Setelah membaca serta menyimak isi buku ini, maka pembaca mendapat
kesan yaitu : bahwa buku ini adalah sangat inspiratif dan sangat
memotivasi pembacanya. Buku ini sangat baik untuk dibaca oleh
siapapun, apakah ia seorang awam, pendeta, eksekutif, pekerja, ibu,
ayah, pemuda-i, remaja, apalagi bagi orang-orang yang ingin melihat
terjadinya terobosan-terobosan yang membawa kearah perobahan yang
lebih maju dan lebih baik didalam berbagai aspek kehidupan. Buku ini
sangat bermanfaat untuk membuka wawasan seseorang tentang bagaimana
menyikapi kehidupan yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Didalamnya terdapat pelajaran agar dalam menghadapi kehidupan,
seseorang jangan sampai menjadi seperti ungkapan sebuah peribahasa
"seperti katak dalam tempurung" atau menganggap dunia ini "hanya
selebar daun kelor." Akibat memiliki anggapan seperti peribahasa
tersebut, maka cara menyikapi berbagai persoalan kehidupan yang
terjadi selalu atau tidak mau beranjak dari pola yang lama yang sudah
seharusnya ditinggalkan karena tidak lagi sesuai (up to date) dengan
perkembangan yang sedang berlangsung. Pertumbuhan dan perubahan terus
terjadi dalam segala segi kehidupan, maka seseorang agar tidak
ketinggalan apalagi tergilas oleh rodah pertumbuhan dan perubahan,
maka seseorang sangat penting memiliki semangat entrepreneur. Semangat
ini tidak hanya khusus dimiliki oleh para pengusaha dibidang bisnis
saja, tetapi siapapun dapat memiliki semangat ini untuk mencapai
kesuksesan atau keberhasilan.
Penulis buku ini telah menerapkan semangat entrepreneur ini, atau
telah dipraktekkannya dalam kegiatannya sebagai seorang pendeta dan
ternyata hasilnya gereja yang tadinya sudah (istilah dalam dunia
bisnis"kolebs"), tetapi kemudian gereja tersebut perlahan-lahan
kembali mengalami pertumbuhan dan perubahan yang luar biasa dan
kemudian menjadi berkat dikota dimana gereja itu berada. Hal itu
dimulai dari pribadi pendetanya yang memiliki semangat entrepreneur.
Dengan semangat entrepreneur, menyebabkan sifat status guo
ditinggalkan serta memandang dunia adalah ladang yang luas untuk
digarap bagi pelayanan pekerjaan Tuhan. Yang dimaksud dengan pelayanan
status guo yaitu hanya terfokus memberitakan injil didalam jemaat
gereja lokal dengan dikelilingi atau dibatasi oleh tembok gereja. Jadi
tidak menjangkau mereka-mereka yang masih berada diluar tembok gereja.
Dengan kata lain tidak berjiwa misioner.
Dalam buku ini terdapat suatu hal yang sangat menarik bahwa ada sosok
pribadi dimana, Dia adalah satu-satunya Entrepreneur yang sejati dan
terbesar serta terhebat. Dia entrepreneur yang tidak ada tandingannya.
Memang hanya Dia satu-satunya tidak ada yang lain. Entrepreneur
tersebut telah menyebabkan terjadinya hal-hal yang sangat luar bisa
bahkan spektakuler sejak kemunculannya sampai pada detik ini, belum
ada, bahkan memang tidak akan perna ada yang menyamainya. Hasil-hasil
karya dari entrepreneur itu sangat up to date, tidak perna menjadi
kadaluwarsa. Benar-benar sangat teruji baik oleh waktu serta situasi
dan kondisi yang telah terjadi. Penolakan terhadap ide-ide
entrepreneurnya terus belangsung hingga saat ini, namun waktu dan
kondisi yang telah membuktikan bahwa ide-ideNya tersebut tetap
bertahan, bahkan tidak sedikit yang menjadi penasaran, sehingga mereka
banyak yang berusaha untuk mengetahuinya karena memang ide-idenya itu
sangat sesuai dengan pertumbuhan serta perubahan yang terus terjadi
sampai diera yang dibangga-banggakan oleh manusia sebagai era kemajuan
tehnologi yang super canggih ini. Ia sangat menentang pola pikir lama
yang telah berlangsung turun temurun. Pola pikir lama itu tidak
membawa orang yang mengikutinya semakin benar, tapi jutru semua
ekspektasi itu hanya menimbulkan perasaan bersalah dan frustasi yang
tak ada habis-habisnya. Entrepreneur yang dimaksud yang dikemukakan
penulis buku ini, ia menunjuk kepada satu pribadi yang sangat luar
biasa yang namanya sangat tersohor, termasyur sejak dari kekekalan
sampai kepada kekekalan. kemunculanNya, Ia menjadikan pola pikir lama
ditunggang balikanNya dengan pola pikir yang baru, yang Dia sendiri
bawah langsung dari asal-usulNya. Karena itu, membuat khalayak yang
ada pada saat Ia memperkenalkan pola pikirNya terkejut bahkan mereka
menolak, bersama dengan pribadiNya sebagai entrepreneur sejati mereka
tolak, Sebagai entrepreneur sejati, Ia menumbangkan status guo, Ia
tidak merasa taku melakukan perubahan yang radikal, menentang
otoritas, dengan menyatakan diriNya sebagai kebenaran. Akan tetapi
disamping adanya penolakan yang terjadi, banyak yang menerima
ide-idenya. Mereka-mereka itu dijadikanNya memiliki kapasitas juga
sebagai entrepreneur-entrepreneur. Dan Ia memberikan kepada mereka
nilai tambah dalam hidup mereka yaitu nilai kekekalan. Dialah
entrepreneur yang patut diteladani dan kepadaNya setiap entrepreneur
belajar. Sebagai entrepreneur, siapapun Ia ingin bergabung denganNya.
Entrepreneur yang dimaksud sebagai entrepreneur yang sejati menunjuk
kepada pribadi yaitu TUHAN YESUS KRISTUS.
Selain itu buku ini pula mengemukakan profil sang intrepreneur, ia
memiliki kepekaan membaca situasi yang terjadi disekitarnya, tentang
apa yang menjadi kebutuhannya atau apa yang diperlukan. Karena dengan
adanya kepekaan terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekitar,
sebagai entrepreneur kemudian mencetuskan ide-ide baru yang terkadang
mengundang banyak tanggapan negatif, pesimis dari pada positif,
optimis. Makanya entrepreneur terkadang dipandang seperti orang gila.
Para entrepreneur memiliki kesamaan umum dalam hal karakter, buku ini
menjelaskan terdapat lima kesamaan karakter: Pertama, memfokuskan pada
kemungkinan-kemungkinan, bukan pada apa yang sudah ada. Kedua,
disiplin dalam hal memanfaatkan waktu dan tenaga. Ketiga, Mereka tahu
kapan mereka harus berhenti terus- menerus menanggung resiko. Keempat,
mereka cenderung seperti artis dari pada insinyur, atau merupakan
pemimpin, bukanya meneger. Kelima, mereka bersikap selalu antusias
mengejar peluang-peluang baru dengan sepenuh hati dan penuh semangat.
Entrepreneur ada melalui dua macam cara yaitu : Pertama, melalui
kelahiran. Kedua melalui proses belajar.
Dalam buku ini pula pembaca diperlihatkan mengenai beberapa alasan
kehidupan seorang entrepreneu spiritual sebagai berikut: -dapat menata
masa depan, - dapat menentukan jadwalnya sendiri, - bebas
mengungkapkan kreativitas,- bebas berinovasi, mencipta tanpa ada yang
membatasi,- bebas menikmati hal-hal baru. Karena itu dikatakan bahwa
dunia baru adalah miliki seorang entrepreneur. Sebab para entrepreneur
bekerja, bagi mereka masalah bukan sesuatu hambatan , mereka selalu
siap menghadapi tantangan baru, mereka selalu bertindak cepat ketika
telah melihat suatu peluang, mereka tidak mentolerir kegagalan arinya
mereka tidak terpangaruh oleh kegagalan, mereka memiliki visi dan visi
itu mereka suka begikan kepada orang lain karena mereka menyadari
bahwa mereka tidak bisa bekerja sendirian tetapi perlu keterlibatan
orang lain. Dalam dunia entrepreneur pengalaman menunjukan telah
terjadi revolusi didalamnya, sehingga telah memunculkan orang-orang
yang telah melakukan perubahan besar dalam banyak aspek kehidupan
manusia. Sebut saja Bill Gates dengan microsofnya, Mc Caw dengan TV
Kabel dan jaringan telepon selulernya.
Pada bagian lain buku ini, pembaca disuguhkan bahwa dengan semangat
entrepreneur yang ada dalam hidup jemaat gereja mula-mula, dan para
pemimpinnya, dengan dorongan roh kudus, gereja bertumbuh sangat luar
biasa. Jadi untuk terjadinya pertumbuhan dan perubahan kearah
kemajuan, gereja perlu mengembangkan semangat entrepreneur. Dalam
gereja yang memiliki semangat entrepreneur adalah gereja yang mencabut
semua diding yang ada disekeliling dan dengan berani melakukan break
trough dengan menjalankan empat prinsip walaupun mereka harus
menghadapi resiko: Pertama, Kreativitas, mulai dari nol, mereka
berusaha mewujudkan sesuatu dari apa yang tidak ada menjadi kenyataan.
Mereka berani melakukan apa yang mereka yakini. Kedua, Kompetensi ,
artinya mereka dalam melakukan sesuatu secara setengah hati tetapi
mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh dan yang terbaik. Ketiga,
Kasih, sebagai entrepreneur tidak hanya tahu memiliki kemampuan
kreativitas serta kompensi tetapi memperhatikan hal terpenting yaitu
kasih. Keempat, Keberanian, Untuk dapat melepaskan diri dari pelayanan
status guo, atau pola lama yang tidak mendatangkan kemajuan harus
miliki keberanian untuk bertindak sebab jika tidak, maka tidak akan
perna terjadi pertumbuhan atau perubahan.
Hal lain yang harus dimiliki seorang entrepreneur adalah visi. Visi
adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang bermanfaat dimana hal itu
kemudian menjadi sasaran atau tujuan yang hendak dicapai untuk
diwujudkan bagi kegunaan banyak orang. Kegunaan visi dalam hubungannya
dengan kebutuhan pertumbuhan kearah perubahan dalam segi rohani
terdapat beberapa hal seperti berikut ini: - menuntun untuk menolong
orang lain, - memuliakan Tuhan, -berorientasi kemasa depan, -
mengalahkan pekerjaan iblis, - membutuhkan kuasa roh kudus, -
memajukan kerajaan Allah. Untuk mengaplikasikan suatu visi, hal itu
tidak semudah yang dipikirkan, tetapi pasti akan menghadapi
perlawanan apalagi mereka yang tidak mau terjadinya perubahan atau
yang mempertahankan status guo. Tetapi walau ada perlawanan seorang
entrepreneur tetap memiliki cara untuk memenangkannya: - membujuk,
bukan memaksa, - mengharapkan yang terbaik, - menetraliser perlawanan.
Untuk mempertahan visi, maka seorang entrepreneur agar jangan mengalah
dan menyerah. Karena dengan adanya perlawanan, hal itu berarti bahwa
seorang entrepreneur telah memiliki harapan bahwa visinya: -sudah
mencapai sukses, -sudah bisa menjelaskannya, - dan hanya mendengar apa
yang ingin didengar. Selain itu bahwa tantangan lainya yang menjadi
penghambat pengaplikasian visi yaitu: Tradisi-tradisi. Sehubungan
dengan hal itu seorang entrepreneur dituntut agar memiliki pandangan
yang jauh melalmpaui batasan-batasan dari suatu sistem yang berlaku.
Ada lima komponen yang dapat menunjang pelaksanaan visi dari seorang
entrepreneur: - Misi yang dibarengi antusiasme, - strategi dan taktik,
- struktur, sitem komunikasi dan personel, - faktor budaya setempat.
Untuk menerapkan sebuah visi seorang entrepreneur harus menenpatkan
personil sesuai spesialisasinya. Dan sebagai entrepreneur yang akan
diikuti oleh rekan team harus miliki otentitas, untuk mempertahankanya
diperlukan seorang pelati, konselor, koreografer. Sealin itu kesadaran
diri, dan yang terakhir, yaitu kerendahan hati.
Seorang entrepreneur kristen buku ini mengingatkan bahwa, sekalipun
visi sudah ada dan segala vasilitas pendukung telah tersedia namun
keterlibatan Tuhan adalah hal utama yang tidak bisa diabaikan atau
disepelehkan dalam melaksanakan pencapaian visi. Sebab itu seorang
entrepreneur sangat penting memiliki iman didalam hidupnya. Seorang
intrepreneur kristen, ia sangat berhati-hati dalam mengucapkan
kata-katanya, dan perlu mencari rekanan kerja, serta nasehat dari
orang yang telah berpengalaman sangat penting. Mengetahui kehendak
Tuhan adalah hal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur. Sorang
entrepreneur kristen harus menyadari: - Tuhan sedang bekerja disekitar
entrepreneur, - Berusaha memahami hal-hal baru yang Tuhan sedang
lakukan, - Hal-hal baru yang sedang Tuhan lakukan adalah ajaib. Untuk
seorang entrepreneur dapat mendengar sehingga mengetahui apa yang
Tuhan inngin ia lakukan yaitu: - Meniadakan semua gangguan, - hening
dan berdiam diri, - meluangkan waktu yang dibutuhkan, - luangkan waktu
secara konsisiten. Keberhasilan seorang entrepreneur kristen itidak
bisa diukur dengan cara kalkulatif tertapi sejauh mana iman dan
ketaataanya kepada Tuhan.
Seorang entrepreneur bukan hanya membuat rencana dan tidak
melakukannya. Tapi seorang entrepreneur adalah orang yang setelah
membuat rencana, kemudiaan mengadakan follow up bagi perwujudan
rencananya itu. Untuk membentuk team yang mau menopang seorang
entrepreneur, sebaiknya semua anggota dalam satu komunitas harus
terlibat. Karena dalam suatu komunitas yang dilansai semangat
entrepreneur tidak menganut manajemen top down tapi team dimana semua
anggota sama pentingnya.
Hal lain yang menjadi sorotan buku ini, mengenai suatu hal yang harus
dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah hal disiplin. Harus
menetapkan batasan-batasan bukan hanya mimpi-mimpi visi anda tetapi
juga bagi seluruh anggota team. Sebab melayani dengan kreativitas
dipadu dengan disiplin dan fokus kemungkinan untuk sukses akan
meningkat dengan pesat. Seorang entrepreneur harus berhati-hati dengan
kesuksesan yang dicapai, karena terdapat bahaya yang bisa mengancam.
Bahaya itu adala Stabilitas(bersantai-santai karena visi telah
terwujud). Buku ini menganjurkan untuk tidak terlalu lama dalam
suasana itu. Karena seorang entrepreneur adalah seorang yang selalu
dinamis dalam hidupnya.
Sebagai entrepreneur kristen buku ini mengemukakan suatu aktivitas
yang sangat penting untuk dilaksanakan karena, aktivitas tersebut
melandasi aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan oleh seorang
entrepreneur. Aktivitas yang dimaksud oleh penulis buku ini adalah : "
D o a." Mendoakan visi dan mimpi-mimpi hal itu membantu mengakui bahwa
hasil akhir adalah tanggung jawab Tuhan. Saat mendoakan visi dan
mimpi-mimpi, itu artinya seorang entrepreneur sedang mengizinkan Tuhan
untuk melakukan aoa yang terbaik bagi rencana yang telah ditetapkan.
Akhirnya buku ini ditutup dengan pembahasan tetang Entrepreneur dengan
beberapa cirinya sebagai berikut: - Antusiasme, - menyambut ide-ide
baru, - belajar dari kegagalan, bersikap rendah hati, - mengharapkan
yang terbaik, -senantiasa berdoa, - bersedia menanggung resiko, -
belajar dari kritik, - menyambut perubahan, - mengevaluasi segala
sesuatunya, - memiliki hati seorang hamba, - mengingat janji-janji dan
perlindungan Tuhan,- melakukan inovasi dengan penuh semangat dan
ketekunan, - terarah pada sasaran,- maju terus pantang mundur.
Demikianlah laporan baca buku ini disusun oleh mahasiswa STTC SC
Bandung nama:
STENLY JANTJE POMANTOW
kesan yaitu : bahwa buku ini adalah sangat inspiratif dan sangat
memotivasi pembacanya. Buku ini sangat baik untuk dibaca oleh
siapapun, apakah ia seorang awam, pendeta, eksekutif, pekerja, ibu,
ayah, pemuda-i, remaja, apalagi bagi orang-orang yang ingin melihat
terjadinya terobosan-terobosan yang membawa kearah perobahan yang
lebih maju dan lebih baik didalam berbagai aspek kehidupan. Buku ini
sangat bermanfaat untuk membuka wawasan seseorang tentang bagaimana
menyikapi kehidupan yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Didalamnya terdapat pelajaran agar dalam menghadapi kehidupan,
seseorang jangan sampai menjadi seperti ungkapan sebuah peribahasa
"seperti katak dalam tempurung" atau menganggap dunia ini "hanya
selebar daun kelor." Akibat memiliki anggapan seperti peribahasa
tersebut, maka cara menyikapi berbagai persoalan kehidupan yang
terjadi selalu atau tidak mau beranjak dari pola yang lama yang sudah
seharusnya ditinggalkan karena tidak lagi sesuai (up to date) dengan
perkembangan yang sedang berlangsung. Pertumbuhan dan perubahan terus
terjadi dalam segala segi kehidupan, maka seseorang agar tidak
ketinggalan apalagi tergilas oleh rodah pertumbuhan dan perubahan,
maka seseorang sangat penting memiliki semangat entrepreneur. Semangat
ini tidak hanya khusus dimiliki oleh para pengusaha dibidang bisnis
saja, tetapi siapapun dapat memiliki semangat ini untuk mencapai
kesuksesan atau keberhasilan.
Penulis buku ini telah menerapkan semangat entrepreneur ini, atau
telah dipraktekkannya dalam kegiatannya sebagai seorang pendeta dan
ternyata hasilnya gereja yang tadinya sudah (istilah dalam dunia
bisnis"kolebs"), tetapi kemudian gereja tersebut perlahan-lahan
kembali mengalami pertumbuhan dan perubahan yang luar biasa dan
kemudian menjadi berkat dikota dimana gereja itu berada. Hal itu
dimulai dari pribadi pendetanya yang memiliki semangat entrepreneur.
Dengan semangat entrepreneur, menyebabkan sifat status guo
ditinggalkan serta memandang dunia adalah ladang yang luas untuk
digarap bagi pelayanan pekerjaan Tuhan. Yang dimaksud dengan pelayanan
status guo yaitu hanya terfokus memberitakan injil didalam jemaat
gereja lokal dengan dikelilingi atau dibatasi oleh tembok gereja. Jadi
tidak menjangkau mereka-mereka yang masih berada diluar tembok gereja.
Dengan kata lain tidak berjiwa misioner.
Dalam buku ini terdapat suatu hal yang sangat menarik bahwa ada sosok
pribadi dimana, Dia adalah satu-satunya Entrepreneur yang sejati dan
terbesar serta terhebat. Dia entrepreneur yang tidak ada tandingannya.
Memang hanya Dia satu-satunya tidak ada yang lain. Entrepreneur
tersebut telah menyebabkan terjadinya hal-hal yang sangat luar bisa
bahkan spektakuler sejak kemunculannya sampai pada detik ini, belum
ada, bahkan memang tidak akan perna ada yang menyamainya. Hasil-hasil
karya dari entrepreneur itu sangat up to date, tidak perna menjadi
kadaluwarsa. Benar-benar sangat teruji baik oleh waktu serta situasi
dan kondisi yang telah terjadi. Penolakan terhadap ide-ide
entrepreneurnya terus belangsung hingga saat ini, namun waktu dan
kondisi yang telah membuktikan bahwa ide-ideNya tersebut tetap
bertahan, bahkan tidak sedikit yang menjadi penasaran, sehingga mereka
banyak yang berusaha untuk mengetahuinya karena memang ide-idenya itu
sangat sesuai dengan pertumbuhan serta perubahan yang terus terjadi
sampai diera yang dibangga-banggakan oleh manusia sebagai era kemajuan
tehnologi yang super canggih ini. Ia sangat menentang pola pikir lama
yang telah berlangsung turun temurun. Pola pikir lama itu tidak
membawa orang yang mengikutinya semakin benar, tapi jutru semua
ekspektasi itu hanya menimbulkan perasaan bersalah dan frustasi yang
tak ada habis-habisnya. Entrepreneur yang dimaksud yang dikemukakan
penulis buku ini, ia menunjuk kepada satu pribadi yang sangat luar
biasa yang namanya sangat tersohor, termasyur sejak dari kekekalan
sampai kepada kekekalan. kemunculanNya, Ia menjadikan pola pikir lama
ditunggang balikanNya dengan pola pikir yang baru, yang Dia sendiri
bawah langsung dari asal-usulNya. Karena itu, membuat khalayak yang
ada pada saat Ia memperkenalkan pola pikirNya terkejut bahkan mereka
menolak, bersama dengan pribadiNya sebagai entrepreneur sejati mereka
tolak, Sebagai entrepreneur sejati, Ia menumbangkan status guo, Ia
tidak merasa taku melakukan perubahan yang radikal, menentang
otoritas, dengan menyatakan diriNya sebagai kebenaran. Akan tetapi
disamping adanya penolakan yang terjadi, banyak yang menerima
ide-idenya. Mereka-mereka itu dijadikanNya memiliki kapasitas juga
sebagai entrepreneur-entrepreneur. Dan Ia memberikan kepada mereka
nilai tambah dalam hidup mereka yaitu nilai kekekalan. Dialah
entrepreneur yang patut diteladani dan kepadaNya setiap entrepreneur
belajar. Sebagai entrepreneur, siapapun Ia ingin bergabung denganNya.
Entrepreneur yang dimaksud sebagai entrepreneur yang sejati menunjuk
kepada pribadi yaitu TUHAN YESUS KRISTUS.
Selain itu buku ini pula mengemukakan profil sang intrepreneur, ia
memiliki kepekaan membaca situasi yang terjadi disekitarnya, tentang
apa yang menjadi kebutuhannya atau apa yang diperlukan. Karena dengan
adanya kepekaan terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekitar,
sebagai entrepreneur kemudian mencetuskan ide-ide baru yang terkadang
mengundang banyak tanggapan negatif, pesimis dari pada positif,
optimis. Makanya entrepreneur terkadang dipandang seperti orang gila.
Para entrepreneur memiliki kesamaan umum dalam hal karakter, buku ini
menjelaskan terdapat lima kesamaan karakter: Pertama, memfokuskan pada
kemungkinan-kemungkinan, bukan pada apa yang sudah ada. Kedua,
disiplin dalam hal memanfaatkan waktu dan tenaga. Ketiga, Mereka tahu
kapan mereka harus berhenti terus- menerus menanggung resiko. Keempat,
mereka cenderung seperti artis dari pada insinyur, atau merupakan
pemimpin, bukanya meneger. Kelima, mereka bersikap selalu antusias
mengejar peluang-peluang baru dengan sepenuh hati dan penuh semangat.
Entrepreneur ada melalui dua macam cara yaitu : Pertama, melalui
kelahiran. Kedua melalui proses belajar.
Dalam buku ini pula pembaca diperlihatkan mengenai beberapa alasan
kehidupan seorang entrepreneu spiritual sebagai berikut: -dapat menata
masa depan, - dapat menentukan jadwalnya sendiri, - bebas
mengungkapkan kreativitas,- bebas berinovasi, mencipta tanpa ada yang
membatasi,- bebas menikmati hal-hal baru. Karena itu dikatakan bahwa
dunia baru adalah miliki seorang entrepreneur. Sebab para entrepreneur
bekerja, bagi mereka masalah bukan sesuatu hambatan , mereka selalu
siap menghadapi tantangan baru, mereka selalu bertindak cepat ketika
telah melihat suatu peluang, mereka tidak mentolerir kegagalan arinya
mereka tidak terpangaruh oleh kegagalan, mereka memiliki visi dan visi
itu mereka suka begikan kepada orang lain karena mereka menyadari
bahwa mereka tidak bisa bekerja sendirian tetapi perlu keterlibatan
orang lain. Dalam dunia entrepreneur pengalaman menunjukan telah
terjadi revolusi didalamnya, sehingga telah memunculkan orang-orang
yang telah melakukan perubahan besar dalam banyak aspek kehidupan
manusia. Sebut saja Bill Gates dengan microsofnya, Mc Caw dengan TV
Kabel dan jaringan telepon selulernya.
Pada bagian lain buku ini, pembaca disuguhkan bahwa dengan semangat
entrepreneur yang ada dalam hidup jemaat gereja mula-mula, dan para
pemimpinnya, dengan dorongan roh kudus, gereja bertumbuh sangat luar
biasa. Jadi untuk terjadinya pertumbuhan dan perubahan kearah
kemajuan, gereja perlu mengembangkan semangat entrepreneur. Dalam
gereja yang memiliki semangat entrepreneur adalah gereja yang mencabut
semua diding yang ada disekeliling dan dengan berani melakukan break
trough dengan menjalankan empat prinsip walaupun mereka harus
menghadapi resiko: Pertama, Kreativitas, mulai dari nol, mereka
berusaha mewujudkan sesuatu dari apa yang tidak ada menjadi kenyataan.
Mereka berani melakukan apa yang mereka yakini. Kedua, Kompetensi ,
artinya mereka dalam melakukan sesuatu secara setengah hati tetapi
mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh dan yang terbaik. Ketiga,
Kasih, sebagai entrepreneur tidak hanya tahu memiliki kemampuan
kreativitas serta kompensi tetapi memperhatikan hal terpenting yaitu
kasih. Keempat, Keberanian, Untuk dapat melepaskan diri dari pelayanan
status guo, atau pola lama yang tidak mendatangkan kemajuan harus
miliki keberanian untuk bertindak sebab jika tidak, maka tidak akan
perna terjadi pertumbuhan atau perubahan.
Hal lain yang harus dimiliki seorang entrepreneur adalah visi. Visi
adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang bermanfaat dimana hal itu
kemudian menjadi sasaran atau tujuan yang hendak dicapai untuk
diwujudkan bagi kegunaan banyak orang. Kegunaan visi dalam hubungannya
dengan kebutuhan pertumbuhan kearah perubahan dalam segi rohani
terdapat beberapa hal seperti berikut ini: - menuntun untuk menolong
orang lain, - memuliakan Tuhan, -berorientasi kemasa depan, -
mengalahkan pekerjaan iblis, - membutuhkan kuasa roh kudus, -
memajukan kerajaan Allah. Untuk mengaplikasikan suatu visi, hal itu
tidak semudah yang dipikirkan, tetapi pasti akan menghadapi
perlawanan apalagi mereka yang tidak mau terjadinya perubahan atau
yang mempertahankan status guo. Tetapi walau ada perlawanan seorang
entrepreneur tetap memiliki cara untuk memenangkannya: - membujuk,
bukan memaksa, - mengharapkan yang terbaik, - menetraliser perlawanan.
Untuk mempertahan visi, maka seorang entrepreneur agar jangan mengalah
dan menyerah. Karena dengan adanya perlawanan, hal itu berarti bahwa
seorang entrepreneur telah memiliki harapan bahwa visinya: -sudah
mencapai sukses, -sudah bisa menjelaskannya, - dan hanya mendengar apa
yang ingin didengar. Selain itu bahwa tantangan lainya yang menjadi
penghambat pengaplikasian visi yaitu: Tradisi-tradisi. Sehubungan
dengan hal itu seorang entrepreneur dituntut agar memiliki pandangan
yang jauh melalmpaui batasan-batasan dari suatu sistem yang berlaku.
Ada lima komponen yang dapat menunjang pelaksanaan visi dari seorang
entrepreneur: - Misi yang dibarengi antusiasme, - strategi dan taktik,
- struktur, sitem komunikasi dan personel, - faktor budaya setempat.
Untuk menerapkan sebuah visi seorang entrepreneur harus menenpatkan
personil sesuai spesialisasinya. Dan sebagai entrepreneur yang akan
diikuti oleh rekan team harus miliki otentitas, untuk mempertahankanya
diperlukan seorang pelati, konselor, koreografer. Sealin itu kesadaran
diri, dan yang terakhir, yaitu kerendahan hati.
Seorang entrepreneur kristen buku ini mengingatkan bahwa, sekalipun
visi sudah ada dan segala vasilitas pendukung telah tersedia namun
keterlibatan Tuhan adalah hal utama yang tidak bisa diabaikan atau
disepelehkan dalam melaksanakan pencapaian visi. Sebab itu seorang
entrepreneur sangat penting memiliki iman didalam hidupnya. Seorang
intrepreneur kristen, ia sangat berhati-hati dalam mengucapkan
kata-katanya, dan perlu mencari rekanan kerja, serta nasehat dari
orang yang telah berpengalaman sangat penting. Mengetahui kehendak
Tuhan adalah hal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur. Sorang
entrepreneur kristen harus menyadari: - Tuhan sedang bekerja disekitar
entrepreneur, - Berusaha memahami hal-hal baru yang Tuhan sedang
lakukan, - Hal-hal baru yang sedang Tuhan lakukan adalah ajaib. Untuk
seorang entrepreneur dapat mendengar sehingga mengetahui apa yang
Tuhan inngin ia lakukan yaitu: - Meniadakan semua gangguan, - hening
dan berdiam diri, - meluangkan waktu yang dibutuhkan, - luangkan waktu
secara konsisiten. Keberhasilan seorang entrepreneur kristen itidak
bisa diukur dengan cara kalkulatif tertapi sejauh mana iman dan
ketaataanya kepada Tuhan.
Seorang entrepreneur bukan hanya membuat rencana dan tidak
melakukannya. Tapi seorang entrepreneur adalah orang yang setelah
membuat rencana, kemudiaan mengadakan follow up bagi perwujudan
rencananya itu. Untuk membentuk team yang mau menopang seorang
entrepreneur, sebaiknya semua anggota dalam satu komunitas harus
terlibat. Karena dalam suatu komunitas yang dilansai semangat
entrepreneur tidak menganut manajemen top down tapi team dimana semua
anggota sama pentingnya.
Hal lain yang menjadi sorotan buku ini, mengenai suatu hal yang harus
dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah hal disiplin. Harus
menetapkan batasan-batasan bukan hanya mimpi-mimpi visi anda tetapi
juga bagi seluruh anggota team. Sebab melayani dengan kreativitas
dipadu dengan disiplin dan fokus kemungkinan untuk sukses akan
meningkat dengan pesat. Seorang entrepreneur harus berhati-hati dengan
kesuksesan yang dicapai, karena terdapat bahaya yang bisa mengancam.
Bahaya itu adala Stabilitas(bersantai-santai karena visi telah
terwujud). Buku ini menganjurkan untuk tidak terlalu lama dalam
suasana itu. Karena seorang entrepreneur adalah seorang yang selalu
dinamis dalam hidupnya.
Sebagai entrepreneur kristen buku ini mengemukakan suatu aktivitas
yang sangat penting untuk dilaksanakan karena, aktivitas tersebut
melandasi aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan oleh seorang
entrepreneur. Aktivitas yang dimaksud oleh penulis buku ini adalah : "
D o a." Mendoakan visi dan mimpi-mimpi hal itu membantu mengakui bahwa
hasil akhir adalah tanggung jawab Tuhan. Saat mendoakan visi dan
mimpi-mimpi, itu artinya seorang entrepreneur sedang mengizinkan Tuhan
untuk melakukan aoa yang terbaik bagi rencana yang telah ditetapkan.
Akhirnya buku ini ditutup dengan pembahasan tetang Entrepreneur dengan
beberapa cirinya sebagai berikut: - Antusiasme, - menyambut ide-ide
baru, - belajar dari kegagalan, bersikap rendah hati, - mengharapkan
yang terbaik, -senantiasa berdoa, - bersedia menanggung resiko, -
belajar dari kritik, - menyambut perubahan, - mengevaluasi segala
sesuatunya, - memiliki hati seorang hamba, - mengingat janji-janji dan
perlindungan Tuhan,- melakukan inovasi dengan penuh semangat dan
ketekunan, - terarah pada sasaran,- maju terus pantang mundur.
Demikianlah laporan baca buku ini disusun oleh mahasiswa STTC SC
Bandung nama:
STENLY JANTJE POMANTOW