5 Maret 2013

Filsafat Agama


TUGAS RESENSI BUKU FILSAFAT
Judul               : Filsafat Agama
Penulis             : Magdalena Pranata Santoso
(Ilustrasi oleh Yessi Mutiara)
Penerbit           : Graha ilmu, 2009.
Tebal               : 133 halaman
Setelah membaca keseluruhan buku ini saya berpendapat bahwa melalui buku ini penulis begitu ingin meyakinkan para mahasiswa Kristen bahwa diantara seluruh agama besar yang ada di Indonesia, agama Kristenlah yang paling bisa diterima sebagai agama yang  benar. Penulis buku ini sepertinya memang sengaja menulis buku ini sebagai buku acuan untuk mengajar filsafat agama kepada  mahasiswa Kristen  sebab sejak mulai dari halaman 1 sampai 5 penulis memaparkan tentang misi kampus Kristen, misi pelaksanaan mata kuliah filsafat agama serta tujuan perkulihan dan disiplin kelas. Selain itu penulis juga menggunakan bahasa yang cukup rumit untuk dimengerti oleh kaum awam. Mulai dari halaman awal kita akan menemukan beberapa kata rumit yang hanya bisa dimengerti oleh kaum terpelajar. Juga dalam halaman 1 sampai 5 jelas ternulis bahwa mahasiswa menjadi tujuan  pokok dari penulisan buku ini.
            Bab satu dalam buku ini cukup menarik sebab sebelum masuk dalam penjelasan yang agak rumit penulis menstimulasi mahasiswa untuk berpikir dengan mengajukan beberapa pertanyaan penting yang secara sadar atau tidak pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran manusia sekalipun hanya sebagian orang yang benar-benar berusaha mencari jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut (halaman 10). Dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan tersebut pada awal bab ini membuat kita lebih penasaran untuk segera membuka lembar-lembar selanjutnya dari buku ini karena berharap segera  menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.    Dan benar pada halaman-halaman selanjutnya dari buku ini kita bisa membaca dengan jelas tentang jawaban yang kita harapkan. Penulis memaparkan dengan jelas jawaban atas pertanyaan tersebut dan disertai dengan beberapa argumen yang menunjang keabsolutan jawabannya (halaman 12-16).
            Buku ini juga memaparkan secara lengkap tentang bukti keberadaan Allah. Untuk membuktikan tentang keberadaan Allah secara rasional, penulis buku ini menulis beberapa argumentasi dengan pendekatan induktif yang dikemukakan oleh para filosofi seperti argumentasi ontologis (oleh Anselmus, Descartes, Samuel Clerke), argumentasi cosmologis, argumentasi teleologis (oleh Thomas Aquinas), argumentasi moral (oleh Immanuel Kant) dan argumentasi historis atau etnologis (halaman 12-16). Argumen-argumen ini sungguh mampu menjawab sebagian pergumulan rasional manusia. Sekalipun mengemukakan beberapa argumentasi tersebut tetapi penulis tetap mengajak pembaca untuk kembali kepada iman dengan menjelaskan dalam bentuk refleksi bahwa argumentasi-argumentasi tersebut hanya merupakan konfirmasi dari sisi rasional sebab fakta kebenaran tentang keberadaan Allah yang dapat diandalakan oleh manusia adalah jikalau Allah sendiri menyatakan Diri-Nya.
            Buku ini juga sangat  menambah wawasan kita tentang agama-agama besar yang banyak dianut di Indonesia dan juga sedikit pengetahuan tentang agama Yahudi. Dalam buku ini  menjelaskan secara singkat tentang latar belakang lahirnya agama-agama tersebut, konsep keselamatannya, kitab yang dipakai, tokoh penting sebagai pelopor agama tersebut, serta prinsip utama doktrinya (halaman 38-56).
            Banyak hal baik yang tertuang di dalam buku ini. Namun, disisi kekurangannya penulis kurang selektif dalam memilih ilustrasi yang melengkapi setiap judul di setiap  bab dalam buku ini. Ilustrasi gambar seharusnya berpadanan dengan judul, tetapi dalam buku ini ada beberapa ilustrasi yang dinilai  kurang pas dengan judulnya seperti ilustrasi dalam bab 1 (halaman 9). Bab tersebut berjudul ‘Filsafat Agama’ tetap gambar ilustrasinya adalah gambar kedua tangan yang menggenggam dunia. Saya menilai ini kurang tepat. Mungkin ilustrasi tersebut bisa diganti dengan gambar otak manusia yang didalam otak itu ada gambar-gambar rumah ibadah yang mewakili agama-agama yang ada. Dalam bab 4 juga judulnya adalah ‘Agama Kristen’ tetapi ilustrasi gambar yang dipakai adalah balon lampu (tanpa sinar) sekalipun ditambahi dengan kalimat Firman Tuhan yang tidak lengkap ‘Your word......light for my path’. Gambar ini sama sekali tidak menjadi lambang agama Kristen, juga tidak ada hubungannya dengan kata-kata Firman yang dikutip. Firman Allah sangat tidak tepat jika diilustrasikan seperti balon lampu kecil yang sinarnya sangat terbatas.
            Perlu juga diperhatikan beberapa hal penting khususnya dalam proses pengeditan. Dalam buku ini ditemukan beberapa kekurangan, yang sekalipun terlihat kecil tetapi perlu diperhatikan untuk penyempurnaan karya tulis selanjutnya. Seperti yang berada dalam halaman 29, kata ‘sesungguhnya’ ditulis tidak lengkap (kurang satu huruf) sehinggah menjadi ‘sesunguhnya’, dalam halaman 105 kata ‘mencatat’ ditulis tidak lengkap sehinggah menjadi ‘mencata’. Kekeliruan serupa juga terdapat di halaman 108, kata ‘murid’ ditulis tidak lengkap sehinggah menjadi ‘muri’. Dalam halaman 9 juga terjadi pengulangan kalimat pada penjelasan dalam poin 3 tentang ‘manusia terhilang dalam hubungan dengan dirinya sendiri’. Penulis memenggal poin tiga ini menjadi 6 bagian. Pada bagian ke dua penulis menjelaskan ‘manusia mengalami kematian jasmani. Hidup berakhir di pemakaman.’ Tetapi pada bagian yang ke enam penulis juga memakai kalimat yang sama persis yaitu ‘manusia mengalami kematian jasmani. Hidup berakhir di pemakaman.’ Tapi tentunya kekeliruan-kekeliruan kecil ini tidak mengurangi nilai penting yang dimaksudkan dalam buku ini dan tidak mengurangi kelayakkan buku ini untuk dibaca.
            Sekalipun buku ini berjudul ‘Filsafat Agama’ tetapi sesungguhnya buku ini lebih banyak membahas tentang agama Kristen. Mulai dari halaman 60 sampai halaman 126 penulis hanya membahas tentang Kekristenan. Dan acuan yang dipakai sebagian besar adalah Alkitab. Tentu saja sangat dimaklumi karena penulis memang bertujuan menulis buku ini untuk dosen dan mahasiswa yang berada di kampus Kristen. Penjelasan tentang dasar-dasar Kekristen  cukup lengkap dalam buku ini tapi perlu ada sedikit penambahan tentang penjelasan mengenai ‘iman’ yang ada dalam halaman 123. Disitu ditulis ada dua macam pegertian iman Kristen yaitu ‘iman yang menyelamatkan’ (iman awal kita percaya pada Yesus) dan ‘iman dalam kehidupan sehari-hari’ (yang membawa perubahan hidup dengan  menghasilkan buah-buah Roh dan membuat orang percaya bertahan dalam penderitaan). Tetapi sesungguhnya dalam Alkitab ada 4 jenis iman, selain dua jenis yang dibahas dalam buku ini, ada juga ‘karunia iman’ yaitu iman yang diberikan Tuhan kepada orang-orang khusus sehinggah perkataannya pasti terjadi (seperti Elia yang berkata hujan tidak akan turun di Israel kecuali dia yang mengatakan) dan juga iman yang aktif yang bisa dimiliki oleh semua orang percaya untuk mendemonstrasikan mujizat Tuhan.
            Sekian banyak hal yang ditulis dalam buku ini dan bagi saya buku ini layak dibaca oleh setiap dosen dan mahasiswa Kristen.
Catatan:
·         Terima kasih untuk kerja kerasnya, Anda sudah melakukan resensi buku dengan baik, saya percaya dengan membaca buku ini wawasan Anda akan semakin diperluas. Saya memberi nilai: 98 (A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar