18 Agustus 2014

Proposal Tesis-3



Proposal Tesis





KONSEP KESELAMATAN
DALAM AGAMA “ALUK TODOLO”




Diajukan untuk memenuhi kelengkapan perkuliahan
Sebagai Tugas Akhir Bidang Studi
Master of Arts





Oleh:
ADRIANUS
0411701














BANDUNG, JAWA BARAT
APRIL, 2006






BAB I
PENDAHULUAN




1.1.  Latar Belakang

Ke manakah hidup setelah mati? Sesuai mitos yang hidup di kalangan pemeluk kepercayaan Aluk Todolo, seseorang yang telah meninggal dunia pada akhirnya akan menuju ke suatu tempat yang disebut puyo; dunia arwah, tempat berkumpulnya semua roh. Letaknya di bagian selatan tempat tinggal manusia. Hanya saja tidak setiap arwah atau roh orang yang meninggal itu dengan sendirinya bisa langsung masuk ke puyo. Untuk sampai ke sana perlu didahului upacara penguburan sesuai status sosial semasa ia hidup. Jika tidak diupacarakan atau upacara yang dilangsungkan tidak sempurna sesuai aluk (ajaran dan tata cara peribadatan), yang bersangkutan tidak dapat mencapai puyo. Jiwanya akan tersesat.

1.2.  Identifikasi Masalah


1.2.1.      Mengapa tradisi yang berangkat dari kepercayaan Aluk Todolo itu masih terus bertahan  di kalangan mereka yang sudah memeluk agama Kristen?
1.2.2.      Banyak pihak yang mengecam bahwa upacara kematian itu hanyalah bentuk lain dari pemborosan, apa benar demikian? Apakah ada hubungan pesta kematian tersebut dengan konsep keselamatan dalam agama Aluk Todolo?
1.2.3.      Sebagai adat, apakah ini bertentangan dengan ajaran gereja? Bagaimana sikap gereja terhadap ritual pesta kematian?

1.3.  Pembatasan Masalah

Supaya masalahnya tidak melebar, maka perlu memilih masalah


1.4.  Rumusan Masalah

Bagaimana Peran gereja dalam mengajarkan konsep keselamatan Kristen, tampa harus menghilangkan  konsep keselamatan “Aluk Todolo” yang masih berpengaruh luas di kalangan orang Kristen di Toraja?

1.5.  Defenisi Operasional



1.6.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah:
1.      Memberi gambaran bahwa ada nilai-nilai positif yang dapat kita adopsi dan tidak bertentangan dengan ajaran Kristen, untuk dipakai membawa mereka kepada Kristus, tanpa harus meninggalkan kebiasaan mereka atau adat mereka dengan kata lain mengkondisikan dulu baru menginjili.
2.      Memahami bagaimana konsep keselamatan dalam agama Aluk Todolo, kemudian membandingkan konsep keselamatan di dalam agama Kristen. Bagaimana kedua kepercayaan ini memahami tentang keselamatan. Dan apakah ada hal-hal yang bisa digunakan untuk saling mengisi atau saling melengkapi?
3.      Untuk menjawab pandangan orang yang mengecam upacara kematian sebagai suatu pemborosan. Sebab jika dipelajari dan diteliti lebih mendalam banyak nilai positif dan hal bermanfaat yang dapat kita temukan.

Kepustakaan
1.      R.C. Sproul. Mengapa Percaya. Malang: Departemen Literatur SAAT, 1999
2.      Andarias Kabanga. Manusia Mati Seutuhnya. Jogyakarta: Media Pressindo,
3.      Ken. “Nilai Tradisi dan Keagamaan”. Dalam Kompas 3 November 2003: hal.
4.      Wesley Ariarajah. Injil dan Kebudayaan. Jakarta: BPK
5.      David J. Hesselgrave & Edward Rommem. Kontekstualisasi. Jakarta: BPK
6.      Dr.Th. Kobong. Iman dan Kebudayaan. Jakarta: BPK
7.      Werner Pjendsack & H.J.Visch. Jalan Keselamatan. Jakarta: BPK
8.      Dr. A. G. Honig Jr. Ilmu Agama. Jakarta: BPK
9.      Harun Hadiwijono. Religi Suku Murba di Indonesia. Jakarta: BPK
10.  Andrew D. Clarke & Bruce W. Winter. Satu Allah Satu Tuhan. Jakarta: BPK
11.  Hoekema, Anthony. Diselamatkan Oleh Anugerah.  Jakarta: Momentum
12.  Tong, Stephen. Dosa dan Kebudayaan. Jakarta: Momentum
13.  Owen, John. Jaminan Keselamatan Kristen. Jakarta: Momentum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar