonesia kita lihat perkembanganya dimulai dari kepercayaan asli dan kebaytinan Jawa yang berkembang menjadi aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang beragama besar di Indonesia, dan sedikit uraian mengenai silat-silat kebatinan di Indonesia.
Salah satu perpaduan humanism dan gerakan zaman baru dapat kita lihat dalam gerakan pengembagan pribadi sebagai manifestasi psikologi baru dengan ajaran kuncinya mengenai actualization. Perdukunan, yang mempunyai kemiripan, dilihat dari inti ajaran mengenai magi, spiritisme, serta peran dukun dan klenik yang merupakan praktik-praktik yang sudah merakyat di Indonesia.
Pengaruh humanism dan gerakan zaman baru juga dilihat dampaknya dalan apa yang disebut sebagai Kristen zaman baru. Suatu sinkretisme ajaran Kristen dengan kedua paham tersebut. Hal itu dapat dilihat dalam perkembangan teosofi dan Christian Science, yang kita lihat jejak-jejaknya dalam ajaran Inner Healing dan visualisasi dan pengaruh perdukunan dalam kekristenan.






[1] Ir.Herlianto, M.Th. Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, Bandung : Kalam Hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar