5 Maret 2013

ETIKA KRISTEN, oleh NORMAN L GEISLER


LAPORAN BUKU
ETIKA KRISTEN, oleh NORMAN L GEISLER

Rielke MelkiSedek Maelissa
STTC

Pendahuluan.
ETIKA KRISTEN, bagi pribadi adalah ranah moral berdasarkan kebenaran Alkitab yang berdaulat dan patut di junjung tinggi bagi setiap orang Kristen. (hal 25 alinea ke 3)
Ia sudah merambah dan menjadi dasar moral manusia, jika ditinjau sebenarnya, diteliti dan dipelajari, bahwa segala hukum/aturan negara, antar negara dan hukum aturan dunia yang berlaku, banyak mendasarinya dari hukum hukum/aturan aturan Allah. Allah sendiri memberitahukan hukum dan aturan aturan untuk peradaban manusia sebagai umatnya pada waktu Musa dipanggilNya untuk menuliskan apa yang disabdakanNya. (hal 24 alinea ke4)
Tidak terwujud dalam bentuk fisik, tapi jelas terwujud dalam polah tingkah mansuia. Hukum aturan tersebut yang berlaku bagi insan manusia ditetapkan menjadi aturan baku yang dikomitkan bagi warga satu negara, disahkan dalam institusi yang sah. Alangkah indahnya dihadapan Allah ketika aturan aturan itu tampak dalam sikap berwibawa seorang manusia.
Jadi, Etika Kristen berperan kuat bagi dunia.
Norman L Geisler banyak memaparkan kutipan  komentar komentar dan maksud dari orang orang berpikiran kuat tentang Etika, namun dalam ulasan laporan buku ini kita merampingkan isi didalamnya.
Pilihan-pilihan etika
1          Antinomianisme
Ada istilah ‘Antinomianisme”, yang dianut oleh orang orang atheis, mereka berpendirian bahwa intuisi dan nurani manusia timbul sendirinya dengan perasaan perasaan bahwa itu boleh dan tidak dan tidak ada sanksi illahi didalamnya, semua adalah tindakan humansime menghiraukan.
Selama kita berhadapan dengan kelompok atheis kita tidak perlu membuang waktu energi lebih. Bergulat dengan filsafatnya bagi pribadi adalah merupakan memungut angin ditepian pantai. Yang perlu diperhatikan, adalah bagaimana kita mengarahkan mereka yang hijau dan baru dalam pengetahuan Illahi agar tidak terseret kedalamnya.
2          Situasionisme
Tokoh yang aktif akan Situasionisme adalah Joseph Fletcher, seorang Profesor dari Amerika, penemu teori Situasionisme ini di tahun 1960. Terkenal dengan teorinya ini. Ia seorang pengajar Etika Kristen. Namun pada akhirnya ia juga yang mendirikan dan memimpin Asosiasi Euthanasia dengan moto: manusia mempunyai hak untuk mati. 1974-1976.  Dalam buku yang kita bahas ini, Norman bisa mengungkapkan dengan tingkatan edukasinya yang terbaik dipadu dalam pengenalan Firman Allah bahwa Allah lah yang berhak bagi hidup mati seseorang.
Pada dasarnya Fletcher mengembangkan teorinya berdasarkan “kasih agape”, kasih yang rela berkorban (hal 56 alinea ke 4), dan itu baik, sedangkan Yesus yang berhak bagi DiriNya sendiri untuk menghindar dari kematian yang menyiksa atau Ia membuat diriNya mati dipercepat dengan kuasaNya sendiri sebab Ia berkuasa atas mati, saat membangkitkan beberapa orang dari kematian, tapi jelas Ia teladankan bahwa seketika masih dalam balutan daging manusia, Ia tidak berhak atas hidupNya, Ia serahkan pada BapaNya dibawah ketundukkanNya. MisiNya harus selesai. Bagaimana kita manusia, pun tidak punya hak untuk mempercepat kematian seseorang jika Allah belum berkenan. Selama manusia dengan keadaan fisiknya, serendah rendahnya kemampuan fisiknya saat itu ia bertahan sampai titik terakhir, jikalau mesin membantu nya menggerakkan organ vitalnya bertahan, namun bukan alamiah, tetaplah ia sudah sampai titik terakhir, alat itu dapat dilepaskan, sebab pada dasarnya organnya bekerja sendiri, jika tidak, maka sudah berakhir. Bukankah Allah mampu membangkitkan organ yang mati, kalau Ia berkenan! Namun jika dengan keadaannya yang mansuia itu sudah tidak tahan, dan ia minta tolong untuk dibantu kematiannya, adalah keliru. 
Ajaklah Roh Kudus duduk di kursi kepemimpinanNya dalam hal pengertian ini, maka kesehatian sepikir itu dapat terjadi.
3          Generalisme
Sesuai dengan kata yang mendasarinya, “general” ; Umum. Membaca penjabarannya, teori ini, menurut pribadi, tidak dapat beridiri sendiri. Tidak ingin membentur norma yang satu tetapi melanggar norma lainnya. Ia ingin baik dihadapan sesuatu yang lebih penting dan untuk yang tidak terlalu penting tidak dipedulikan, padahal disitulah letak unik kesempurnaan suatu norma.
Teori ini seperti tidak mengarah pada satu prinsip yang jelas.
Marilah kita meninjau dan meniliti lebih jauh yang lebih menarik dan jelas untuk dibahas.
4          Absolutisme
Banyak tingkatan tingkatan dalam teori ini, kita dapat membuatnya lebih simple, lugas dan mengena.   Teori ini berdiri tegas pada pendirian yang kuat prinsip, dan tidak mentolerir apapun bentuk kebohongan. Tidak dapat bijak pada situasi.
Isu-isu etika
1          Aborsi
Mazmur 139: 13-15 terjemahan bahasa Inggris lebih tepat: Engkaulah yang membentuk sejak aku bakal anak (inward parts) melindungi aku dalam kandungan ibuku. Aku akan memujiMu karena tercipta dengan kedahsyatan dan keajaiban; Luarbiasa perbuatan tanganMu dan jiwaku benar benar mengetahuinya. Kerangkaku tiada tersembunyi bagiMu saat aku dijadikan dalam kerahasiaan dan penuh keahlian terekam pada bagian bumi yang terbawah. Firman Tuhan diatas menerjemahkan bahwa aborsi berarti menentang Tuhan, apapun alasannya.
2          Eutanasia
Terdapat beberapa macam eutanasia yang diaplikasikan sesuai dengan kejadian. Etika Kristen tidak berdiri kaku dalam salah satu macam eutanasia, yaitu eutanasia pasif , secara moral benar (alinea ke4, hal.205). Meninggalkan alat pendukung agar dapat mati secara wajar, tidak mengandung unsur pembunuhan. Tidak beda dengan jaman sebelum ditemukannya alat pemacu jantung, dahulu orang tidak dapat bertahan untuk jantung agar tetap berdenyut sebab tidak alat pendukung, sekarang sudah ada, namun jika dilepas, fungsi jantung berhenti. Bukan karena kewajaran organ tubuh bekerja tetapi dipaksa bekerja. Itulah mengapa dianggap wajar dan etika Kristen dapat bijaksana menyikapi eutanasia pasif ini.
3 Biomedis
Beberapa macam isu biomedis, patut di jelaskan dan sangat menarik, tidak akan membingungkan, karena batasan batasannya jelas dan mudah dimengerti.
Operasi genetik: tidak dibenarkan, karena Allah menciptakan manusia sesuai jenis kelamin, tidak satupun boleh menggantikannya. Meskipun kecanggihan medical bisa menciptakan, tapi medical bukan Allah yang boleh menggantikan.
Inseminasi buatan oleh suami. Menanamkan benih suami kedalam kandungan istri, secara moral diizinkan oleh perspektif etika Kristen. Pengetahuan manusia yang bertambah oleh hikmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, kemajuan ini nyata bahwa Allah tak terselami kepikiranNya, sekalipun manusia sudah begitu tinggi hikmat pengetahuannya yang berkembang tetapi tetap Allah tak tertandingi, Ia lebih dari kecanggihan hikmat manusia. Sepasang suami istri yang menjadi teman seiman, dalam goncangan rumah tangga oleh karena keturunan yang tidak muncul-muncul, oleh bimbingan iman dan konsultasi dokter, Allah mengarahkan kepada inisiatif inseminasi, dan berhasil, sampai sekarang anak perempuan yang manis bertumbuh sempurna, baik juga dalam pertumbuhan iman seperti orangtuanya.
Inseminasi donor (bukan suami sendiri), etika Kristen meragukannya
Hal menarik adalah bayi tabung, pada halaman 240 alinea ke 2, bayi tabung secara moral : salah, karena alasan embrio embrio yang terbuang saat penyatuan sel pria dan wanita di sebuah tabung. Secara pribadi, tidak keberatan dengan bayi tabung, sekalipun buku menolaknya. Tidak ada niat utama membunuh embrio embrio yang terbuang, tetapi menghidupkan secara niat luhur yang tinggi embrio embrio tersebut. Jika di telaah, apabila Tuhan inginkan, banyak sekali embrio embrio yang harus jadi, bahkan akan menyebabkan kematian massal dalam kandungan karena kapasitas kandungan yang terbatas.
Pengambilan organ dan jaringan, setelah kematian, tentu saja sah secara etika Kristen meskipun buku tidak beridiri pada pendapat yang jelas. Sebab yang akan bangkit pada kekalan adalah roh, jasmani lama sudah tidak terpakai, jadi tidak perlu dipersoalkan apabila ada yang membutuhkan organ untuk bertahan hidup dari manusia setelah kematian, berikan saja.
Cryonics, membekukan tubuh manusia yang mati dengan harapan menyadarkannya satu waktu. Kloning, mencetak manusia yang sama dengan yang kita inginkan. Penyambungan gen, menciptakan virus untuk membunuh suatu generasi secara halus. Isu ini tidak perlu panjang lebar, karena sangat bertentangan dengan etika Kristen, apalagi bagi Allah  pribadi.
4          Hukuman Mati
Dalam suatu negara, aturan Hukuman Mati, pasti ada. Dalam aturan aturan yang Allah sabdakan kepada Musa juga terdapat hukuman mati, jadi tatanan suatu negara membutuhkan hukum hukum tertinggi, asalkan tidak jatuh kepada orang yang salah.
5          Perang
Akan sangat membingungkan jika dipertanyakan, secara etika Kristen, apakah perang itu bermoral?
Allah mempersiapkan bangsa Israel untuk memasuki tanah perjanjian, Kanaan dengan tubuh yang harus sehat, generasi baru yang kuat untuk siap perang mengusir tuan-tuan tanah, hamba-hamba berhala. Ada bangsa yang harus ditumpas dengan perang sampai habis, sehabis habisnya atas perintah Allah. Perang tidak haram bagi mata Allah.
Perang yang haram bagi Allah kita adalah apabila kita menciptakan perang diantara sesama umat yang dikasihiNya, Allah benci akan hal itu, Ia memiliki perhitungan sendiri dan akan bertindak sekehendakNya untuk mengadili orang orang yang memicunya.
6          Ketidaktaatan terhadap Pemerintah
Kita diminta untuk bersikap bijak dengan isu ini. Negara kita yang berdasarkan Pancasila pada kenyataannya, pemerintah sendiri sering berpaling dari prinsip sila ke satu.  Namun demikian kita tidak bisa radikal dan bertindak gegabah, kita harus luwes dan pandai memainkan peran kita dititik tersebut. Sikap Daniel dapat menjadi radikal, namun halus dan berwibawa oleh kepandaian hikmatnya melobi sikapnya, walau raja sendiri kalah oleh titah yang keluar dari mulutnya, sebab tersandung oleh seruan rakyat dan mentri mentri lain, namun Daniel tahu benar bahwa raja menyayangingya. Daniel tidak mempengaruhi raja, namun dari sikap nya raja mengakui pendirian Daniel  yang luarbiasa itu.
Pemerintah adalah wakil Allah, mereka yang duduk dalam jabatannya adalah atas kehendak Allah, jadi baik-baiklah kita bersikap.
7          Homoseksualitas
Allah membenci homoseksualitas, bukan berarti tidak pada heteroseksualitas. Kaum hetero yang berzinah bukan dengan pasangannya, diluar nikah pun Allah benci.  Jelasnya Tuhan menciptakan pasangan “ADAM AND EVE not ADAM AND STEVE”
8          Pernikahan dan perceraian
Pernikahan itu adalah yang dikehendaki Allah, dan bukan berkali kali tetapi satu kali. Allah menciptakan satu Adam dan satu Hawa, tidak dua Adam, satu Hawa atau sebaliknya. Ketika mendapat puncak persoalan, mereka tidak pernah cerai, beratus tahun tetap bersama.
Pernikahan adalah kudus dan sakral, sebab itu pilihlah yang dikehendaki Allah, bukan kehendak egois kita. Kita tidak dapat bercerai dari yang sudah disatukan kecuali mati.
9          Ekologi
Satu isu unik yang tidak terpikir tetapi sangat penting dan unik untuk dibahas. Kadang terlupakan bahwa lingkungan yang benar, baik dan subur itu satu keharusan, sebab Allah sendiri menitahkan untuk menjaga kesehatan lingkungan. Allah menetapkan sabat tanah pada tahun ke tujuh, karena demi mensejahterakan generasi mendatang dan kelanggengan hidup bangsa pilihanNya sendiri. Allah mengajar bahwa, lingkungan yang sehat akan menjadi kekayaan dan keuntungan kita juga nantinya. Kita diajar untuk berpikir panjang, tidak “short”, dangkal. Begitu kita melanggarnya, kita menuai akibatnya, kadar tanah yang minus, bencana alam, hasil bumi yang tipis, bahan makanan yang tidak berkualitas, dan akhirnya penyakit penyakit baru yang mematikan banyak muncul. Jika kita berani dan bertindak dari merenung dan melakukan awal yang baik kembali, memulai dari lingkungan kecil kita, itu akan memberkati yang lainnya.

Akhir dari keseluruhan rangkuman buku yang menarik ini, intinya adalah : Moral Allah tergambar didalam etika Kristen. Dengan memilah milah dan isu isu yang terangkat, kita lebih dalam lagi mengerti pribadi Allah, bahwa Ia melisankan pada kita moral yang tinggi, agung dan tak ternilai yang menjadi kesukaanNya. Bayangkanlah sebuah bangsa yang ingin Ia bangkitkan dan didalam bangsa itulah Ia ingin mencurahkan hubungan kasih sayangNya, namun tidak seluruh dari mereka menyadarinya dan suka melakukannya. Tapi bagi sebahagian yang meremakan dalam hidup mereka, jelas sekali bagaimana hidupnya di perkenan oleh Allah dan leluasanya Allah mencurahkan kasih sayangNya.
Sebagai model pribadi, ini sangat berharga, sebagai sosialisasi bangsa akan membuat bangsa itu maju dan sejahtera (bukti nyata: Korea Selatan). Bagi kita bangsa Indonesia, kita tetap optimis menjalankan etika Kristen sebagai moral hidup kita, sebab ada mata Allah yang memperhatikan dan membuat kita berhasil jika dengan sungguh dan setia mengaplikasikan pada pribadi, keluarga, lingkungan, gereja lokal bahkan sosialita kita. Keyakinan kita melakukan kebenaran sesuai Firman Allah, akan terberkati dengan sendirinya, dan menjadi berkat bagi yang lainnya. Sempurnalah moral Allah menuntun umat manusia, ia mempertegas perbedaan yang benar dan tidak benar, ia menganugerahkan kebenaran itu nyata pada keberhasilan. Setiap pribadi yang menganutnya, ia akan berjalan penuh percaya diri, pasti dan tidak ada rasa takut, karena Allah sendiri dibalik semua kebenaran sejati itu.
Sekalipun ada orang-orang yang berhikmat tinggi mencoba mempengaruhinya, jika kekuatan moral Allah itu sudah menjadi bahagian hidup dan darahnya, Allah tetap berdiri menguasai keteguhan hati dan tidak akan menggoyahkan, selebihnya kita harus membagikan, mengajarkan kepada yang membutuhkan, dan ternyata banyak sekali yang membutuhkan. Serukan etika Kristen, moralNya Allah dengan kerendahan hati dan bijak hati, Tuhan Allah pasti beserta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar