2 Februari 2012

APAKAH ADA KESELAMATAN DI LUAR TUHAN YESUS KRISTUS

 Oleh: Adrianus Pasasa, S.T, M.A
I.      PENDAHULUAN
Dalam bagian pendahuluan ini akan dibahas: pokok masalah, tujuan penulisan, lingkup penulisan.
                       
Pokok Masalah
Pandangan setiap orang Kristen meyakini bahwa jalan keselamatan hanya melalui Tuhan Yesus, di luar Tuhan Yesus tidak ada jalan keselamatan. Dasar Alkitab yang sering dipakai untuk mengokohkan pandangan ini adalah Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku". Atau Kisah Para Rasul 4:12, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Banyak perdebatan terjadi menyangkut soal apakah Yesus jalan satu-satunya menuju keselamatan? Ada yang mulai menyebut bahwa Yesus bukan jalan satu-satunya, karena agama-agama lain pun ada jalan keselamatan. Seorang teolog Jerman, Ernst Troeltsch dalam sebuah makalahnya, dia mengatakan bahwa ke-Kristenan adalah absolut bagi orang kristen, sedangkan iman-iman lainnya adalah absolut bagi pengikutnya masing-masing[1]. Samartha mengatakan bahwa dalam agama Kristen Yesus Kristus memang Juruselamat, tetapi orang Kristen tidak dapat mengklaim bahwa Juruselamat hanya Yesus Kristus. Demikian pula Yesus adalah jalan, tetapi jalan itu bukan hanya Yesus, sebab seperti dikatakan Kenneth Cracknell bahwa di luar agama Kristen pun dikenal banyak keselamatan. Pertanyaan, jika demikian halnya adakah keselamatan di luar Tuhan Yesus Kristus? Bagaimana dengan klaim-klaim orang Kristen tentang sebuah pernyataan yang absolut?.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan paper ini adalah (1) Untuk memaparkan beberapa pandangan tentang Yesus dan jalan keselamatan. (2) Untuk menjelaskan dan membuktikan apa yang menjadi kalim-klaim orang kristen tentang pernyataan yang absolut yaitu hanya Yesus satu-satunya jalan keselamatan di tinjau dari sudut pandang Alkitab.

Lingkup Penulisan
Penulisan paper ini terfokus pada pembahasan mengenai beberapa pandangan tentang konsep keselamatan di luar ke-Kristenan dan fakta-fakta dari Alkitab yang mendukung klaim-klaim orang Kristen tentang pernyataan yang absolut yaitu keselamatan hanya melalui Tuhan Yesus.

II.      BEBERAPA PANDANGAN TENTANG YESUS
Adanya perbedaan antar iman Kristen dan iman kepercayaan lain telah melahirkan beberapa persoalan, seperti pertanyaan dalam bagian pendahuluan, apakah di luar Yesus/ke-Kristenan tidak ada keselamatan? Persoalan ini telah digumulkan oleh para teologia yang telah memunculkan berbagai macam pandangan tentang keselamatan di dalam ke-Kristenan. Berbagai istilah muncul, mulai dari inklusivisme, pluralisme, eksklusivisme. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa istilah tersebut, serta beberapa pemahaman yang lain tentang Yesus dari sudut pandang agama Islam, agama Yahudi, serta pemahaman penganut rasionalisme dalam memahami Yesus dari sudut pandang mereka.

Pluralisme
Pandangan ini menolak ajaran bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Menurut pandangan ini ada banyak (plural) jalam menuju keselamatan dan Yesus hanyalah salah satu di antara jalan tersebut. Menurut pandangan ini penyelamatan dapat diperoleh dalam setiap atau semua agama, termasuk agama Kristen. Tetapi tidak terbatas hanya pada agama Kristen. Hick berpendapat bahwa, tidaklah mudah bagi orang Kristen untuk melihat, bahwa kendati Yesus Kristus adalah pusat bagi mereka sendiri, toh Yesus bukanlah pusat dari semesta agama. Hanya Allah yang mempunyai kedudukan itu. Kristus hanyalah satu di antara begitu banyak yang telah memberikan kesaksian mengenai realitas ilahi. Pandangan ini melihat kepercayaan agama lain juga benar, jadi yang diperlukan adalah dialog dengan agama lain dan menghargai keunikan masing-masing ajaran. Iman Kristen bersifat relatif terhadap iman agama lain.
Hick dan rekan-rekannya menghendaki supaya kita menganut ”teosentrime pluralis” yaitu, kita jangan lagi menempatkan Kristus atau gereja sebagai pusat, melainkan hanya Allah. Mereka juga menginginkan agar kita menjadi teosentris tanpa Kristus dipusatnya. John Hick, yang tadinya penganut theologia Injili beralih menjadi liberal. Menurut D'Costa, pertemuan Hick dengan orang dari berbagai agama yang kelihatannya sungguh-sungguh dan bermoral baik membuatnya tidak lagi melihat bahwa ke-Kristenan dan Yesus hanya satu-satunya jalan keselamatan. Karena menjadi nyata baginya bahwa di luar ke-Kristenan dan di luar pengaruh Yesus Kristus, mereka itu juga dapat diselamatkan

Inklusivisme
Pandangan ini mengakui bahwa iman Kristen juga terdapat dalam kepercayaan lain, dalam arti keselamatan dengan cara Kristen juga meliputi cara keselamatan kepercayaan lain. Pandangan ini meskipun mengakui Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan, tetapi tidak mengingkari adanya jalan keselamatan ke-Kristenan dalam sejarah kepercayaan yang lain. Pada akhirnya akan disatukan dalam Pribadi Yesus. Menurut pandangan ini, keselamatan yang ditawarkan Allah sedemikian luas dan besar, karena itu banyak orang yang tidak secara eksplisit percaya kepada Tuhan Yesus juga terasuk menerima keselamatan. Pandangan ini percaya bahwa pada akhirnya segala kebenaran adalah kebenaran Allah, karena itu Kristus harus mencakup semua yang benar dalam agama lain. Kebenaran atau kebaikan apapun yang ada dalam agama lain, harus dihubungkan dengan Kristus. Penganut paham ini melihat bahwa agama Kristen sebagai pemenuhan apa yang dicari, atau tersembunyi, atau sedang diupayakan dalam agama-agam lain. Pandangan ini menyatakan bahwa Kristus juga dijumpai dalam penganut agama lain. Iman kepercayaan lain dapat mencapai Kristus yang juga dicapai oleh ke-Kristenan.
Pandangan ini mencoba mempertahankan keunikan dan kesentralan Kristus, tetapi menggeser fokusnya dari pandangan eksklusif tentang Kristus ke pandangan yang universal tentang Allah dan tindakan-Nya di dalam dan melalui agama-agama lain.

Eksklusivisme
Pandangan ini percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Pandangan ini menyatakan bahwa, jika Yesus Kristus secara unik adalah kebenaran, dan satu-satunya jalan keselamatan bagi umat manusia, itu berarti bahwa agama-agama lain itu tidak benar dan bahwa agama-agama lain itu tidak merupakan jalan keselamatan. Pandangan ini melihat iman Kristen benar dalam segala hal, kebenaran sejati harus diyakini berdasarkan iman Kristen. Semua agama dan kepercayaan lain salah. Jalan ke Surga hanya melalui iman Kristen, pandangan ini tidak mengenal istilah banyak jalan menuju Surga.
Penganut pandangan ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu: pertama, kelompok restrictive particularist (R. Douglas Geivett and W. Gary Philips) melihat keharusan pengakuan pribadi kepada Yesus. Karena itu, setiap orang harus percaya dan menerima Yesus secara eksplisit agar diselamatkan. Jadi, kita melihat dua hal penting di sini. Pertama pengakuan bahwa Yesuslah satu-satunya jalan keselamatan. Kedua, adalah perlunya pengakuan secara eksplisit, percaya dan menerima Yesus. Ini berarti menyangkali kemungkinan seseorang dapat diselamatkan tanpa pengakuan yang sadar dan eksplisit kepada Yesus satu-satunya  Juruselamatnya.
Kedua, kelompok yg nonrestrictive particularist (Ronald Nash, Alister McGrath) adalah mereka yang percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan. Kelompok ini juga melihat pentingnya pengakuan pribadi yang secara eksplisit diberikan kepada Tuhan Yesus. Namun demikian, kelompok ini tidak membatasi (nonrestrictive) bahwa keselamatan hanya terjadi karena pemberitaan Injil. Mereka melihat kemungkinan adanya keselamatan di luar pemberitaan Injil, di mana hal itu tergantung kepada rahmat dan kasih setia Allah.

Rasionalisme dan Liberalisme
            Pandangan ini adalah paham yang mengajarkan bahwa sumber pengetahuan satu-satunya adalah rasio (akal budi) . Reimarus menyebutkan bahwa Yesus adalah seorang pembebas yang menjadi korban penguasa. Setelah kematian-Nya, para pengikut-Nya yang menaruh simpati pada usaha Yesus kemudian menyebutkan bahwa Yesus bangkit dari kematian, lalu naik ke Surga. Jadi, menurutnya, ke-Kristenan adalah tipuan besar. Adapun hal-hal yang menyangkut kesaksian mukjizat dan pengakuan atas ke-Tuhan-an Yesus, itu adalah tambahan kemudian sebagai hasil perkembangan kepercayaan para murid-Nya. Jika demikian dapat disimpulkan bahwa penganut paham ini pasti tidak meyakini Yesus sebagai jalan keselamatan, apalagi satu-satunya jalan keselamatan.

Agama Islam
Dalam agama Islam Yesus disebut dengan nama Isa-al-Masih. Orang-orang Islam mempercayai Isa hanya sebagai seorang nabi dan rasul. Yesus termasuk salah satu nabi  yang memiliki kedudukan tinggi/istimewa bersama dengan Muhammad, Ibrahim, Musa dan Nuh. Yesus bukanlah Tuhan maupun anak Tuhan, melainkan hanya seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul, sebagaimana nabi lain yang diutus pada masing-masing kaum. Yesus tidak pernah dibunuh atau pun di salib, tetapi langsung diangkat ke Surga dan orang yang disalib adalah musuhnya yang diserupakan dengan Yesus.
Pernyataan tentang Yesus sebagai anak Tuhan, Islam menolak pernyataan ini. Pada dasarnya Islam menegaskan keesaan Allah, bahwa Tuhan tidak mungkin melahirkan anak seperti manusia, Tuhan tidak dapat disamakan dengan yang lain. Islam menolak keras pandangan bahwa Tuhan memiliki anak. Dengan kata lain Islam menegaskan bahwa Yesus bukanlah Tuhan tambahan yang berkedudukan sebagai anak. Karena bagi kaum muslim kepercayaan akan adanya anak Allah merupakan sebuah penghinaan terhadap keesaan Tuhan. Demikian juga dengan Trinitas juga Islam menolak, kaum muslim memahami Trinitas sebagai tiga Allah.
Konsep keselamatan dalam Islam merupakan hasil dari perbuatan baik, jadi untuk menentukan seseorang dapat diselamatkan atau tidak, tergantung dari perbuatan baiknya. Jika amal seseorang lebih banyak dari perbuatan baiknya, maka ia akan diselamatkan atau akan masuk ke dalam Surga, dan sebaliknya apabila seseorang perbuatan jahatnya lebih banyak dari perbuatan baiknya, maka ia tidak diselamatkan atau masuk neraka. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Islam menolak Yesus sebagai jalan keselamatan, apalagi satu-satunya jalan keselamatan.

Agama Yahudi
Umat Israel telah menantikan Juruselamat sejak zaman PL sebagai perjanjian yang akan digenapi oleh Allah. Bangsa Israel percaya bahwa pada suatu hari nanti akan hadir seorang Juruselamat yang akan menyelamatkan bangsa Israel. Sampai saat ini mereka masih menunggu kedatangan Sang Juruselamat. Jadi dalam agama Yahudi, Yesus bukanlah jalan menuju keselamatan, karena mereka masih menunggu Juruselamat itu.






III.      KESELAMATAN DARI SUDUT PANDANG ALKITAB
Setelah melihat beberapa pandangan tentang Yesus, berikut ini kita akan melihat apa yang Alkitab tuliskan tentang Yesus.

Rencana Penyelamatan Allah
Pada bagian ini kita akan melihat dan belajar memahami Yesus dari sudut pandang Alkitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dari Alkitab-lah kita bisa memahami bagaimana Yesus dapat memahami diri-Nya sendiri, menyatakan identitas-Nya dan misi-Nya. Dan dari Alkitab juga kita dapat memahami siapa Yesus dan untuk apa Dia datang ke dunia, di mana kedatangan-Nya sudah lama dipersiapkan, melalui penanganan Allah terhadap suatu bangsa ke mana Yesus akan dilahirkan. Mungkin akan muncul pertanyaan, jika Yesus satu-satunya jalan keselamatan, bagaimana orang zaman Perjanjian Lama diselamatkan? Sedangkan jelas-jelas dalam Perjanjian Lama Yesus belum menjadi manusia. Apakah mereka diselamatkan karena melakukan perbuatan baik? Atau melakukan hukum taurat? Alkitab mengajarkan bahwa tanpa iman, orang tidak mungkin diperkenankan dihadapan-Nya.
Sejak Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, Allah telah menetapkan kepada siapa Dia akan berkenan, dan kepada siapa Allah tidak berkenan. Allahlah yang menetapkan Perjanjian keselamatan kepada manusia. Manusia beriman dan diselamatkan. Tetapi Allah yang memilih manusia untuk beriman kepada perjanjian-Nya. Melalui penyataan umum dan penyataan khusus Allah merencanakan keselamatan kepada semua orang dari segala suku bangsa. Namun, akibat kejatuhan Adam, semua manusia mengalami kematian yang pada akhirnya akan menerima hukuman kekal di neraka (kematian kedua). Allah tidak menghendaki penghukuman itu, yang Dia kehendaki adalah keselamatan semua orang dari segala suku bangsa. Dalam kerangka kasih-Nya itulah, Allah sejak kejatuhan Adam menyatakan rencana keselamatan itu. Wujud keselamatan itu ada di dalam Pribadi Yesus, yang adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib (Ibr. 10:1-10). Sejak kejatuhan manusia pertama itu, Allah telah menyatakan janji-janji khusus tentang kedatangan Allah yang menjelma menjadi manusia sebagai Juruselamat umat-Nya (Kej. 3:15)
Penyataan Allah itu berlangsung dalam dua segi, yaitu penyataan khusus dan penyataan umum. Penyataan khusus berlangsung lewat tindakan-firman dan dinyatakan Allah kepada orang-orang yang beriman, khususnya, Allah memilih bangsa Israel, sebagai sarana bagi-Nya untuk menyatakan karya penyelamatan-Nya. Allah telah menetapkan bahwa kedatangan Juruselamat itu harus melalui umat Israel, sebagai kelangsungan janji-Nya kepada Abraham. Sementara Allah menyatakan diri-Nya secara khusus kepada umat Israel, pada saat yang sama Ia juga menyatakan diri secara umum kepada semua bangsa lain lewat tindakan Allah yang tanpak dari gejala dan peristiwa alam (Mzm.19). penyataan umum dilakukan Allah sebagai sarana awal, atau jembatan bagi bangsa-bangsa berdosa agar jika suatu saat penyataan khusus (firman Allah) disampaikan, mereka pun mempercayainya dan akhirnya beroleh keselamatan.[2]
Pada zaman Perjanjian Lama, seseorang diselamatkan jika percaya kepada YHWH. Percaya kepada YHWH berarti mempercayai semua janji-Nya yang disampaikan kepada Abraham dan umat Israel. Semua janji itu terfokus ke dalam satu nuansa, yaitu nubuatan akan kedatangan Yesus sebagai Juruselamat. Setelah kedatangan Juruselamat yang dijanjikan itu, maka keselamatan bukan lagi di dalam YHWH, melainkan di dalam YHWH yang menyelamatkan (Yesus). Yesus adalah perwujudan fisik Allah Tritunggal, yang dalam Perjanjian Lama dikenal dengan YHWH. Apa yang dituturkan Petrus, Stefanus dan Paulus dalam Kisah Para Rasul dan hampir semua kitab Perjanjian Baru, berulang kali di umumkan bahwa hidup, penderitaan, kematian dan kenaikan Tuhan Yesus adalah penggenapan janji-janji Allah dalam Perjanjian Lama. Ini berarti, pada zaman sekarang (Perjanjian Baru) tidak ada yang dapat diselamatkan di luar Yesus yang tersalib. Semua klaim Yesus mengenai diri-Nya bahwa Dia adalah anak Allah yang kekal dibenarkan oleh hidup-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke Surga.

Yesus dan Jalan Keselamatan
Telah di jelaskan di atas, bahwa orang diselamatkan jika percaya kepada YHWH, di mana Yesus adalah perwujudan fisik Allah Tritunggal. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada yang diselamatkan di luar Yesus yang tersalib atau dengan kata lain Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Dia-lah satu-satunya jalan keselamatan dan menyatakan siapakah Dia yang sebenarnya. Berikut ini adalah bukti-bukti dari Alkitab yang mendukung bahwa Yesus diutus oleh Bapa untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa dan hanya melalui Yesus orang-orang yang berdosa sampai kepada Bapa atau hanya Yesus jalan satu-satunya untuk memperoleh hidup kekal.
1.      Rencana keselamatan adalah karunia dari Bapa dengan jalan mengutus anak-Nya sendiri (Yoh 3:16-17; 1 Yoh 4:9-10; Roma 5:10)
2.      Yesus adalah anak Tunggal Bapa (Mrk. 1:1; Yoh 3:16,18; Roma 8:32; 1 Yoh 4:9; Yoh 1:18;
3.      Yesus adalah Allah (Yes 9:6).
4.      Yesus adalah pencipta (Ibrani 1:1; Ibrani 1:10; Wahyu 3:14)
5.      Yesus sama dengan Bapa (Yoh 10:10; Yoh 14:9; Yoh 5:26,27; Yoh 5:21,22; Yoh 10:15).
6.      Yesus menjadi manusia (Filipi 2:8; 2 Yoh 1:7)
7.      Yesus mati di kayu salib, bangkit untuk menjadi Juruselamat manusia (1 Tes 4:14; 1 Tes 1:10; Filipi 2:8; Roma 5:10; Wahyu 2:8; Roma 6:9)
8.      Yang percaya dijamin selamat (Yoh 3:18; Kis 4:12; Yoh 5:24; Yoh 11:25,26; Yoh 5:25,26).
9.      Yesus secara tegas menyatakan Dia adalah satu-satunya jalan (Yoh 14:6; Yoh 11:15; Yoh 8:12; Yoh 10:9; Yoh 6: 48-51; Yoh 15:5; Yoh 10:14,15; Yoh 8:18; Kis 22:8;

IV.      PENUTUP
Melalui pemaparan di atas, akhirnya penulis sampai pada penutup yang terdiri dari kesimpulan.
Kesimpulan
            Setelah melihat uraian tentang Yesus satu-satunya jalan keselamatan, yang ditinjau dari sudut pandangan para teolog, agama Islam, agama Yahudi, dan juga dari sudut pandang Alkitab, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan:
  1. Yesus menyatakan dengan jelas bahwa Dia adalah satu-satunya jalan kepada Bapa, tidak menunjuk kepada yang lain. Demikian juga dengan kesaksian  para Bapa-Bapa (Patriarchs) dan Nabi-Nabi (Prophets), dan Rasul-Rasul (Apostles), dan Pendeta-Pendeta (Pastors), yang diutus oleh Tuhan, hanya memberitakan jalan keselamatan melalui Yesus dengan jelas dan nyata, yaitu keselamatan hanya melalui Anak Tunggal Allah, Anak-Nya sendiri. Namun ada juga orang yang tidak sejalan dengan pernyataan bahwa Yesus satu-satunya jalan keselamatan, hal demikian juga harus kita hormati sebagai kepercayaan dalam koridor yang berbeda, dan dengan kasih kita harus dekati sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan, mengingat kerinduan Tuhan untuk menyelamatkan setiap manusia, tetapi tidak dalam bentuk kompromi doktrin. Dengan demikian iman kita tetap teguh menyatakan Yesus satu-satunya jalan keselamatan, dan pada saat yang sama kasih kita terpancar dalam arti yang sesungguhnya.
  2. Orang Kristen boleh yakin dan seyakin-yakinnya bahwa hanya Yesus-lah yang membawa kita kepada keselamatan, tetapi kita juga tidak harus mengatakan bahwa di luar sana dalam agama lain yang ada hanya kegelapan dan kesesatan. Jangan sampai pemutlakan orang Kristen terhadap Yesus membuat orang Kristen eksklusif. Orang Kristen harus memiliki iman yang eksklusif tetapi berperilaku inklusif, jangan terbalik beriman inklusif tetapi berperilaku eksklusif. Memelihara kerukunan antara pemeluk agama dan menghargai perbedaan dengan orang lain adalah sesuatu yang penting, tetapi sebagai orang Kristen kita tidak boleh kehilangan identitas diri dengan menyamaratakan semua pandangan kepercayaan, agama dan keyakinan.
  3. Firman Tuhan bersifat mutlak dan merupakan satu-satunya dasar bagi setiap manusia. Kebenaran Allah bersifat eksklusif, karena kebenaran Allah adalah kebenaran sejati maka ke-eksklusifannya adalah mutlak. Kalau kita memegang kebenaran Allah, maka pemahaman kita pun harus bersifat eksklusif terhadap segala kebenaran dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan standar Alkitab. Ke-eksklusivan iman Kristen membuat kita tidak berkompromi terhadap ketidakbenaran.
  4. Begitu banyak bukti-bukti dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus-lah jalan satu-satunya menuju kepada keselamatan. Jadi di luar Tuhan Yesus tidak ada jalan keselamatan.







Daftar Pustaka

1.      Wright, Chris,  Tuhan Yesus Memang khas unik. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1996
2.      Ajith Fernando, Supermasih Kristus, Momentum, Surabaya, 2006
3.      ........Yesus satu-satunya jalan. http://www.yabina.org/TanyaJawab/99-00/Mar_99.htm
4.      Samin H. Sitohang. Siapa Nama Sang Pencipta?. Bandung: Kalam Hidup, 2003
5.      Ariarajah Wesley. Alkitab dan orang-orang yang berkepercayaan lain. Jakarta : Gunung Mulia, 2003.
6.      Clarke A. Satu Allah, Satu Tuhan. Jakarta :BPK
7.      Theophilus Stefanus. Bagaimana anda menanggapi....apologia Kristen dalam doktrin keselamatan. Perkantas 1983


           




[1] Ajith Fernando, Supermasih Kristus, Momentum, Surabaya, 2006
[2] Samin H. Sitohang. Siapa Nama Sang Pencipta?. Bandung: Kalam Hidup, 2003, hl.105

3 komentar:

  1. Sudah kah anda faham benar apa yang dimaksud dengan "KESELAMATAN" DARI SUDUT PANDANG ALKITAB?


    What (apa saja yg harus dikerjakan untuk ibadah?)
    Where (dimana?)
    When (kapan?)
    Who (kepada siapa?)
    Why (kenapa dikerjakan?)
    How (bagaimana caranya?)
    Semua ada di injil mu, sudah dibacakah semua nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut anda sendiri, apa yang anda pahami tentang keselamatan?

      Hapus
  2. Doa Rosulullah di penghujung Ramadhan saya kutip tarjamahannya untuk kita :
    "Ya Allah, Ramadhan sebentar lagi akan berlalu, Aku mohonkan padaMu dengan perantaraan WajahMu yang mulia, dengan perantaraan kalimatMu yang sempurna, seandainya masih bersisa padaku dosa yang belum Kau ampuni, atau dosa yang menyebabkan aku disiksa karenanya atau hingga berlalunya bulan Ramadhan ini, maka ampunilah semuanya ya Allah.
    Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketatetapan sebaliknya maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati dan bukan puasa yang hampa semata".
    Maha Suci Allah dengan segala Firmannya. Aamiin
    Teriring doa dan salam saya: Taqaballahu wa minna wa minkum syiyamana wa syiamakum Minal Aidin wal Faidzin.. Kami juga memohon
    Maaf Lahir dan Batin bila ada hal yg kurang berkenan selama ini..
    Selamat merayakan hari kemenangan bersama keluarga dan kerabat tercinta..

    BalasHapus

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar