Buku ini berisi mengenai hubungan bisnis dan melayani Allah.Penulis
mengungkapkan bahwa banyak aspek kegiatan bisnis memang bersifat baik
secara moral dalam dirinya sendiri.Argumen dari penulis dalam dirinya
sendiri semua itu memuliakan Allah-meskipun berpotensi besar juga
kepada penyalahgunaan dan pelangaran.
Ungkapan "memuliakan Allah " adalah seperti ungkapan gerejawi,bukan
ungkapan gereja di dunia bisnis.Ketika orang mendengar "memuliakan
Allah," mungkin perkataan itu mula-mula mengandung arti ibadah-
menyanyikan pujian dan bersyukur kepada Allah,kemudian penginjilan-
memuliakan Allah dengan bercerita tentang Allah kepada orang
lain.Bahkan perkataan itu mungkin mengandung arti memberi- memuliakan
Allah dengan menyumbangkan uang untuk penginjilan,pembangunan
gereja,dan memenuhi kebutuhan orang miskin.Atau perkataan itu mungkin
berarti hidup bermoral- melakukan tindakan-tindakan yang menghormati
Allah,atau juga hidup beriman- bergantung kepada Allah dalam doa dan
sikap hati kita sehari-hari.Tapi itu semua bukan yang menjadi fokus
dari penulis.Melainkan penulis ingin meninjau bisnis dalam dirinya
sendiri- bukan sekedar bagaimana bisnis dapat memberi sumbangan kepada
pekerjaan gereja.Dalam aspek bisnis ada banyak lapisan kesempatan
untuk memuliakan Allah,dan juga banyak godaan untuk berdosa.
Aspek-aspek bisnis:
1.Kepemilikan
Memiliki barang pada dasarnya baik dan memberi banyak kesempatan untuk
memuliakan Allah,tetapi juga banyak godaan untuk berdosa.Terkadang
orang memandang semua kepemilikan barang suatu jenis" ketamakan" yang
kotor secara moral.Kepemilikan dapat disalah gunakan ,tetapi
penyimpangan hal yang baik tidak boleh membuat kita berpikir hal itu
sendiri bersifat jahat.Yang harus kita lakukan dengan barang-barang
yang kita miliki adalah dengan menggunakan secara bijak,seperti
memberi sumbangan untuk membantu kegiatan penginjilan dan pengajaran
gereja,atau kita dapat membantu memenuhi kebutuhan orang
lain,khususnya orang miskin( Ibr. 13:16).Kepemilikan memberi kita
banyak kesempatan untuk memuliakan Allah ,dan kita harus bersyukur
karenanya.
2.Produktivitas
Memproduksi barang pada dasarnya baik dan memberi banyak kesempatan
untuk memuliakan Allah, tetapi juga banyak godaan untuk
berdosa.Keinginan manusia untuk meningkatkan pruduksi barang dan jasa
tidaklah tamak ,materialistis, atau jahat dalam dirinya
sendiri.Sebaliknya keinginan untuk menjadi lebih produktif merupakan
keinginan yang dikaruniakan Allah untuk menuntaskan sesuatu,mencapai
sesuatu,dan memecahkan masalah dan menyenangkan Allah.
3.Pekerjaan
"Seorang pekerja patut mendapat upahnya"( Luk.10:7).Yesus menyetujui
ide membayar gaji kepada pekerja.
4.Transaksi Dagang
Alkitab menuliskan bahwa orang diharapkan untuk membeli dan menjual
tanpa saling merugikan( Im.25:15).Dalam membeli dan menjual ,kita
meniru artibut Allah dengan menerapkan sikap jujur,setia kepada
komitmen,adil dan bebas memilih.Mentaati ajaran Yesus( Mat. 7:12)
5.Laba
Mendapat laba artinya menjual produk dengan harga melebihi biaya
produksi.Mendapat laba dengan menggandakan sumber daya kita sambil
menolong orang lain,inilah kemampuan hebat yang diberikan Allah kepada
kita,tidak bersifat jahat atau netral secara moral tetapi pada
dasarnya baik.
6.Uang
Uang pada dasarnya baik dan memberi banyak kesempatan untuk memuliakan
Allah,tetapi banyak godaan untuk berdosa.Kita dapat terjerat dalam
cinta uang (I Tim. 6:10 ) dan uang dapat memalingkan hati kita dari
Allah.Uang hanyalah suatu alat untuk kita gunakan,dengan selayaknya
kita dapat bersyukur kepada Allah yang dalam hikmat-Nya telah
menentukan agar kita menciptakan dan menggunakan uang.Uang
adalah"perantara pertukaran,"uang adalah sebuah komoditas yang
ditetapkan secara sah sebagai persamaan dari segala komoditas lain
yang dapat ditukar.Semuanya itu milik-Nya,dan Ia mempercayakannya
kepada kita supaya kita dapat memuliakan Dia dengannya.
7.Kemerataan Barang Milik
Alkitab mengajarkan bahwa di surga saja ,meskipun tidak ada dosa atau
kejahatan lagi,ada pahala yang beragam derajatnya ada berbagai macam
kepengurusan yang dipercayakan Allah kepada orang yang berbeda.Ketika
kita kita berdiri di hadapan Yesus untuk bertanggung jawab atas hidup
kita,"terimalah kekuasaan atas sepuluh kota,dan kepada yang
lain,kuasailah lima kota(Luk.19:17,19).Dengan demikian, ide
kepengurusan yang tak sama rata merupakan pemberian Allah dan mestinya
baik.Dan Allah telah memberi sebagian orang kemampuan yang lebih besar
daripada orang lain,Dalam PB ,Paulus memberi petunjuk khusus kepada
orang kaya,ia menyuruh untuk bermurah hati dan mengarahkan hati kepada
Allah,bukan kepada kekayaan mereka(1 Tim.6:17-19).Kemerataan barang
tidaklah jahat melainkan memberi kesempatan untuk memuliakan
Allah.Jika Allah memberi kita kepengurusan kecil atas
barang,kemampuan,atau kesempatan,maka kita dapat memuliakan-Nya dengan
merasa cukup di dalam Dia,dengan mempercayai-Nya untuk memenuhi
kebutuhan kita,dan setia kepada komitmen kita.
8.Persaingan
Sistem persaingan menolong kita menguji kemampuan kita dan mencari
tahu apakah kita dapat melakukan sesuatu lebih baik daripada orang
lain,dan dibayar untuk itu.Sistem ini bekerja baik ketika kita
mengganjar pekerjaan yang lebih baik serta hasil kerja yang lebih
banyak dengan upah yang lebih besar.Persaingan untuk mencoba bebrbuat
sebaik atau lebih baik daripada orang lain agaknya ada di pikiran
Salomo ketika ia menulis,"Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan
segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap
yang lain( Pkh.4:4)"Sebetulnys ada sejenis "persaingan"lunak yang
tersirat dalam ujian calon diaken(1 Tim.3:10).Persaingan memunculkan
godaan untuk sombong,dan untuk bekerja berlebihan sehingga tak sempat
beristirahat atau tak punya waktu untuk keluarga atau Allah.Godaan
untuk berdosa tak boleh mengaburkan fakta,dalam dirinya sendiri dan
dalam batasan tepat adalah baik,menyenangkan Allah,dan memberi banyak
kesempatan untuk memuliakan Allah.
9.Meminjam dan Memberi Pinjaman
Beberapa ayat yang mengatur tata cara peminjaman(Ul. 24:10 ,Mzm,
112:5).Arti meminjam dan memberi pinjaman artinya mengalihkan kendali
atas barang,bukan kepemilikan atas barang,untuk sementara
waktu.Orang-orang Kristen yang memandang Alkitab sebagai Firman Allah
harus sadar bahwa Allah menyuruh kita membayar tagihan kita pada
waktunya.(Rom. 13:8)."Orang fasik meminjam dan tidak membayar
kembali"(Mzm.37:21)
10.Sikap Hati
Sikap hati terdapat dalam (Kel. 20:17>"Jangan mengingini...apa pun
yang dipunyai sesamamu."Allah mengenal hati kita dalam setiap aspek
kegiatan bisnis.Kita juga patut mengingat bahwa kita harus memuliakan
Dia dan memiliki sikap hati yang disukai-Nya.Jika kita mengasihi Allah
melebihi segalanya,maka hati kita akan merasa sedih dan gundah kita
melihat perintah Allah tidak ditaati dan maksudnya dilanggar Allah.
Penulis mengungkapkan,mungkinkah kegiatan bisnis bersifat baik secara
moral dan menyenangkan Allah?Terkadang bisnis tampak begitu
mencurigakan – memanipulasi keterangan laba-rugi,menipu pelanggan,atau
karena siapa yang kita kenal.
Penulis menyadarkan pembaca untuk mengubah sikap terhadap komponen
kegiatan bisnis,tidak ingin kita merasa bersalah secara halus tentang
bisnis.Juga penulis tidak ingin kita merasa bahwa bisnis bersifat
netral secara moral tetapi berguna karena setidaknya dapat menjadi
sarana untuk membantu pekabaran Injil,pemecahan masalah kemiskinan
dunia adalah bisnis.
Penulis memperkenalkan konsep baru: bisnis memuliakan Allah ketika
dijalankan dengan cara yang meniru karakter dan karya Allah.Semua
aspek bisnis memuliakan Allah karena mencerminkan tabiat Allah.Penulis
tidak berifat naif terhadap cara- cara yang dapat menyimpangkan
kegiatan bisnis dan yang memanfaatkannya sebagai sarana untuk
berdosa.Orang Kristen dapat terlibat dalam segala bisnis.
Saya sangat setuju dengan apa yang dipaparkan penulis melalui buku
ini.Jangan ada perasaan bersalah tentang kegiatan bisnis tetapi
bersukacita karena kebaikan bisnis dalam dirinya sendiri,yakni apabila
bisnis itu dijalankan dengan ketaatan kepada Allah.Kebaikan bisnis itu
sendiri merupakan karunia Allah.Bisnis juga merupakan pemecahan
jangka panjang bagi masalah kemiskinan dunia dengan memulai dan
mempertahankan bisnis yang priduktif dan menguntungkan,walaupun
menghadapi banyak rintangan.Ketika kita memandang bisnis suatu yang
jahat maka akan banyak keraguan untuk memulai bisnis dan tidak ada
kemerdekaan yang sejati untuk menikmati kerja dalam bisnis,sebab
kemerdekaan itu ternodai oleh rasa bersalah yang palsu dan
halus.Sebagai orang Kristen kita dapat mengubah sikap kita terhadap
bisnis juga dapat mengubah sikap dunia terhadap bisnis.Sehingga dapat
menjadi penakluk bumi yang menyenangkan Allah,yang menggunakan
bahan-bahan baik ciptaan Allah dan bekerja dengan uang yang diberikan
Allah untuk mendapat laba yang baik secara moral.Juga kita dapat
menunjukkan kasih kepada sesama dengan memberi mereka pekerjaan dan
memproduksi barang yang mengatasi kemiskinan dunia,yakni barang yang
memampukan orang memuliakan Allah karena kebaikan- Nya,menunjang
ketakmerataan barang milik yang benar dan adil,dan mendorong
persaingan yang baik dan berfaedah secara moral.Itulah cara hebat
untuk memuliakan Allah.
mengungkapkan bahwa banyak aspek kegiatan bisnis memang bersifat baik
secara moral dalam dirinya sendiri.Argumen dari penulis dalam dirinya
sendiri semua itu memuliakan Allah-meskipun berpotensi besar juga
kepada penyalahgunaan dan pelangaran.
Ungkapan "memuliakan Allah " adalah seperti ungkapan gerejawi,bukan
ungkapan gereja di dunia bisnis.Ketika orang mendengar "memuliakan
Allah," mungkin perkataan itu mula-mula mengandung arti ibadah-
menyanyikan pujian dan bersyukur kepada Allah,kemudian penginjilan-
memuliakan Allah dengan bercerita tentang Allah kepada orang
lain.Bahkan perkataan itu mungkin mengandung arti memberi- memuliakan
Allah dengan menyumbangkan uang untuk penginjilan,pembangunan
gereja,dan memenuhi kebutuhan orang miskin.Atau perkataan itu mungkin
berarti hidup bermoral- melakukan tindakan-tindakan yang menghormati
Allah,atau juga hidup beriman- bergantung kepada Allah dalam doa dan
sikap hati kita sehari-hari.Tapi itu semua bukan yang menjadi fokus
dari penulis.Melainkan penulis ingin meninjau bisnis dalam dirinya
sendiri- bukan sekedar bagaimana bisnis dapat memberi sumbangan kepada
pekerjaan gereja.Dalam aspek bisnis ada banyak lapisan kesempatan
untuk memuliakan Allah,dan juga banyak godaan untuk berdosa.
Aspek-aspek bisnis:
1.Kepemilikan
Memiliki barang pada dasarnya baik dan memberi banyak kesempatan untuk
memuliakan Allah,tetapi juga banyak godaan untuk berdosa.Terkadang
orang memandang semua kepemilikan barang suatu jenis" ketamakan" yang
kotor secara moral.Kepemilikan dapat disalah gunakan ,tetapi
penyimpangan hal yang baik tidak boleh membuat kita berpikir hal itu
sendiri bersifat jahat.Yang harus kita lakukan dengan barang-barang
yang kita miliki adalah dengan menggunakan secara bijak,seperti
memberi sumbangan untuk membantu kegiatan penginjilan dan pengajaran
gereja,atau kita dapat membantu memenuhi kebutuhan orang
lain,khususnya orang miskin( Ibr. 13:16).Kepemilikan memberi kita
banyak kesempatan untuk memuliakan Allah ,dan kita harus bersyukur
karenanya.
2.Produktivitas
Memproduksi barang pada dasarnya baik dan memberi banyak kesempatan
untuk memuliakan Allah, tetapi juga banyak godaan untuk
berdosa.Keinginan manusia untuk meningkatkan pruduksi barang dan jasa
tidaklah tamak ,materialistis, atau jahat dalam dirinya
sendiri.Sebaliknya keinginan untuk menjadi lebih produktif merupakan
keinginan yang dikaruniakan Allah untuk menuntaskan sesuatu,mencapai
sesuatu,dan memecahkan masalah dan menyenangkan Allah.
3.Pekerjaan
"Seorang pekerja patut mendapat upahnya"( Luk.10:7).Yesus menyetujui
ide membayar gaji kepada pekerja.
4.Transaksi Dagang
Alkitab menuliskan bahwa orang diharapkan untuk membeli dan menjual
tanpa saling merugikan( Im.25:15).Dalam membeli dan menjual ,kita
meniru artibut Allah dengan menerapkan sikap jujur,setia kepada
komitmen,adil dan bebas memilih.Mentaati ajaran Yesus( Mat. 7:12)
5.Laba
Mendapat laba artinya menjual produk dengan harga melebihi biaya
produksi.Mendapat laba dengan menggandakan sumber daya kita sambil
menolong orang lain,inilah kemampuan hebat yang diberikan Allah kepada
kita,tidak bersifat jahat atau netral secara moral tetapi pada
dasarnya baik.
6.Uang
Uang pada dasarnya baik dan memberi banyak kesempatan untuk memuliakan
Allah,tetapi banyak godaan untuk berdosa.Kita dapat terjerat dalam
cinta uang (I Tim. 6:10 ) dan uang dapat memalingkan hati kita dari
Allah.Uang hanyalah suatu alat untuk kita gunakan,dengan selayaknya
kita dapat bersyukur kepada Allah yang dalam hikmat-Nya telah
menentukan agar kita menciptakan dan menggunakan uang.Uang
adalah"perantara pertukaran,"uang adalah sebuah komoditas yang
ditetapkan secara sah sebagai persamaan dari segala komoditas lain
yang dapat ditukar.Semuanya itu milik-Nya,dan Ia mempercayakannya
kepada kita supaya kita dapat memuliakan Dia dengannya.
7.Kemerataan Barang Milik
Alkitab mengajarkan bahwa di surga saja ,meskipun tidak ada dosa atau
kejahatan lagi,ada pahala yang beragam derajatnya ada berbagai macam
kepengurusan yang dipercayakan Allah kepada orang yang berbeda.Ketika
kita kita berdiri di hadapan Yesus untuk bertanggung jawab atas hidup
kita,"terimalah kekuasaan atas sepuluh kota,dan kepada yang
lain,kuasailah lima kota(Luk.19:17,19).Dengan demikian, ide
kepengurusan yang tak sama rata merupakan pemberian Allah dan mestinya
baik.Dan Allah telah memberi sebagian orang kemampuan yang lebih besar
daripada orang lain,Dalam PB ,Paulus memberi petunjuk khusus kepada
orang kaya,ia menyuruh untuk bermurah hati dan mengarahkan hati kepada
Allah,bukan kepada kekayaan mereka(1 Tim.6:17-19).Kemerataan barang
tidaklah jahat melainkan memberi kesempatan untuk memuliakan
Allah.Jika Allah memberi kita kepengurusan kecil atas
barang,kemampuan,atau kesempatan,maka kita dapat memuliakan-Nya dengan
merasa cukup di dalam Dia,dengan mempercayai-Nya untuk memenuhi
kebutuhan kita,dan setia kepada komitmen kita.
8.Persaingan
Sistem persaingan menolong kita menguji kemampuan kita dan mencari
tahu apakah kita dapat melakukan sesuatu lebih baik daripada orang
lain,dan dibayar untuk itu.Sistem ini bekerja baik ketika kita
mengganjar pekerjaan yang lebih baik serta hasil kerja yang lebih
banyak dengan upah yang lebih besar.Persaingan untuk mencoba bebrbuat
sebaik atau lebih baik daripada orang lain agaknya ada di pikiran
Salomo ketika ia menulis,"Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan
segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap
yang lain( Pkh.4:4)"Sebetulnys ada sejenis "persaingan"lunak yang
tersirat dalam ujian calon diaken(1 Tim.3:10).Persaingan memunculkan
godaan untuk sombong,dan untuk bekerja berlebihan sehingga tak sempat
beristirahat atau tak punya waktu untuk keluarga atau Allah.Godaan
untuk berdosa tak boleh mengaburkan fakta,dalam dirinya sendiri dan
dalam batasan tepat adalah baik,menyenangkan Allah,dan memberi banyak
kesempatan untuk memuliakan Allah.
9.Meminjam dan Memberi Pinjaman
Beberapa ayat yang mengatur tata cara peminjaman(Ul. 24:10 ,Mzm,
112:5).Arti meminjam dan memberi pinjaman artinya mengalihkan kendali
atas barang,bukan kepemilikan atas barang,untuk sementara
waktu.Orang-orang Kristen yang memandang Alkitab sebagai Firman Allah
harus sadar bahwa Allah menyuruh kita membayar tagihan kita pada
waktunya.(Rom. 13:8)."Orang fasik meminjam dan tidak membayar
kembali"(Mzm.37:21)
10.Sikap Hati
Sikap hati terdapat dalam (Kel. 20:17>"Jangan mengingini...apa pun
yang dipunyai sesamamu."Allah mengenal hati kita dalam setiap aspek
kegiatan bisnis.Kita juga patut mengingat bahwa kita harus memuliakan
Dia dan memiliki sikap hati yang disukai-Nya.Jika kita mengasihi Allah
melebihi segalanya,maka hati kita akan merasa sedih dan gundah kita
melihat perintah Allah tidak ditaati dan maksudnya dilanggar Allah.
Penulis mengungkapkan,mungkinkah kegiatan bisnis bersifat baik secara
moral dan menyenangkan Allah?Terkadang bisnis tampak begitu
mencurigakan – memanipulasi keterangan laba-rugi,menipu pelanggan,atau
karena siapa yang kita kenal.
Penulis menyadarkan pembaca untuk mengubah sikap terhadap komponen
kegiatan bisnis,tidak ingin kita merasa bersalah secara halus tentang
bisnis.Juga penulis tidak ingin kita merasa bahwa bisnis bersifat
netral secara moral tetapi berguna karena setidaknya dapat menjadi
sarana untuk membantu pekabaran Injil,pemecahan masalah kemiskinan
dunia adalah bisnis.
Penulis memperkenalkan konsep baru: bisnis memuliakan Allah ketika
dijalankan dengan cara yang meniru karakter dan karya Allah.Semua
aspek bisnis memuliakan Allah karena mencerminkan tabiat Allah.Penulis
tidak berifat naif terhadap cara- cara yang dapat menyimpangkan
kegiatan bisnis dan yang memanfaatkannya sebagai sarana untuk
berdosa.Orang Kristen dapat terlibat dalam segala bisnis.
Saya sangat setuju dengan apa yang dipaparkan penulis melalui buku
ini.Jangan ada perasaan bersalah tentang kegiatan bisnis tetapi
bersukacita karena kebaikan bisnis dalam dirinya sendiri,yakni apabila
bisnis itu dijalankan dengan ketaatan kepada Allah.Kebaikan bisnis itu
sendiri merupakan karunia Allah.Bisnis juga merupakan pemecahan
jangka panjang bagi masalah kemiskinan dunia dengan memulai dan
mempertahankan bisnis yang priduktif dan menguntungkan,walaupun
menghadapi banyak rintangan.Ketika kita memandang bisnis suatu yang
jahat maka akan banyak keraguan untuk memulai bisnis dan tidak ada
kemerdekaan yang sejati untuk menikmati kerja dalam bisnis,sebab
kemerdekaan itu ternodai oleh rasa bersalah yang palsu dan
halus.Sebagai orang Kristen kita dapat mengubah sikap kita terhadap
bisnis juga dapat mengubah sikap dunia terhadap bisnis.Sehingga dapat
menjadi penakluk bumi yang menyenangkan Allah,yang menggunakan
bahan-bahan baik ciptaan Allah dan bekerja dengan uang yang diberikan
Allah untuk mendapat laba yang baik secara moral.Juga kita dapat
menunjukkan kasih kepada sesama dengan memberi mereka pekerjaan dan
memproduksi barang yang mengatasi kemiskinan dunia,yakni barang yang
memampukan orang memuliakan Allah karena kebaikan- Nya,menunjang
ketakmerataan barang milik yang benar dan adil,dan mendorong
persaingan yang baik dan berfaedah secara moral.Itulah cara hebat
untuk memuliakan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar