Buku ini menawarkan kajian baru tentang apa yang Qur’an katakan mengenai Yesus, dan dibandingkan dengan uraian-uraian yang sama dari Injil. Buku ini berupaya untuk membantu memberikan penjelasan supaya beberapa kesalah-pahaman dari kalangan muslim dan kristen tentang Yesus, karena akibat dari kesalapaman ini telah mengarah pada penghinaan Yesus dan Injil.
Dalam Qur’an Yesus diberi sejumlah gelar kehormatan. Dalam Quran Yesus dikenal dengan sebutan Isa, Qur’an menyebut nama Isa sebanyak 25 kali. Selain itu Yesus juga disebut Anak Maryam (Ibnu Maryam), gelar ini ditambahkan untuk menunjukkan bahwa Yesus juga mengalami kematian seperti nabi-nabi Tuhan yang lain. Dalam gelar ini Yesus menggunakan nama ibunya karena, Quran sendiri percaya bahwa Yesus dilahirkan tanpa seorang ayah, Quran tidak menyebut Yusuf, berbeda dengan Alkitab PL dan PB yang menyebut Yusuf sebagai ayah angkat Yesus. Dalam hal ini Quran percaya bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan, seorang perempuan yang beriman yang menjaga kesuciannya serta seorang perempuan yang taat kepada Tuhan dan Tuhan telah memilihnya dari antara para wanita dunia. Dalam hal ini Quran tidak mengkritik.
Yesus menerima gelar Al-Masih (Kristus) sebanyak 7 kali dalam Quran. Tidak ada penjelasan tentang gelar ini, kelihatannya gelar ini memiliki pengertian khusus yaitu ingin menjelaskan bahwa Yesus bukan Tuhan tetapi hanya seorang rasul Tuhan. sehingga dikatakan telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan adalah Al-Masih, anak Maryam (5:17; 5:72). Ada beberapa hal yang dilakukan Yesus juga terdapat di dalam Quran dan adalah eskplisit dalam Injil. Quran juga mengisahkan Yesus sebagai seorang pengembara atau pergi haji. orang-orang muslim kemudian menjadikan Yesus model orang naik haji dan contoh bagi pada sufi, bahkan aliran Ahmadiyah menerapkan pengembaraan Yesus pada kepercayaan mereka.
Quran juga menyebut Yesus sebagai hamba Tuhan. Yesus juga disebut Nabi (19:30), Quran memandang nabi sebagai utusan Tuhan yang membawa pesan khusus. Quran mencatat bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil adalah wahyu Tuhan yang dibawah oleh para Nabi, dan pada saat yang sama muhammad diutus Tuhan untuk membawa Quran yang berbahasa Arab, untuk membuat orang-orang Arab menjadi masyarakat kitab. Quran juga menyebut orang-orang Yahudi sebagai ahli kitab, selain itu muhammad juga pernah menegur orang Yahudi yang tidak mengakui Yesus sebagai seorang Nabi. Dalam hadis Bukhari dikatakan bahwa Rasululah bersabda Aku adalah orang yang paling dekat kepada anak Maryam. Antara Yesus dan Aku tidak ada seorang pun Nabi. Jadi dapat disimpulkan bahwa muhammad pada intinya mengakui keberadaan Yesus sebagai Nabi. Yesus tidak hanya dianggap Nabi, tetapi Utusan dan Al-Masih, Tanda bagi seluruh alam. Quran dan Islam belakangan menyebut Yesus, Ruh Tuhan (Ruh Allah). Dalam dunia Islam Yesus dihormati sebagai model kesucian dan kemelaratan.
Quran juga memberi gelar utusan (rasul) kepada Yesus, gelar ini dipakai 10 kali dalam Quran. Menurut Quran Yesus diutus sebagai seorang rasul, sama dengan muhammad hanya seorang rasul. Namun Quran menyebutkan Yesus sebagai nabi dan sekaligus rasul yang memeiliki kelebihan yaitu Dia memiliki Injil dan bukti-buksti sekaligus lewat ajaranNya. Lebih jauh Quran menyebutkan bahwa Yesus didukung atau dikuatkan oleh Ruh Kudus. Jadi dapat dikatakan Quran mengakui pesan Yesus dan Injil. Quran juga membicarakan tentang Yesus sebagai perkataan (Logos), Yesus adalah perkataan dari Tuhan, dalam surat 4:171 dikatakan bahwa Al-Masih, Yesus, Anak Maryam hanyalah utusan Tuhan dan perkataanNya yang dilemparkan kepada Maryam dan Ruh dariNYa. Quran mencatat bahwa Yesus diberikan dukungan ruh, mulai dari saat masih dalam ayunan, saat muda, dan saat tumbuh berkembang sebagai manusia, Ruh suci mendukung Yesus. Dalam surat 4:171 Yesus dikatakan sebagai ruh dari Tuhan. Masih banyak gelar-selar yang lain yang diberikan Quran kepada Yesus seperti Saksi (syahid), Rahmat (rahma), Terkenal (wajih). Dapat disimpulkan bahwa Quran sangat menghargai dan memberi penghormatan kepada Yesus.
Sama dengan Injil, Quran juga mencatat tentang Yohanes pembatis anak Zakaria, namun Quran memberikan penjelasan yang samar-samar tidak seakurat yang dituliskan oleh Injil, kemungkinan besar apa yang ditulis dalam Quran cenderung dipengaruhi oleh cerita orang-orang kristen yang bersentuhan dengan orang-orang muslim. Tetapai menarik kisah Yohanes dalam Quran tidak terlepas mariam ibu Yesus. Quran memberi penghargaan khusus kepada maryam karena menjadi ibu Yesus. Belakangan Islam memandang Maryam sebagai seorang yang tak berdosa, sama dengan para nabi. Namun pada bagian lain Quran menolak untuk menyebut maryam sebagai ibu Tuhan hal ini juga terjadi pada pengikut kristen Nestorius yang menolak menyebut Maryam sebagai ibu Tuhan. Demikian juga dengan Nabi Muhammad yang memiliki rasa penghormatan yang mendalam kepada Maryam sebagai ibu Yesus.
Quran juga menguraikan tentang kelahiran Yesus melalui Maryam. Quran percaya bahwa Yesus dilahirkan tanpa ayah, dan pembetukannya melalui peniupan roh Tuhan. Pada intinya Quran mencatat tentang kelahiran Yesus sebagai yang berasal dari Allah, meskipun dalam proses kelahirannya ada yang sejalan dengan Injil tetapi lebih banyak yang bertolak belakang dengan apa yang dituliskan dalan Injil. Selain kelahiran Yesus, Quran juga mengkonfirmasikan pekerjaan-pekerjaan Yesus. Quran mencatat bahwa Yesus melakukan mujizat-mujizat sebagai tanda kenabiannya, dan Quran menyaksikan bahwa semua mujizat yang dilakukan Yesus adalah atas kehendak Allah. Beberapa mujizat yang dilakukan Yesus dan ditulis dalam Quran, juga ditulis dalam Injil, seperti menyembuhkan orang buta, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati. Quran hanya memaparkan tentang penyembuhan-penyembuhan tetapi tidak menceritakan tentang mijizat-mujizat seperti yang dipaparkan di dalam Injil. Namun mujizat tentang penciptaan burung yang bisa terbang dari tanah, ini tidak di dapati di dalam Injil. Mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus masih menjadi perdebatan diantara orang Islam, ada yang percaya namun ada yang menafsirkan dalam arti yang lain.
Demikian juga dengan kata-kata Yesus, sebagian kata-kataNya yang aktual juga dikisahkan di dalam Quran meskipun dengan gaya yang agak berlainan dengan yang terdapat di dalam Injil. Yang menarik banyak kata-kata dalam Quran yang merujuk kepada kata-kata yang ada di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru baik dari segi ajaran agama maupun segi etika. Namun, ada juga yang sangat bertolah belakang dengan Injil. Misalnya, pernyataan Quran bahwa apa yang Yesus janjikan tentang penghibur ditafsirkan bahwa yang dimaksud adalah Muhammad, tetapi inipun masih menjadi perdebatan diantara para penafsir Islam sendiri.
Kematian Yesus pun menjadi perdebatan antara Islam dan Kristen sepanjang sejarah. Dikalangan penafsir Islam sendiri terdapat perbedaan tentang kematian Yesus, mereka pada umumnya berpendapat bahwa Yesus tidak mengalami penyiksaan karena Tuhan telah menggantinya dengan orang yang menyerupai Yesus, sementara Yesus sendiri diangkat oleh Tuhan ke sorga. Namun Quran sendiri dalam ayat-ayatnya tidak mengatakan bahwa Yesus disiksa dalam keadaan tubuhnya yang rusak dan juga Quran tidak menyatakan bahwa ada seorang penggantinya. Jelas hal ini bertentangan dengan Quran sendiri, karena setiap tambahan keterangan pada ayat Quran tidak dibenarkan. Kelihatannya sebagian penulis Muslim telah mencoba mengangkat masalah kematian Yesus melampaui batas-batas interprestasi. Meskipun Quran tidak menuliskan tetapi Islam tradisional percaya bahwa Yesus telah diangkat ke sorga bersama jasadnya, dan juga dalam tradisi muslim muncul pendapat bahwa Yesus akan datang kembali untuk memperbaiki segala kerusakan dan memerintah sebagai seorang penguasa yang adil. demikian juga Bukhari dalam haditsnya menyebutkan bahwa putra maryam akan turun ditengah-tengah masyarakat sebagai hakim yang adil.
Pernyataan tentang Yesus sebagai anak Tuhan, Quran menolak pernyataan ini. Pada dasarnya Quran menegaskan keesaan Allah bahwa Tuhan tidak mungkin melahirkan anak seperti manusia, Tuhan tidak dapat disamakan dengan yang lain. Quran menolak keras pandangan bahwa Tuhan memiliki anak. Dengan kata lain Quran menegaskan bahwa Yesus bukanlah Tuhan tambahan yang berkedudukan sebagai anak. Karena bagi kaum muslim kepercayaan akan adanya anak Tuhan merupakan sebuah penghinaan terhadap keesaan Tuhan. Demikian juga dengan Trinitas juga Quran menolak, kaum muslim memahami trinitas sebagai tiga Allah. Jika demikian halnya pandangan tiga Alllah sangat tercela di dalam ajaran kristen, karena kristen mengklaim dirinya sebagai monoteis. Untuk memahami trinitas kaum muslim hendaknya melihat atau memahami trinitas dalam ajaran kristen.
Quran juga memberi penghargaan yang tinggi kepada kitab suci Taurat dan Injil dan ini disebutkan berkali-kali. Dijelaskan bahwa Quran menjelaskan apa yang ada sebelumnya dan tidak menghapus kitab sebelumnya tetapi mengukuhkan dan sebagai batu uji kebenaran yang memperjelas apa yang dimaksudkan kitab-kitab sebelumnya. Jika demikian Quran sendiri memberi kesaksian bahwa jika ada kesulitan mengenai isi Quran maka kitab-kitab sebelumnya dapat dijadikan rujukan (surat 10:94). Quran juga tidak memberi keterangan bahwa Injil yang menjadi pegangan orang-orang kristen berbeda dengan Injil yang dimaksud Quran. Zaman modern ini muncul polemik yang menyalakan orang-orang kristen karena merubah Injil, tetapi ada sejumlah komentator muslim yang berpendapat bahwa Injil tetap dalam keadaannya yang asli, hanya tafsirannya yang dikelirukan, bukan teksnya. Demikian juga dengan orang-orang kristen dimuliahkan dalam beberapa ayat Quran karena Quran menempatkan orang-orang kristen lebih dekat persahabatannya dengan kaum muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar