LAPORAN BUKU
ETIKA KRISTEN, oleh NORMAN L GEISLER
Rielke MelkiSedek Maelissa
STTC
Pendahuluan.
ETIKA KRISTEN, bagi pribadi adalah ranah moral
berdasarkan kebenaran Alkitab yang berdaulat dan patut di junjung tinggi bagi
setiap orang Kristen. (hal 25 alinea ke 3)
Ia sudah merambah dan menjadi dasar moral manusia,
jika ditinjau sebenarnya, diteliti dan dipelajari, bahwa segala hukum/aturan
negara, antar negara dan hukum aturan dunia yang berlaku, banyak mendasarinya
dari hukum hukum/aturan aturan Allah. Allah sendiri memberitahukan hukum dan
aturan aturan untuk peradaban manusia sebagai umatnya pada waktu Musa
dipanggilNya untuk menuliskan apa yang disabdakanNya. (hal 24 alinea ke4)
Tidak terwujud dalam bentuk fisik, tapi jelas terwujud
dalam polah tingkah mansuia. Hukum aturan tersebut yang berlaku bagi insan
manusia ditetapkan menjadi aturan baku yang dikomitkan bagi warga satu negara,
disahkan dalam institusi yang sah. Alangkah indahnya dihadapan Allah ketika
aturan aturan itu tampak dalam sikap berwibawa seorang manusia.
Jadi, Etika Kristen berperan kuat bagi dunia.
Norman L Geisler banyak memaparkan kutipan komentar komentar dan maksud dari orang orang
berpikiran kuat tentang Etika, namun dalam ulasan laporan buku ini kita
merampingkan isi didalamnya.
Pilihan-pilihan etika
1 Antinomianisme
Ada istilah ‘Antinomianisme”, yang dianut oleh orang
orang atheis, mereka berpendirian bahwa intuisi dan nurani manusia timbul
sendirinya dengan perasaan perasaan bahwa itu boleh dan tidak dan tidak ada sanksi
illahi didalamnya, semua adalah tindakan humansime menghiraukan.
Selama kita berhadapan dengan kelompok atheis kita
tidak perlu membuang waktu energi lebih. Bergulat dengan filsafatnya bagi
pribadi adalah merupakan memungut angin ditepian pantai. Yang perlu
diperhatikan, adalah bagaimana kita mengarahkan mereka yang hijau dan baru
dalam pengetahuan Illahi agar tidak terseret kedalamnya.
2 Situasionisme
Tokoh yang aktif akan Situasionisme adalah Joseph
Fletcher, seorang Profesor dari Amerika, penemu teori Situasionisme ini di
tahun 1960. Terkenal dengan teorinya ini. Ia seorang pengajar Etika Kristen.
Namun pada akhirnya ia juga yang mendirikan dan memimpin Asosiasi Euthanasia
dengan moto: manusia mempunyai hak untuk mati. 1974-1976. Dalam buku yang kita bahas ini, Norman bisa
mengungkapkan dengan tingkatan edukasinya yang terbaik dipadu dalam pengenalan
Firman Allah bahwa Allah lah yang berhak bagi hidup mati seseorang.
Pada dasarnya Fletcher mengembangkan teorinya
berdasarkan “kasih agape”, kasih yang rela berkorban (hal 56 alinea ke 4), dan
itu baik, sedangkan Yesus yang berhak bagi DiriNya sendiri untuk menghindar
dari kematian yang menyiksa atau Ia membuat diriNya mati dipercepat dengan
kuasaNya sendiri sebab Ia berkuasa atas mati, saat membangkitkan beberapa orang
dari kematian, tapi jelas Ia teladankan bahwa seketika masih dalam balutan
daging manusia, Ia tidak berhak atas hidupNya, Ia serahkan pada BapaNya dibawah
ketundukkanNya. MisiNya harus selesai. Bagaimana kita manusia, pun tidak punya
hak untuk mempercepat kematian seseorang jika Allah belum berkenan. Selama
manusia dengan keadaan fisiknya, serendah rendahnya kemampuan fisiknya saat itu
ia bertahan sampai titik terakhir, jikalau mesin membantu nya menggerakkan
organ vitalnya bertahan, namun bukan alamiah, tetaplah ia sudah sampai titik
terakhir, alat itu dapat dilepaskan, sebab pada dasarnya organnya bekerja
sendiri, jika tidak, maka sudah berakhir. Bukankah Allah mampu membangkitkan
organ yang mati, kalau Ia berkenan! Namun jika dengan keadaannya yang mansuia
itu sudah tidak tahan, dan ia minta tolong untuk dibantu kematiannya, adalah
keliru.
Ajaklah Roh Kudus duduk di kursi kepemimpinanNya dalam
hal pengertian ini, maka kesehatian sepikir itu dapat terjadi.
3 Generalisme
Sesuai dengan kata yang mendasarinya, “general” ;
Umum. Membaca penjabarannya, teori ini, menurut pribadi, tidak dapat beridiri
sendiri. Tidak ingin membentur norma yang satu tetapi melanggar norma lainnya.
Ia ingin baik dihadapan sesuatu yang lebih penting dan untuk yang tidak terlalu
penting tidak dipedulikan, padahal disitulah letak unik kesempurnaan suatu
norma.
Teori ini seperti tidak mengarah pada satu prinsip
yang jelas.
Marilah kita meninjau dan meniliti lebih jauh yang
lebih menarik dan jelas untuk dibahas.
4 Absolutisme
Banyak tingkatan tingkatan dalam teori ini, kita dapat
membuatnya lebih simple, lugas dan mengena.
Teori ini berdiri tegas pada pendirian yang kuat prinsip, dan tidak
mentolerir apapun bentuk kebohongan. Tidak dapat bijak pada situasi.
Isu-isu etika
1 Aborsi
Mazmur 139: 13-15 terjemahan bahasa Inggris lebih
tepat: Engkaulah yang membentuk sejak aku bakal anak (inward parts) melindungi
aku dalam kandungan ibuku. Aku akan memujiMu karena tercipta dengan kedahsyatan
dan keajaiban; Luarbiasa perbuatan tanganMu dan jiwaku benar benar
mengetahuinya. Kerangkaku tiada tersembunyi bagiMu saat aku dijadikan dalam
kerahasiaan dan penuh keahlian terekam pada bagian bumi yang terbawah. Firman
Tuhan diatas menerjemahkan bahwa aborsi berarti menentang Tuhan, apapun
alasannya.
2 Eutanasia
Terdapat beberapa macam eutanasia yang diaplikasikan
sesuai dengan kejadian. Etika Kristen tidak berdiri kaku dalam salah satu macam
eutanasia, yaitu eutanasia pasif , secara moral benar (alinea ke4, hal.205). Meninggalkan
alat pendukung agar dapat mati secara wajar, tidak mengandung unsur pembunuhan.
Tidak beda dengan jaman sebelum ditemukannya alat pemacu jantung, dahulu orang
tidak dapat bertahan untuk jantung agar tetap berdenyut sebab tidak alat
pendukung, sekarang sudah ada, namun jika dilepas, fungsi jantung berhenti.
Bukan karena kewajaran organ tubuh bekerja tetapi dipaksa bekerja. Itulah
mengapa dianggap wajar dan etika Kristen dapat bijaksana menyikapi eutanasia
pasif ini.
3 Biomedis
Beberapa macam isu biomedis, patut di jelaskan dan
sangat menarik, tidak akan membingungkan, karena batasan batasannya jelas dan
mudah dimengerti.
Operasi
genetik: tidak dibenarkan,
karena Allah menciptakan manusia sesuai jenis kelamin, tidak satupun boleh
menggantikannya. Meskipun kecanggihan medical bisa menciptakan, tapi medical
bukan Allah yang boleh menggantikan.
Inseminasi buatan oleh suami. Menanamkan benih suami
kedalam kandungan istri, secara moral diizinkan oleh perspektif etika Kristen.
Pengetahuan manusia yang bertambah oleh hikmat Allah yang dianugerahkan kepada
manusia, kemajuan ini nyata bahwa Allah tak terselami kepikiranNya, sekalipun
manusia sudah begitu tinggi hikmat pengetahuannya yang berkembang tetapi tetap
Allah tak tertandingi, Ia lebih dari kecanggihan hikmat manusia. Sepasang suami
istri yang menjadi teman seiman, dalam goncangan rumah tangga oleh karena
keturunan yang tidak muncul-muncul, oleh bimbingan iman dan konsultasi dokter,
Allah mengarahkan kepada inisiatif inseminasi, dan berhasil, sampai sekarang
anak perempuan yang manis bertumbuh sempurna, baik juga dalam pertumbuhan iman
seperti orangtuanya.
Inseminasi donor
(bukan suami sendiri), etika Kristen meragukannya
Hal menarik adalah bayi
tabung, pada halaman 240 alinea ke 2, bayi tabung secara moral : salah,
karena alasan embrio embrio yang terbuang saat penyatuan sel pria dan wanita di
sebuah tabung. Secara pribadi, tidak keberatan dengan bayi tabung, sekalipun
buku menolaknya. Tidak ada niat utama membunuh embrio embrio yang terbuang,
tetapi menghidupkan secara niat luhur yang tinggi embrio embrio tersebut. Jika
di telaah, apabila Tuhan inginkan, banyak sekali embrio embrio yang harus jadi,
bahkan akan menyebabkan kematian massal dalam kandungan karena kapasitas
kandungan yang terbatas.
Pengambilan
organ dan jaringan, setelah
kematian, tentu saja sah secara etika Kristen meskipun buku tidak beridiri pada
pendapat yang jelas. Sebab yang akan bangkit pada kekalan adalah roh, jasmani
lama sudah tidak terpakai, jadi tidak perlu dipersoalkan apabila ada yang
membutuhkan organ untuk bertahan hidup dari manusia setelah kematian, berikan
saja.
Cryonics, membekukan tubuh manusia yang mati dengan
harapan menyadarkannya satu waktu. Kloning, mencetak manusia yang sama dengan
yang kita inginkan. Penyambungan gen,
menciptakan virus untuk membunuh suatu generasi secara halus. Isu ini tidak
perlu panjang lebar, karena sangat bertentangan dengan etika Kristen, apalagi
bagi Allah pribadi.
4 Hukuman
Mati
Dalam suatu negara, aturan Hukuman Mati, pasti ada.
Dalam aturan aturan yang Allah sabdakan kepada Musa juga terdapat hukuman mati,
jadi tatanan suatu negara membutuhkan hukum hukum tertinggi, asalkan tidak
jatuh kepada orang yang salah.
5 Perang
Akan sangat membingungkan jika dipertanyakan, secara
etika Kristen, apakah perang itu bermoral?
Allah mempersiapkan bangsa Israel untuk memasuki tanah
perjanjian, Kanaan dengan tubuh yang harus sehat, generasi baru yang kuat untuk
siap perang mengusir tuan-tuan tanah, hamba-hamba berhala. Ada bangsa yang
harus ditumpas dengan perang sampai habis, sehabis habisnya atas perintah
Allah. Perang tidak haram bagi mata Allah.
Perang yang haram bagi Allah kita adalah apabila kita
menciptakan perang diantara sesama umat yang dikasihiNya, Allah benci akan hal
itu, Ia memiliki perhitungan sendiri dan akan bertindak sekehendakNya untuk
mengadili orang orang yang memicunya.
6 Ketidaktaatan
terhadap Pemerintah
Kita diminta untuk bersikap bijak dengan isu ini.
Negara kita yang berdasarkan Pancasila pada kenyataannya, pemerintah sendiri
sering berpaling dari prinsip sila ke satu. Namun demikian kita tidak bisa radikal dan
bertindak gegabah, kita harus luwes dan pandai memainkan peran kita dititik
tersebut. Sikap Daniel dapat menjadi radikal, namun halus dan berwibawa oleh
kepandaian hikmatnya melobi sikapnya, walau raja sendiri kalah oleh titah yang
keluar dari mulutnya, sebab tersandung oleh seruan rakyat dan mentri mentri
lain, namun Daniel tahu benar bahwa raja menyayangingya. Daniel tidak
mempengaruhi raja, namun dari sikap nya raja mengakui pendirian Daniel yang luarbiasa itu.
Pemerintah adalah wakil Allah, mereka yang duduk dalam
jabatannya adalah atas kehendak Allah, jadi baik-baiklah kita bersikap.
7 Homoseksualitas
Allah membenci homoseksualitas, bukan berarti tidak
pada heteroseksualitas. Kaum hetero yang berzinah bukan dengan pasangannya,
diluar nikah pun Allah benci. Jelasnya
Tuhan menciptakan pasangan “ADAM AND EVE not ADAM AND STEVE”
8 Pernikahan
dan perceraian
Pernikahan itu adalah yang dikehendaki Allah, dan
bukan berkali kali tetapi satu kali. Allah menciptakan satu Adam dan satu Hawa,
tidak dua Adam, satu Hawa atau sebaliknya. Ketika mendapat puncak persoalan,
mereka tidak pernah cerai, beratus tahun tetap bersama.
Pernikahan adalah kudus dan sakral, sebab itu pilihlah
yang dikehendaki Allah, bukan kehendak egois kita. Kita tidak dapat bercerai
dari yang sudah disatukan kecuali mati.
9 Ekologi
Satu isu unik yang tidak terpikir tetapi sangat
penting dan unik untuk dibahas. Kadang terlupakan bahwa lingkungan yang benar,
baik dan subur itu satu keharusan, sebab Allah sendiri menitahkan untuk menjaga
kesehatan lingkungan. Allah menetapkan sabat tanah pada tahun ke tujuh, karena
demi mensejahterakan generasi mendatang dan kelanggengan hidup bangsa
pilihanNya sendiri. Allah mengajar bahwa, lingkungan yang sehat akan menjadi
kekayaan dan keuntungan kita juga nantinya. Kita diajar untuk berpikir panjang,
tidak “short”, dangkal. Begitu kita melanggarnya, kita menuai akibatnya, kadar
tanah yang minus, bencana alam, hasil bumi yang tipis, bahan makanan yang tidak
berkualitas, dan akhirnya penyakit penyakit baru yang mematikan banyak muncul.
Jika kita berani dan bertindak dari merenung dan melakukan awal yang baik
kembali, memulai dari lingkungan kecil kita, itu akan memberkati yang lainnya.
Akhir dari keseluruhan rangkuman buku yang menarik
ini, intinya adalah : Moral Allah tergambar didalam etika Kristen. Dengan
memilah milah dan isu isu yang terangkat, kita lebih dalam lagi mengerti
pribadi Allah, bahwa Ia melisankan pada kita moral yang tinggi, agung dan tak
ternilai yang menjadi kesukaanNya. Bayangkanlah sebuah bangsa yang ingin Ia
bangkitkan dan didalam bangsa itulah Ia ingin mencurahkan hubungan kasih
sayangNya, namun tidak seluruh dari mereka menyadarinya dan suka melakukannya.
Tapi bagi sebahagian yang meremakan dalam hidup mereka, jelas sekali bagaimana
hidupnya di perkenan oleh Allah dan leluasanya Allah mencurahkan kasih
sayangNya.
Sebagai model pribadi, ini sangat berharga, sebagai
sosialisasi bangsa akan membuat bangsa itu maju dan sejahtera (bukti nyata:
Korea Selatan). Bagi kita bangsa Indonesia, kita tetap optimis menjalankan
etika Kristen sebagai moral hidup kita, sebab ada mata Allah yang memperhatikan
dan membuat kita berhasil jika dengan sungguh dan setia mengaplikasikan pada
pribadi, keluarga, lingkungan, gereja lokal bahkan sosialita kita. Keyakinan
kita melakukan kebenaran sesuai Firman Allah, akan terberkati dengan
sendirinya, dan menjadi berkat bagi yang lainnya. Sempurnalah moral Allah
menuntun umat manusia, ia mempertegas perbedaan yang benar dan tidak benar, ia
menganugerahkan kebenaran itu nyata pada keberhasilan. Setiap pribadi yang
menganutnya, ia akan berjalan penuh percaya diri, pasti dan tidak ada rasa
takut, karena Allah sendiri dibalik semua kebenaran sejati itu.
Sekalipun ada orang-orang yang berhikmat tinggi
mencoba mempengaruhinya, jika kekuatan moral Allah itu sudah menjadi bahagian
hidup dan darahnya, Allah tetap berdiri menguasai keteguhan hati dan tidak akan
menggoyahkan, selebihnya kita harus membagikan, mengajarkan kepada yang membutuhkan,
dan ternyata banyak sekali yang membutuhkan. Serukan etika Kristen, moralNya
Allah dengan kerendahan hati dan bijak hati, Tuhan Allah pasti beserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar