HARI AKHIRAT
I. PENDAHULUANDalam bagian pendahuluan ini akan dibahas: pokok masalah, tujuan penulisan, pentingnya penulisan, lingkup penulisan.
Pokok Masalah
Hari akhirat adalah istilah yang dipakai untuk menyebut kehidupan setelah kematian. Orang-orang yang beragama meyakini akan adanya hari akhirat, tetapi tidak sedikit orang yang meragukan akan adanya kehidupan akhirat. Kepercayaan akan adanya akhirat juga merupakan salah satu rukun iman dalam agama Islam. Kepercayaan ini berupa kepercayaan akan adanya akhir dari kehidupan di dunia ini yang diawali dengan datangnya hari kiamat yaitu hari berakhirnya kehidupan di dunia ini. Dan kedatangan hari ini tidak seorang pun mengetahuinya. Bagi orang Muslim, mengimani hari akhirat mengandung 3 hal, yaitu:
a. Mengimani akan terjadinya hari kebangkitan, di mana orang-orang yang telah mati dihidupkan kembali saat sangkakala ditiup untuk kedua kalinya maka bangkitlah mereka untuk menghadap Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum berkhitan.
b. Mengimani akan adanya hisab dan pembalasan amal, setiap orang akan dibalas berdasarkan amalnya.
c. Mengimani terhadap surga dan neraka, keduannya merupakan tempat tinggal abadi bagi manusia. Surga adalah negeri yang penuh dengan kenikmatan yang Allah persiapkan bagi hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa. Sedangkan neraka adalah negeri yang penuh dengan siksaan yang dipersiapkan oleh Allah bagi orang-orang yang kafir dan zalim.
Dengan meyakini adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan di dunia ini akan menjaga seseorang dari bertindak sesuka hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia perbuat dalam kehidupannya sekarang akan dituainya kemudian di alam setelah kematian. Oleh karena itu setiap orang Muslim yang mementingkan keselamatan dirinya akan benar-benar memberikan perhatian besar dalam mempersiapkan diri dan mengumpulkan bekal untuk menghadapi hari yang kekal abadi ini. Pada hakikatnya, hari inilah masa depan dan hari esok manusia yang sesungguhnya.
Penganut agama Islam meyakini bahwa semakin banyak dia berbuat baik di dunia, semakin banyak pula kebaikan yang akan di raihnya diakhirat nanti, yang berarti semakin besar pula peluangnya untuk meraih keselamatan dalam perjalanannya menuju surga.
Beranjak dari persoalan di atas, dirancang pertanyaan penelitian, sebagai berikut: Apakah hari akhirat sebagai salah satu rukun iman dalam agama Islam terdapat unsur-unsur yang dapat dijadikan sebagai jalan masuk untuk menyaksikan Injil.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk memaparkan bahwa ada unsur tertentu dalam pokok kepercayaan agama Islam yang dapat dijadikan sebagai jalan masuk untuk menyaksikan Injil, baik di tinjau dari aspek teologis maupun sosiologis.
Lingkup Penulisan
Penulisan paper ini terfokus pada pokok kepercayaan agama Islam yaitu hari akhirat sebagai salah satu rukun iman dalam Islam yang dapat dijadikan sebagai jembatan untuk memberitakan Injil Kristus.
II. PANDANGAN TENTANG AKHIRAT
Pandangan Al-Quran
Menurut Al-Quran kehidupan akhirat adalah lanjutan dari kehidupan di dunia ini. Setiap orang muslim percaya bahwa hari kiamat akan datang dan bahwa apa yang tersebut di dalama Al-Quran dan Hadits akan kelihatan pada hari itu. Hari kiamat adalah hari yang penuh dengan hal-hal yang menakutkan, di mana anak-anak kecil akan menjadi putih rambutnya, dan di mana orang-orang akan bangun dari kuburnya dan mereka itu akan digiring ke suatu lapangan yang disebut padang Makhsyar. Di situ segala manusia harus memberi pertanggung jawab atas segala perbuatannya di dunia. Perbuatan manusia pada hari kiamat itu akan ditimbang-timbang baik buruknya pada suatu timbangan, Al-Quran dalam surat 21 Al Anbiyah ayat 47 menyebutkan: “dan kami pada hari kiamat akan mengadakan timbangan yang adil, sehingga seseorang tidak akan dirugikan barang sdikitpun, dan kalau ada (perbuatan) sebesar biji sawipun, niscaya akan kamu kemukakan kepadanya dan cukuplah kami sebagai penimbang”. Jika pada timbangan itu tenyata amal yang baik lebih berat dari pada amal yang jahat, maka orang itu masuk surga. Jika amal yang jahat lebih besar maka masuk ke neraka. Selainkeburukan dan kebaikan manusia pada hari itu ditimbang, maka akan diperlihatkan juga kitab catatan perbuatannya, hal ini dicatat dalam surat 13:11; surat 43:80; surat 82:10-12; dan Surat 29:45. catatan-catatan ini pada hari kiamat akan dibukakan kepada setiap orang, demikian dituliskan dalam surat 17:13-14: “dan tiap-tiap manusia itu, telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya, dan kami keluarkan baginya di hari kiamat satu kitab yang dijumpainya dengan terbuka.
Iman kepada hari akhirat adalah salah satu rukun iman dalam Islam dan rukun ini paling banyak di sebut dalam Al-Quran, misalnya dalam surat al-Baqarah 2:8; surat al-Taubah 9:8; surat al-Maidah 5:69; surat al-Baqarah 2:177. Dari surat-surat ini terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan iman kepada hari akhir. Menurut Prof. Quraisy Syihab keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhirat. Keimanan kepada Allah menuntut adanya amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan adanya keimanan tentang adanya hari akhirat. Karena kesempurnaan ganjarannya dan balasannya hanya ditemukan di akhirat nanti.
Tanda-tanda hari akhir (kiamat)
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa hari akhirat merupakan rahasia Allah, pengetahuan manusia hanya terbatas pada tanda-tanda akan kedatangannya. Firman Allah dalam surat Q.S. an-Nazi’at 79:42-44, (orang-orang kafir) bertanya kepada (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesduahannya (ketentuan waktunya). Juga di dalam surat Q.S. al-Isra 17:51, dialog antara kaum musyrik dengan Rasulullah tentang kapan kiamat. Menurut Prof. Bey Arifin dalam bukunya “Hidup Sesudah Mati” (hal. 182-196) ada 15 peristiwa yang mendahului hari kiamat, menurut beliau dari 15 peristiwa yang mendahului kiamat, 3 diantaranya merupakan peristiwa yang paling penting yaitu:
a. Munculnya Dajjal
Dajjal artinya pembohong yang kerjanya menyesatkan manusia, bentuknya ada dua macam yaitu Dajjal besar dan Dajjal kecil. Dajjal-dajjal menyebabkan kerusakan-kerusakan dalam masyarakat. Kerusakan yang ditimbulkan Dajjal kecil disebut kiamat kecil sedangkan Dajjal besar adalah pembohong besar yang kerjanya membohongi dan menyesatkan umat manusia, Dajjal besar ini akan muncul menjelang kiamat kubra (kiamat besar) tiba. Dalam sejarah Islam Dajjal besar yang mengaku nabi palsu itu telah ada sejak zaman rasulullah.
b. Turunnya Isa ibnu Maryam A.S
Menurut A. Hasan dalam bukunya Pembela Islam menerangkan bahwa ada lebih dari 30 hadits yang menerangkan turunya Isa ibnu Maryam AS. Kedatangannya adalah untuk membunuh semua babi dan menghancurkan semua salib. Islam percaya sebagai kehancuran dan lenyapnya agama Kristen dan memperkuat agama Islam. Kedatangan Isa ibnu Maryam adalah sesudah munculnya Dajjal.
c. Turunnya Imam Mahdi
Di antara umat Islam kepercayaan akan adanya imam mahdi pada akhir zaman sudah merata, sekalipun hal ini tidak ada dalam Al-Quran. b
Macam-macam kiamat
Yaumal qiyaamah (yaumal=hari; qiaamah=kiamat) adalah satu keyakinan Islam yang penting. Islam mengenal beberapa macam kiamat:
(1) Qiyaamah Shugra yaitu kiamat kecil
Kiamat ini berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir badang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peprangan, kecelakaan kenderaan, kekeringan yang berkepanjangan, hama tanaman yang merajalela. Dari serangkaian peristiwa ini dapat dipandang sebagai peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman peristiwa ini merupakan peringatan dan ujian.
(2) Qiyaamah Kubra yaitu kiamat total.
Kehancuran seluruh alam semesta dan berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman nabi adam sampai manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan selanjutnya. Menurut kepercayaan Islam kedua kiamat ini mengalihkan manusia dari alam dunia ke alam kubur. Sedangkan peralihan dari alam kubur ke alam akhirat disebut kiamat akhirat, pada hari inilah terjadi perhitungan atas amal perbuatan manusia, hari perhitungan yang sempurna, hari ditampakkannya semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia, hari yang pada waktu itu orang-orang yang melampaui batas akan berkata dengan penuh penyesalan.
Proses menuju kehidupan akhirat
Menurut keparcayaan Islam, pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan antara lain:
1. Yaumul Barzakh yaitu masa penantian sebelum terjadinya hari kiamat besar (kiamat kubra). Hal ini dapat dilihat dalam surat al-Mukminum: 100
2. Yaumul Ba’ats (hari kebangkitan dari alam kubur), dapat dilihat dalam surat al-Mujadalah:6
3. Yaumal Hasyr (hari berkumpul di padang Mahsyar), dapat dilihat dalam surat al-An’am:22
4. Yaumul Hisab (hari perhitungan/pemeriksaan), dapat dilihat dalam surat al-Insyiqaq:8
5. Yaumul Mizan (hari pertimbangan amal), dapat dilihat dalam surat al-Anbiya:87
6. Yaumul Jaza (hari pembalasan), dapat dilihat dalam surat al-mukmin:17
III. AKHIRAT SEBAGAI TITIKTEMU
Penulis memilih Akhirat sebagai jalan masuk untuk kesaksian Injil karena alasan-alasan berikut ini:
Alasan Teologis
Orang-orang Muslim memiliki pemahaman bahwa berbuat amal dan kebaikan adalah jaminan untuk memperoleh keselamatan. Semakin banyak bebuat baik di dunia semakin banyak pula kebaikan yang akan diraihnya di akhirat nanti, dengan demikian semakin besar pula peluangnya untuk meraih keselamatan dalam perjalanan menuju ke surga. Orang muslim percaya bahwa perjalanan terakhir manusia adalah surga yang penuh kenikmatan, atau neraka yang penuh siksaan. Quran mengharuskan umat Islam untuk berdoa, berpuasa, dan naik Haji, mereka percaya dan meyakini bahwa tindakan-tindakan ketaatan akan membawa mereka kepada kebenaran dan kebenaran itu akan bermuara pada taman firdaus (surga).
Pemahaman orang muslim tentang keselamatan selalu dikaitkan dengan amal dan perbuatan baik. Keselamatan itu dapat diperoleh dengan usaha manusia, hal inilah yang dapat dapat dijadikan titik temu untuk memberi pemahaman tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus. Pada umumnya orang muslim kalau ditanya tentang keselamatannya, mereka tidak yakin akan keselamatannya, mereka tidak yakin masuk surga sebelum hari akhir yaitu hari penghakiman apabila semua amal dan dosanya ditimbang. Untuk mendapatkan keselamatan (surga) tidak dapat diperoleh berdasarkan amal dan perbuatan baik seseorang. Dalam Alkitab kita menemukan jani bahwa jikalau dosa-dosa kita dipercayakan/diserahkan kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita, maka dosa-dosa kita akan diampuni/dibersihkan dan kita pasti akan masuk surga pada waktu meninggal dunia. Kita tidak perlu menunggu hari kiamat untuk tahu apakah kita akan masuk surga atau tidak. Jadi keselamatan tak dapat dibeli atau diperoleh dengan berbuat baik atau dengan memperbanyak amal. Keselamatan adalah anugerah atau pemberian Cuma-Cuma dari Tuhan.
Alasan Sosiologis
Sebagai salah satu rukun iman, hari akhirat sangat mempengaruhi kehidupan orang-orang muslim. Karena orientasi kebahagian mereka adalah di dunia dan akhirat, maka hampir semua orang-orang muslim mengamalkan ajaran agamanya, seperti solat 5 waktu, berpuasa pada bulan ramadhan, berjiwa jihat, mengusai bahasa Arab, pandai baca kitab suci Alquran, ibadah haji, dan amalan-amalan lainnya. Dengan melakukan semua itu mereka meyakini akan mendapat pahala yang akan menolong dan mempermudah untuk masuk surga. Banyak orang-orang muslim takut menghadapi hari akhirat karena mereka tidak yakin akan masuk surga. Mereka selalu mengukur perbuatan baik mereka sebagai syarat untuk masuk surga. Kebanyakan dari mereka merasa belum pantas karena dalam hidupnya masih banyak melakukan dosa. Orang-orang muslim memiliki keyakinan bahwa percaya kepada hari akhirat akan menerima pahala pada hari penghakiman. Jadi tidak heran jika dalam kehidupan komunitas muslim selalu dianjurkan untuk memiliki keyakinan akan hari akhirat serta berlomba berbuat kebajikan karena pahalanya besar yaitu surga.
IV. PENUTUP
Melalui pemaparan di atas, akhirnya penulis sampai pada bagian penutup ini penulis memberikan beberapa kesimpulan.
Kesimpulan
1. Orang muslim berkeyakinan bahwa hari akhirat adalah hari setelah kematian yang wajib diyakini kebenarannya oleh setiap orang muslim. Mereka percaya bahwa pada hari itulah hari pembalasan semua amal perbuatan manusia, hari perhitungan yang sempurna, hari ditampakkannya semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia, hari yang pada waktu itu orang-orang yang melampaui batas akan berkata dengan penuh penyesalan. Orang muslim sangat menekankan untuk benar-benar memberi perhatian besar pada hari akhirat demi keselamatan. Mereka mempersiapkan diri dan mengumpulkan bekal (amal, perbuatan baik) untuk menghadapi hari yang kekal abadi itu.
2. Hari akhirat ini dapat dijadikan titik temu untuk menyampaikan berita Injil kepada orang muslim. Orang kristen juga percaya bahwa dunia ini suatu waktu akan berakhir dan manusia yang diselamatkan akan masuk ke dalam kehidupan kekal (dunia baru). Untuk mendapatkan hidup yang kekal itu, tidak bisa diukur dengan amal dan perbuatan baik kita. Hidup kekal itu hanya didapatkan di dalam satu Pribadi yang telah mengorbankan diriNya, disalib, mati dan bangkit kembali untuk menebus dosa manusia. Hidup kekal hanya diperoleh melalui Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain, ”Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
3. Baik orang Kristen maupun orang-orang Muslim sama-sama percaya dan meyakini akan kesudahan dunia ini (hari akhirat). Dengan adanya pemahaman yang sama tentang hari akhirat akan memudahkan untuk menyampaikan berita Injil kepada orang-orang Muslim.
Daftar Pustaka:
Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Litera Antarnusa, Jakarta 2007.
Dr. Soebardi, Pengantar Sejarah dan Ajaran Islam, Bina Cipta, Bandung 1986
Prof. Dr. H. Kraemer, Agama Islam, Badan Penerbit Kristen, Jakarta 1952
George W. Braswel Jr. Apa yang anda perlu tahu mengenai Islam dan orang-orang Muslim, IIS Indonesia, Malang 2004
I. PENDAHULUANDalam bagian pendahuluan ini akan dibahas: pokok masalah, tujuan penulisan, pentingnya penulisan, lingkup penulisan.
Pokok Masalah
Hari akhirat adalah istilah yang dipakai untuk menyebut kehidupan setelah kematian. Orang-orang yang beragama meyakini akan adanya hari akhirat, tetapi tidak sedikit orang yang meragukan akan adanya kehidupan akhirat. Kepercayaan akan adanya akhirat juga merupakan salah satu rukun iman dalam agama Islam. Kepercayaan ini berupa kepercayaan akan adanya akhir dari kehidupan di dunia ini yang diawali dengan datangnya hari kiamat yaitu hari berakhirnya kehidupan di dunia ini. Dan kedatangan hari ini tidak seorang pun mengetahuinya. Bagi orang Muslim, mengimani hari akhirat mengandung 3 hal, yaitu:
a. Mengimani akan terjadinya hari kebangkitan, di mana orang-orang yang telah mati dihidupkan kembali saat sangkakala ditiup untuk kedua kalinya maka bangkitlah mereka untuk menghadap Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum berkhitan.
b. Mengimani akan adanya hisab dan pembalasan amal, setiap orang akan dibalas berdasarkan amalnya.
c. Mengimani terhadap surga dan neraka, keduannya merupakan tempat tinggal abadi bagi manusia. Surga adalah negeri yang penuh dengan kenikmatan yang Allah persiapkan bagi hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa. Sedangkan neraka adalah negeri yang penuh dengan siksaan yang dipersiapkan oleh Allah bagi orang-orang yang kafir dan zalim.
Dengan meyakini adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan di dunia ini akan menjaga seseorang dari bertindak sesuka hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia perbuat dalam kehidupannya sekarang akan dituainya kemudian di alam setelah kematian. Oleh karena itu setiap orang Muslim yang mementingkan keselamatan dirinya akan benar-benar memberikan perhatian besar dalam mempersiapkan diri dan mengumpulkan bekal untuk menghadapi hari yang kekal abadi ini. Pada hakikatnya, hari inilah masa depan dan hari esok manusia yang sesungguhnya.
Penganut agama Islam meyakini bahwa semakin banyak dia berbuat baik di dunia, semakin banyak pula kebaikan yang akan di raihnya diakhirat nanti, yang berarti semakin besar pula peluangnya untuk meraih keselamatan dalam perjalanannya menuju surga.
Beranjak dari persoalan di atas, dirancang pertanyaan penelitian, sebagai berikut: Apakah hari akhirat sebagai salah satu rukun iman dalam agama Islam terdapat unsur-unsur yang dapat dijadikan sebagai jalan masuk untuk menyaksikan Injil.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk memaparkan bahwa ada unsur tertentu dalam pokok kepercayaan agama Islam yang dapat dijadikan sebagai jalan masuk untuk menyaksikan Injil, baik di tinjau dari aspek teologis maupun sosiologis.
Lingkup Penulisan
Penulisan paper ini terfokus pada pokok kepercayaan agama Islam yaitu hari akhirat sebagai salah satu rukun iman dalam Islam yang dapat dijadikan sebagai jembatan untuk memberitakan Injil Kristus.
II. PANDANGAN TENTANG AKHIRAT
Pandangan Al-Quran
Menurut Al-Quran kehidupan akhirat adalah lanjutan dari kehidupan di dunia ini. Setiap orang muslim percaya bahwa hari kiamat akan datang dan bahwa apa yang tersebut di dalama Al-Quran dan Hadits akan kelihatan pada hari itu. Hari kiamat adalah hari yang penuh dengan hal-hal yang menakutkan, di mana anak-anak kecil akan menjadi putih rambutnya, dan di mana orang-orang akan bangun dari kuburnya dan mereka itu akan digiring ke suatu lapangan yang disebut padang Makhsyar. Di situ segala manusia harus memberi pertanggung jawab atas segala perbuatannya di dunia. Perbuatan manusia pada hari kiamat itu akan ditimbang-timbang baik buruknya pada suatu timbangan, Al-Quran dalam surat 21 Al Anbiyah ayat 47 menyebutkan: “dan kami pada hari kiamat akan mengadakan timbangan yang adil, sehingga seseorang tidak akan dirugikan barang sdikitpun, dan kalau ada (perbuatan) sebesar biji sawipun, niscaya akan kamu kemukakan kepadanya dan cukuplah kami sebagai penimbang”. Jika pada timbangan itu tenyata amal yang baik lebih berat dari pada amal yang jahat, maka orang itu masuk surga. Jika amal yang jahat lebih besar maka masuk ke neraka. Selainkeburukan dan kebaikan manusia pada hari itu ditimbang, maka akan diperlihatkan juga kitab catatan perbuatannya, hal ini dicatat dalam surat 13:11; surat 43:80; surat 82:10-12; dan Surat 29:45. catatan-catatan ini pada hari kiamat akan dibukakan kepada setiap orang, demikian dituliskan dalam surat 17:13-14: “dan tiap-tiap manusia itu, telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya, dan kami keluarkan baginya di hari kiamat satu kitab yang dijumpainya dengan terbuka.
Iman kepada hari akhirat adalah salah satu rukun iman dalam Islam dan rukun ini paling banyak di sebut dalam Al-Quran, misalnya dalam surat al-Baqarah 2:8; surat al-Taubah 9:8; surat al-Maidah 5:69; surat al-Baqarah 2:177. Dari surat-surat ini terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan iman kepada hari akhir. Menurut Prof. Quraisy Syihab keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhirat. Keimanan kepada Allah menuntut adanya amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan adanya keimanan tentang adanya hari akhirat. Karena kesempurnaan ganjarannya dan balasannya hanya ditemukan di akhirat nanti.
Tanda-tanda hari akhir (kiamat)
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa hari akhirat merupakan rahasia Allah, pengetahuan manusia hanya terbatas pada tanda-tanda akan kedatangannya. Firman Allah dalam surat Q.S. an-Nazi’at 79:42-44, (orang-orang kafir) bertanya kepada (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesduahannya (ketentuan waktunya). Juga di dalam surat Q.S. al-Isra 17:51, dialog antara kaum musyrik dengan Rasulullah tentang kapan kiamat. Menurut Prof. Bey Arifin dalam bukunya “Hidup Sesudah Mati” (hal. 182-196) ada 15 peristiwa yang mendahului hari kiamat, menurut beliau dari 15 peristiwa yang mendahului kiamat, 3 diantaranya merupakan peristiwa yang paling penting yaitu:
a. Munculnya Dajjal
Dajjal artinya pembohong yang kerjanya menyesatkan manusia, bentuknya ada dua macam yaitu Dajjal besar dan Dajjal kecil. Dajjal-dajjal menyebabkan kerusakan-kerusakan dalam masyarakat. Kerusakan yang ditimbulkan Dajjal kecil disebut kiamat kecil sedangkan Dajjal besar adalah pembohong besar yang kerjanya membohongi dan menyesatkan umat manusia, Dajjal besar ini akan muncul menjelang kiamat kubra (kiamat besar) tiba. Dalam sejarah Islam Dajjal besar yang mengaku nabi palsu itu telah ada sejak zaman rasulullah.
b. Turunnya Isa ibnu Maryam A.S
Menurut A. Hasan dalam bukunya Pembela Islam menerangkan bahwa ada lebih dari 30 hadits yang menerangkan turunya Isa ibnu Maryam AS. Kedatangannya adalah untuk membunuh semua babi dan menghancurkan semua salib. Islam percaya sebagai kehancuran dan lenyapnya agama Kristen dan memperkuat agama Islam. Kedatangan Isa ibnu Maryam adalah sesudah munculnya Dajjal.
c. Turunnya Imam Mahdi
Di antara umat Islam kepercayaan akan adanya imam mahdi pada akhir zaman sudah merata, sekalipun hal ini tidak ada dalam Al-Quran. b
Macam-macam kiamat
Yaumal qiyaamah (yaumal=hari; qiaamah=kiamat) adalah satu keyakinan Islam yang penting. Islam mengenal beberapa macam kiamat:
(1) Qiyaamah Shugra yaitu kiamat kecil
Kiamat ini berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir badang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peprangan, kecelakaan kenderaan, kekeringan yang berkepanjangan, hama tanaman yang merajalela. Dari serangkaian peristiwa ini dapat dipandang sebagai peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman peristiwa ini merupakan peringatan dan ujian.
(2) Qiyaamah Kubra yaitu kiamat total.
Kehancuran seluruh alam semesta dan berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman nabi adam sampai manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan selanjutnya. Menurut kepercayaan Islam kedua kiamat ini mengalihkan manusia dari alam dunia ke alam kubur. Sedangkan peralihan dari alam kubur ke alam akhirat disebut kiamat akhirat, pada hari inilah terjadi perhitungan atas amal perbuatan manusia, hari perhitungan yang sempurna, hari ditampakkannya semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia, hari yang pada waktu itu orang-orang yang melampaui batas akan berkata dengan penuh penyesalan.
Proses menuju kehidupan akhirat
Menurut keparcayaan Islam, pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan antara lain:
1. Yaumul Barzakh yaitu masa penantian sebelum terjadinya hari kiamat besar (kiamat kubra). Hal ini dapat dilihat dalam surat al-Mukminum: 100
2. Yaumul Ba’ats (hari kebangkitan dari alam kubur), dapat dilihat dalam surat al-Mujadalah:6
3. Yaumal Hasyr (hari berkumpul di padang Mahsyar), dapat dilihat dalam surat al-An’am:22
4. Yaumul Hisab (hari perhitungan/pemeriksaan), dapat dilihat dalam surat al-Insyiqaq:8
5. Yaumul Mizan (hari pertimbangan amal), dapat dilihat dalam surat al-Anbiya:87
6. Yaumul Jaza (hari pembalasan), dapat dilihat dalam surat al-mukmin:17
III. AKHIRAT SEBAGAI TITIKTEMU
Penulis memilih Akhirat sebagai jalan masuk untuk kesaksian Injil karena alasan-alasan berikut ini:
Alasan Teologis
Orang-orang Muslim memiliki pemahaman bahwa berbuat amal dan kebaikan adalah jaminan untuk memperoleh keselamatan. Semakin banyak bebuat baik di dunia semakin banyak pula kebaikan yang akan diraihnya di akhirat nanti, dengan demikian semakin besar pula peluangnya untuk meraih keselamatan dalam perjalanan menuju ke surga. Orang muslim percaya bahwa perjalanan terakhir manusia adalah surga yang penuh kenikmatan, atau neraka yang penuh siksaan. Quran mengharuskan umat Islam untuk berdoa, berpuasa, dan naik Haji, mereka percaya dan meyakini bahwa tindakan-tindakan ketaatan akan membawa mereka kepada kebenaran dan kebenaran itu akan bermuara pada taman firdaus (surga).
Pemahaman orang muslim tentang keselamatan selalu dikaitkan dengan amal dan perbuatan baik. Keselamatan itu dapat diperoleh dengan usaha manusia, hal inilah yang dapat dapat dijadikan titik temu untuk memberi pemahaman tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus. Pada umumnya orang muslim kalau ditanya tentang keselamatannya, mereka tidak yakin akan keselamatannya, mereka tidak yakin masuk surga sebelum hari akhir yaitu hari penghakiman apabila semua amal dan dosanya ditimbang. Untuk mendapatkan keselamatan (surga) tidak dapat diperoleh berdasarkan amal dan perbuatan baik seseorang. Dalam Alkitab kita menemukan jani bahwa jikalau dosa-dosa kita dipercayakan/diserahkan kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita, maka dosa-dosa kita akan diampuni/dibersihkan dan kita pasti akan masuk surga pada waktu meninggal dunia. Kita tidak perlu menunggu hari kiamat untuk tahu apakah kita akan masuk surga atau tidak. Jadi keselamatan tak dapat dibeli atau diperoleh dengan berbuat baik atau dengan memperbanyak amal. Keselamatan adalah anugerah atau pemberian Cuma-Cuma dari Tuhan.
Alasan Sosiologis
Sebagai salah satu rukun iman, hari akhirat sangat mempengaruhi kehidupan orang-orang muslim. Karena orientasi kebahagian mereka adalah di dunia dan akhirat, maka hampir semua orang-orang muslim mengamalkan ajaran agamanya, seperti solat 5 waktu, berpuasa pada bulan ramadhan, berjiwa jihat, mengusai bahasa Arab, pandai baca kitab suci Alquran, ibadah haji, dan amalan-amalan lainnya. Dengan melakukan semua itu mereka meyakini akan mendapat pahala yang akan menolong dan mempermudah untuk masuk surga. Banyak orang-orang muslim takut menghadapi hari akhirat karena mereka tidak yakin akan masuk surga. Mereka selalu mengukur perbuatan baik mereka sebagai syarat untuk masuk surga. Kebanyakan dari mereka merasa belum pantas karena dalam hidupnya masih banyak melakukan dosa. Orang-orang muslim memiliki keyakinan bahwa percaya kepada hari akhirat akan menerima pahala pada hari penghakiman. Jadi tidak heran jika dalam kehidupan komunitas muslim selalu dianjurkan untuk memiliki keyakinan akan hari akhirat serta berlomba berbuat kebajikan karena pahalanya besar yaitu surga.
IV. PENUTUP
Melalui pemaparan di atas, akhirnya penulis sampai pada bagian penutup ini penulis memberikan beberapa kesimpulan.
Kesimpulan
1. Orang muslim berkeyakinan bahwa hari akhirat adalah hari setelah kematian yang wajib diyakini kebenarannya oleh setiap orang muslim. Mereka percaya bahwa pada hari itulah hari pembalasan semua amal perbuatan manusia, hari perhitungan yang sempurna, hari ditampakkannya semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia, hari yang pada waktu itu orang-orang yang melampaui batas akan berkata dengan penuh penyesalan. Orang muslim sangat menekankan untuk benar-benar memberi perhatian besar pada hari akhirat demi keselamatan. Mereka mempersiapkan diri dan mengumpulkan bekal (amal, perbuatan baik) untuk menghadapi hari yang kekal abadi itu.
2. Hari akhirat ini dapat dijadikan titik temu untuk menyampaikan berita Injil kepada orang muslim. Orang kristen juga percaya bahwa dunia ini suatu waktu akan berakhir dan manusia yang diselamatkan akan masuk ke dalam kehidupan kekal (dunia baru). Untuk mendapatkan hidup yang kekal itu, tidak bisa diukur dengan amal dan perbuatan baik kita. Hidup kekal itu hanya didapatkan di dalam satu Pribadi yang telah mengorbankan diriNya, disalib, mati dan bangkit kembali untuk menebus dosa manusia. Hidup kekal hanya diperoleh melalui Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain, ”Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
3. Baik orang Kristen maupun orang-orang Muslim sama-sama percaya dan meyakini akan kesudahan dunia ini (hari akhirat). Dengan adanya pemahaman yang sama tentang hari akhirat akan memudahkan untuk menyampaikan berita Injil kepada orang-orang Muslim.
Daftar Pustaka:
Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Litera Antarnusa, Jakarta 2007.
Dr. Soebardi, Pengantar Sejarah dan Ajaran Islam, Bina Cipta, Bandung 1986
Prof. Dr. H. Kraemer, Agama Islam, Badan Penerbit Kristen, Jakarta 1952
George W. Braswel Jr. Apa yang anda perlu tahu mengenai Islam dan orang-orang Muslim, IIS Indonesia, Malang 2004
cara berpikir kristen lemah bangettt... pantes lah banyak kejahatan dan penjajahan... ohh ini toh sumbernya... so jd bs berbuat seenaknya gara2 paman mkribo yg metal yg dirinya sendiri aja gak bisa nyelametin dirinya dari mampussnya disalib oleh Yahudi....
BalasHapuspantes lah org2 Yahudi gak ada yg percaya.... lah toh gak masuk akal
Kristen bukanlah penjajah...anda salah paham. Karena Yesus adalah Tuhan, maka apa yang diperbuatnya tidak mungkin masuk akal manusia. mananya juga Tuhan, tidak mungkin bisa dipahami oleh penciptanya (manusia). kalau Tuhan bisa di pahami manusia.. bukan Tuhan namanya... apakah Tuhan bisa jadi semut? bisa saja, namanya juga Tuhan. apakah Tuhan bisa di salib, bisa saja, namanya juga Tuhan. ingat akal manusia itu terbatas untuk memikirkan Tuhan yang tidak terbatas...lebih baik anda mengambil momen penting ini untuk percaya kepada Isa Almasih Sang Hakin dihari akhirat...
Hapus