10 Februari 2012

Materi Kuliah Liturgika


Pengantar
·         Pertanyaan apa yang saudara pahami tentang liturgy…………….?
·         Dalam teologi Ilmu yang membahas tentang peribadahan di sebut ilmu liturgy
·         Liturgy adalah kegiatan ibadah, baik berbentuk seremonial maupun praksis (ibadah yang sejati). Ibadah yang sejati tidak terbatas pada pelayanan di gereja melalui selebrasi, tetapi terwujud pula di dalam sikap huidup orang percaya di dunia sehari-hari selalui aksi. Aksi ibadah meliputi pelayanan, tindakan, tingkah laku, hidup keagamaan, spritualitas, cara berpikir, pola piker, menanggapi, dsb.
·         Ibadah yang sejati menurut paulus …. Roma 12:1, menurut Paulus, inti ibadah Kristen adalah mempersembahkan hidup kepada Tuhan. Tanpa dasar ini, ibadah dalam bentuk apapun tidak bernilai. Ibadah menjadi hambar jika ia terbatas hanya pada perayaan.
·         Ada hubungan antara ibadah dan sikap hidup sehari-hari, yang satu mewarnai yang lain secara timbal balik dan harmonis.

Istilah dan Pemahaman Etimologis Liturgi
·         Apa bedanya liturgy, kebaktian, dan ibadah?
·         Kata liturgy berasal dari bahasa Yunani: leitourgia berasal dari dua kata, yaitu ergon, artinya melayani atau bekerja, dan laos, artinya bangsa, masyarakat, persekutuan umat. Kata laos dan ergon diambil dari kehidupan masyarakat Yunani kuno sebagai kerja nyata rakyat kepada bangsa dan Negara. Secara praktis hal ini berupa bayar pajak, membela Negara dari ancaman musuh atau wajib militer.
·         Leitourgia juga digunakan untuk menunjuk pelayan rumah tangga dan pegawai pemerintah, semisalnya penarik pajak.
·         Rasul Paulus menyebut dirinya sebagai pelayan (leitourgos) Kristu Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi (Rm. 15:16). Paulus juga menyebut para penarik pajak sebagai para pelayan (leitourgoi) Allah (Rm 13:6). Paulus juga memahami bahwa liturgy adalah sikap beriman sehari-hari. Liturgy tidak terbatas pada perayaan gereja.
·         Dewasa ini kata liturgy menjadi sebutan khas dan umum untuk perayaan ibadah Kristen. Kata liturgy sudah diterima secara umum untuk menyebut ibadah Kristen.  Kata liturgy sendiri bagu dimasukkan sebagai perayaan ibadah gereja sekitar abad ke-12.
·         Kata yang seajajar dalam bahasa Indonesia adalah “kebaktian”. Bhakti (sansekerta) adalah perbuatan yang menyatakan setia dan hormat, memperhambakan diri, perbuatan baik. Bakti dapat ditujukkan baik untuk seseorang, Negara, maupun untuk Tuhan yang dilakukan dengan sukarela…misalnya sebutan untuk kebaktian natal.
·         Kata ibadah, misalnya ibadah minggu, berasal dari bahasa Arab yaitu ebdu atau abdu (abdi=hamba). Kata ini sejajar dengan kata Ibrani, abodah (ebed=hamba) yang artinya perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan. Ibadah terkait seerat-eratnya dengan suatu kegiatan manusia kepada Tuhan, dengan pelayanan kepada Tuhan.
·         Pemahaman ibadah atau kebaktian tidak terbatas pada sisi selebrasi (walaupun itu penting), tetapi mengandung arti “perbuatan tunduk dan hormat”. Pada satu pihak kebakti mempunyai makna terbatas pada upacara agama dalam bentuk perayaan, tetapi juga mempunyai makna yang luas, yakni sikap hidup sebagai pelayan Tuhan. Sikap hidup ini menyangkut tabiat, perbuatan, karakter, pola piker yang ditunjukkan secara utuh dan nyata oleh orang percaya did lam dunia.
·         Liturgy, kebaktian, dan ibadah secara resmi digunakan secara sama dan sejajar dalam bahasa Indonesia, tetapi ada perbedaan pemakaian. Misalnya kata liturgy sering dipakai dalam kaitan dengan disiplin ilmu atau tata cara resmi dan agung sebagaimana dalam gereja katolik roma. Kata kebaktian lebih sering digunakan untuk menunjuk kegiatan perayaan peribadahan. Semntara kata ibadah cenderung digunakan secara umumuntuk menunjuk perayaan agama apa pun, bahkan agama-agama tradisi dan agama suku.
·         Respon atau tanggapan umat kepada Allah terjadi melalui tata ibadah, termasuk tata gerak, tata warna, tata ruang, music, dsbnya. Melalui berbagai tata, baik hal keteraturan maupun hal ketertiban, karya keselamatan Allah kepada dunia dirayakan. Hal ini sesuai dengan pemahaman Paulus yaitu segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan tertib (1 Kor. 14:26-40)
·         Respon dalam liturgy manandakan bahwa sifat ibadah adalah dialogis, dalam liturgy terjadi dialog antara umat dan Allah. Dialog ini tidak boleh dikurangi nilainya oleh para pelayan liturgy dengan mengambil alih atau merebut hak umat untuk berdialog dengan Allah.
·         Pusat perhatian umat dalam liturgy adalah Kristus. Inisiatif dan peran Kristus adalah utama antara para pelayan liturgy, gereja, music. Kristuslah pusat perhatian umat, bukan sang mempelai jika dalam kebaktian pernikahan atau calon baptis jika dalam pembaptisan. Daam  disiplin ilmu liturgy ada dua tahap yang harus dilakukan oleh teolog atau pemimpin gereja atau komisi liturgy untuk membuat tata liturgy, yaitu:
1.    Mengadakan penelitian historis dan teologi tentang liturgy dan elemen-elemennya.
2.    Menilai dan memperhatikan relevansinya bagi tata liturgy yang sedang disiapkan.
Jadi liturgy kita dari denominasi apapun berada dalam suatu tradisi tertentu yang dapat ditelusuri dalam sejarah gereja. ...bersambung...selengkapnya download di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar