BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Teknologi
Internet merupakan salah satu teknologi terpenting di awal abad ke-21 ini.
Keberadaan teknologi internet telah mengubah wajah dunia, tiap detik dunia
dibanjiri dengan berbagai informasi. Internet memungkinkan orang-orang di
seluruh dunia berbagi dan bertukar segala jenis informasi dari yang bermanfaat
sampai yang tidak berguna. Saat ini media internet digunakan sebagai alat
hiburan, alat belajar, alat komunikasi, alat belanja, dan sebagai alat kerja, jadi
saat ini hampir semua bidang memanfaatkan teknologi internet.
Demikian juga
dengan komputer yang tersambung ke internet dapat ditemukan di hampir setiap rumah
bahkan di rumah-rumah di gang-gang sempit atau pelosok sekalipun, di sekolah,
kantor, pabrik. Dan teknologi digital seperti kamera, video games, ipod,
smartphone, tablet, PSP, dan berbagai
gadget yang dapat tersambung ke internet dapat dijumpai di mana-mana. Internet
telah membawa penggunanya terhubung dengan jaringan yang mendunia, seakan dunia
dalam genggaman mereka hanya dengan satu kali klik dan mereka bisa melakukannya
kapan saja dan di mana saja. Begitu luasnya dunia yang mereka jelajahi, dan
pada saat yang bersamaan mereka akan kebanjiran informasi.
Sistem komputerisasi dan telekomunikasi sejagat telah
membawa dampak pada cara penyampaian informasi, informasi pun dapat disampaikan
oleh siapa saja dan kapan saja dan dimana saja dan diterima pada saat itu juga (real time). Media internet telah
menjadi sarana utama manusia untuk melakukan apa pun dan dimana pun. Dunia
Usaha, profesi, industri hiburan, pendidikan semuanya berbenah untuk
menyongsong jaman baru yang akan datang. Bahkan berbagai ajaran agama
kepercayaan, bidat, aliran sesat, teroris, satanism juga menyusun strategi baru
untuk memanfaatkan terobosan tehnologi baru ini untuk menyebarluaskan ajarannya
ke seluruh penjuru dunia. Sekretaris
Jenderal Klub Guru Indonesia Mohammad Ihsan mengatakan bahwa “Sumber belajar terbesar
saat ini bukan lagi guru, melainkan internet”(Kompas, 2009, 20). Era
globalisasi memaksa seseorang untuk menerima kenyataan bahwa informasi mampu mengubah
semua tatanan kehidupan umat manusia.
Jumlah pengguna internet per Agustus 2001 ada sebanyak 513,41 juta jiwa (NUA Internet survey). Sedangkan jumlah
pengguna internet di Indonesia, menurut "economic report" yang
dikeluarkan kedutaan AS di Jakarta, pada tahun 2001 diharapkan bisa mencapai 4
juta pengguna. Suatu lonjakan yang cukup
berarti dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,2 juta pengguna. Dengan
pertumbuhan rata-rata 7% per bulan, maka diperkirakan pada tahun 2010, semua
umat manusia di bumi akan, tersambung ke internet satu dengan yang lainnya (Hartono, 2001).
Dari tahun ke tahun pengguna
internet di Indonesia terus meningkat. Saat ini di Indonesia ada sekitar 25-40
juta masyarakat pengguna internet. Dalam beberapa tahun mendatang pemerintah
mentargetkan pengguna internet bisa mencapai 50% dari total penduduk Indonesia,
berarti lebih dari 125 juta masyarakat. Demikian juga dengan pengguna HP di
Indonesia sudah mencapai jumlah 50 juta orang dan akan terus berkembang karena
sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern, tersebar merata
bahkan sampai ke pedalaman Papua. Selain itu, ke depan tehnologi Voice Of
Internet Protocol (VOIP) akan dilempar ke tengah masyarakat sehingga biaya
telekomunikasi yang sudah murah akan semakin murah bahkan menjangkau dunia
komunikasi Internasional. Lap Top murah, seharga 3-5 juta rupiah, akan
digelontorkan ke tengah masyarakat sehingga banyak yang bisa memilikinya.
Semuanya ini bisa terjadi karena Lap Top, HP dan biaya komunikasi adalah
sarana-prasarana dunia perdagangan bebas menuju Era Globalisasi (http://bless2blessed.com/mdc.php, 2009).
Di abad seperti ini, terbuka peluang untuk
melakukan penginjilan lewat internet. Orang percaya
dapat menyebarkan Injil secepat kilat dan menerima tanggapan dalam sekejap mata
dari seluruh dunia, ini akan jauh lebih efektif dari apa yang bisa dilakukan
dengan terjun langsung ke lapangan. Dalam bukunya yang berjudul "Operation World", Patrick Johnstone dan Jason Mandryk
mengulas tentang beberapa pelayanan khusus dan salah satu yang dibahasnya adalah tentang pelayanan
melalui internet.
Internet sedang mengubah cara dunia berkomunikasi. Sarana yang sungguh hebat ini memiliki arti yang sangat
besar bagi dunia penginjilan. Pertumbuhan web di India dan China sangatlan
menakjubkan -- internet tidak hanya dimiliki oleh negara-negara Barat. Pengguna
internet di China yang diperkirakan berjumlah 10 juta orang (di tahun 2000)
akan berkembang menjadi 100 juta orang (di tahun 2003). Sebagian besar wilayah
di Amerika Selatan dan Asia berkembang dengan pesat sebagai "wired
community" ('komunitas' yang
terhubung secara on-line) (Johnstone, 2001).
Kemajuan teknologi informasi khususnya Internet memberikan suatu peluang untuk
memberitakan Injil kepada siapa saja, karena internet tidak mengenal batas wilayah, agama, suku dan ras. Potensi-potensi
inilah yang selayaknya dapat dimanfaatkan oleh orang-orang percaya untuk
menyebarluaskan dan menyuarakan berita Injil ke seluruh penjuru dunia.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di
atas penulis merumuskan permasalahan menjadi satu pertanyaan inti: bagimana cara
memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (Internet) sebagai sarana
untuk memberitakan Injil? Dalam
membahas permasalahan tersebut, penulis membagi permasalahan dalam beberapa
pertanyaan penelitian:
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana mandat Alkitab tentang dasar
panggilan untuk penginjilan?
2. Bagaimana peran media sebagai sarana dalam
mengkomunikasikan Injil di tengah pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)?
3. Bagaimana merancang pola-pola pendekatan
untuk membawa berita Injil di tengah masyarakat yang sedang menikmati kemajuan
teknologi informasi dengan memanfaatkan media internet?
Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui dasar Alkitab tentang panggilan
untuk melakukan tugas penginjilan.
2. Mengetahui sejauh mana peran media sebagai
sarana di dalam mengkomunikasikan Injil di tengah pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
3. Mengetahui cara/pola pendetakan injil yang
relevan kepada masyarakat di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
dengan memanfaatkan media internet.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat
teoretis dan manfaat praktis. Dari segi teoritis, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi dalam rangka pengembangan konsep-konsep,
teori-teori, dan model-model pemecahan masalah ataupun dalam pembuatan program-program
penginjilan. Selain itu hasil penelitian ini menjadi sumbangan bagi ilmu
pengetahuan khususnya adalam hal pemanfaatan media internet sebagai salah satu
sarana yang dapat digunakan dalam menyebarluaskan Injil.
Sedangkan manfaat praktis berkaitan
dengan kegunaan hasil penelitian untuk dijadikan bahan kajian dan referensi.
Penelitian ini akan bermanfaat bagi: pertama,
bagi orang Kristen, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet
sebagi sumber belajar dan sebagai sarana penginjilan. Selain itu orang Kristen
juga harus mempersiapkan diri dan mau belajar untuk menguasai
teknologi-teknologi baru tersebut sehingga dapat digunakan untuk memuliakan
Tuhan. Kedua, bagi gereja dan lembaga
Kristen, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja khususnya
yang berkaitan dengan pemanfaatan internet sebagai sarana penginjilan. Ketiga, bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan
teknologi informasi untuk dapat dimanfaatkan bagi pekerjaan pelayanan Tuhan.
Tesis
Pemanfaatan
media internet akan membuat pemberitaan Injil semakin efektif.
Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat model
dan metode penginjilan ada bermacam-macam, maka di dalam penelitian ini model
dan metode penginjilan yang dibahas adalah penginjilan yang dilakukan di dunia
“maya”. Penulis membatasi yaitu hanya membahas tentang pemanfaatan media
Internet sebagai salah satu sarana di dalam mengkomunikasikan Injil kepada
orang lain/dunia. Model-model
penginjilan yang dilakukan secara fisik atau terjun langsung ke lapangan tidak
dibahas dalam penelitian ini,
Metode dan Prosedur Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena
menggambarkan dan mendeskripsikan secara terperinci bagaimanakah pemanfaatan
media internet dalam penyampaian Injil di tengah-tengah kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi. Pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Metode deskriptif
(descriptive research) yaitu
penelitian untuk mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang
bersifat faktual secara sistematis dan akurat.Tujuan penelitian deskriptif
adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini
(Danim, 2005:41). Penelitian ini menggunakan dua sumber yaitu perpustakaan dan
hasil pengamatan lapangan.Perpustakaaan yaitu bahan-bahan literatur, baik
berupa buku-buku teologia, dokumen-dokumen lembaga pelayanan kristiani, maupun
buku-buku umum.
Untuk
menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif
kualitatif yaitu hasil penelitian beserta analisisnya diuraikan dalam suatu
tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah
dilakukan diambil suatu kesimpulan.
Penegasan Istilah
Tinjauan adalah hasil meninjau; pandangan;
pendapat (sesudah menyelidiki, mempelajari, dsb). Komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami. Jadi mengkomunikasikan berarti
mengirim lewat saluran komunikasi; menyebarkan melalui saluran komunikasi
tentang berita Injil. Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Media adalah alat (sarana) komunikasi
seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, internet, dan spanduk
(KBBI, 2003, hl). Transformasi berasal dari istilah Latin ”transformare” yang merupakan kata
majemuk. Trans mengisyaratkan suatu perpindahan, suatu gerak dari satu tempat
ke tempat yang lain. Gerakan ini bisa loncatan, terobosan, peralihan. Formare berarti membentuk formasi.
Tranformasi berarti perpindahan atau perubahan dari bentuk lama ke bentuk yang
baru, atau dapat juga diartikan sebagai perubahan dan pembaharuan (Kobong, 1997:31). Internet
adalah saluran informasi yang tidak terbatas, mudah diakses, dan dianggap sebagai
jendela baru dunia. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia
yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai
informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi, sosial,
budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan, agama dan sebagainya. WWW
merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang
dibutuhkan.
Web
Site (Situs Web),
merupakan tempat penyimpanan data dan informasi berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan
situs Web ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu. Web Pages (Halaman Web), merupakan
sebuah halaman khusus dari situs Web tertentu. Diumpamakan halaman Web ini
adalah sebuah halaman khusus buku dari situs Web tertentu. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu
dari sebuah situs Web. Browser,
merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan Anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada
WWW.
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tesis ini penulis membuat
sistematika penulisan dalam bab-bab sebagai berikut:
Bab 1, penulis akan menyajikan bahasan antara lain: latar belakang masalah, alasan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab 2, penulis akan menyajikan dasar Alkitab untuk dijadikan mandat dalam pemberitaan Injil. Dasar Alkitab
tentang penggilan pemberitaan Injil, mandat panggilan pemberitaan Injil dalam
Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Serta pola-pola pemberitaan Injil
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dan para murid-Nya.
Bab 3, penulis akan membahas sarana komunikasi dalam pemberitaan Injil,
di mana didalamnya membahas peran
media dalam mengkomunikasikan Injil kepada dunia.
Bab 4, penulis akan menjabarkan beberapa strategi, bagaimana memanfaatkan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi khususnya media internet dalam
mengkomunikasikan berita Injil.
Bab 5, terdiri dari dua sub, yang pertama berisi kesimpulan dari penulisan,
sedangkan sub bab kedua berisi saran-saran yang memuat pertimbangan penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar