23 Juni 2013

PELAYANAN LANSIA




Tugas makalah sosiologi

Tahun ajaran 2013
             
DISUSUN OLEH :
Yuriani Harefa
NIM : 201212018

PROGRAM SARJANA TEOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Sekolah Tinggi Teologia Cianjur


 LANSIA
Lansia adalah usia yang rentan pada  kesehatan fisik dan mental. Sulit melakukan “ini  dan itu”emosinya pun  tidak  control dengan baikut.oleh kerena itu mereka membutuhkan mereka membutuhkan tempat untuk mereka bisa berbagi atau berkonseling.mengenai kehidupan mereka,mungkin itu melalui kesehatan, kerohanian mereka,dan mungkin sejauh pelayanan meraka, serta pribadi mereka sendiri.
Ada beberapa yng harus kita ketahui mengenai lansia:
1.      Usia senja
Pada umumnya semua manusia ingin panjang umur, tetapi sedikit yang menjadi tua.dengan mereka melakukan   berbagai cara mungkin   pergi ke salon dan lain sebagainya.padahal itu tidak menolong mereka karena hasilnya hanya sebentara.kita tidak dapat menyembunyikan yang namanya tua tetap aja tua.sebaiknya setiap orang ng mempersiapkan diri guna menyosong usia senja yang  sudah pasti menjelang, yang sudah pasti akan kita jalani.
2.      Memahami  lansia
merawat orang tua tidak semudah merawat anak kecil sekalipun sama- sama membu
uhkan ke sabaran  usia lanjut. karena banyak karakter yang membuat jengkel dan tiadak nyaman.
Bagaiman manghadapi orang yang lanjut usia?
·         Memahami usia lanjut
Mereka mau di mengerti, di pahami,memberi mereka hormat,mendengar setiap keluhan mereka, curhat mereka sert mendengar mereka , jangan bosan – bosan ketika meraka brcerita dan menjadi sahabat bagi mereka, untuk menjadi tempat curhat bagi mereka.
·         Kesehatan lansia
Mau tidak mau ketika manusia usia lanjut akan banganyak permasalahan mengenai kesehatan.aka tetapi kalau kita dapat mengalak dari penyataan ini,kita tetap bisa mempersiapkan diri dan mengetahui keadaan – keadaan yang bagaimana nantinya yang akan kita alami.banyak penyakit yang menyerang ketika sudah usia lanjut.minsalnya gangguan pendengaran,gangguan pencernaa, dan lain sebagainya
waktu kecil mereka merawat kita,setelah mereka tua maka kitalah yang aktmerawt mereka, ada yang mengatakan bahwa ajauh lebih gampang merawat anak kecil dari pada merawat orang tua.kenapa? sudah mereka tdak bisa di omongin ngambek, dan ngomel.sikap inilah yang tidak sanggup di terima anak – anak yan g merawat mereka,karena semua bagi mereka se mengrba salah.kalau kita mengenal di namika mereka relasi kita dengan orang tua  dan yang lanjut usia sesungguhnya diri mereka atau kepribadian mereka di masa sekarang adalah merupakan kelanjutan dirinya di masa lampau.jadi, bila masa lampau adalah seorang yang sabar maka besar kemungkinan akan lebih dominan. Disa bisa jadi pribadi yang sabar di masa yang sekarang.sesungguhnya relasi kita dengan orang tua sekarang adalah merupakan kelanjutan relasi kita yang di masa lampau
Dengan  kata lain corak relasi cenderung bertahan melawan waktu.bila dimana lampau relasi kita denganya tidak dekat dan ia sulit mendngar kita, kemungkinan di masa yang akan datang iapun sulit untuk mendengar masukan dari kita dan bahwa selama ini relasi kita denganya cenderung penuh konflik, besar kemungkinan ia cenderung menghindar dan tidak mau terlallu dekat dengan kita.
Hubungan pribadi dan relasi merupakan merupakan kelanjutan dari masa lampau.baik atau buruknya relasi di masa sekarang di tentukan oleh kualitas relasi di masa lampau. Bedanya masa lalu dengan masa sekarang adalah masa sekarng kita mampu orang tua biasanya tidak lagi bermotifasi untuk mengharapkan apalagi mengarapkan perubahan. Baik kita maupun orang tua kita masing – masing berusaha untuk menjaga batas supaya tidak terjadi konflik.
Makin lemah kondisi orang tua makin berkurang kemandirianya ini berarti makin banyak bantuan yang di butuhkan. Masalahnya adalah sebagian besar orang tua mengalami kesulitan beradaptasi dengan keterbatasan ini, pada umumnya  ia kan terus melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan dan inilah yang menjadi sumber masalah karena ia bisa jatuh bahkan kemungkinan bisa cidera atau luka parah yang tidak di inginkan di satu pihak kita memberi kebebasan untuk memilih kehidupan yang di inginkanya tetapi kita juga harus memberi ketegasan membatasi ruang lingkup gerak geriknya supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
Merawat orang tua adalah merupakan hal sangat meletihkan belum lagi merasa bersalah jika terjadi sesuata pada orang tua tidaklah mudah bahkan dapat menimbulkan sitres yang besar.ini mempengaruhi bukan saja diri kita tapi juga berpengaruh kepada keluarga kita sendiri, namun kita tidak boleh mengorbankan keluarga harus memperhatikan kebutuhan  mereka.
Bab 1
Banyak orang yang merasa takut karena sng mempunyai kesan yang negative bahwa orang lanjut usia itu  menurut mereka yang lanjut usia itu lemah,tidak berguna,memilki fisik yang lemah tida punya semangat hidup berpenyakitan,pelupa, pikun,tidak di perhatikan oleh keluarga dan masyarakat, menjadi beban orang lain dan sebagainya.memang di masa usia lanjut banyak perubahan maka sejak dini harus    Antisipan.
Kapan seseorang boleh dikatakan sudah lansia? Hal-hal apa saja yang memicu proses penuaan?Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia lanjut), setiap orang memiliki tiga macam umur: umur secara kronologis, biologis, dan psikologis.
  1. Umur kronologis. Umur yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang. Ini adalah umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.
  2. Umur biologis. Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat terjadi jika seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.
  3. Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seorang yang sudah berusia 80 tahun tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah umurnya.
Dari ketiga macam umur tersebut, kita tahu bahwa proses penuaan tidak dapat dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis. Ada beberapa negara menetapkan usia kronologis yang berbeda bagi orang lansia. Di Indonesia, seseorang dianggap lanjut usia, ketika ia pensiun dari pekerjaannya pada usia 55 tahun. Namun, di Amerika Serikat, seseorang dikategorikan sebagai lansia pada usia 77 tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang Jepang kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. Dan banyak wanita Jepang yang masih bekerja pada usia 60 tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorang memasuki masa lansia. Karena itu tidak ada tolok ukur yang jelas kapan seseorang memasuki masa lansia.
Ada yang harus kita ketahui yaitu beberap1. Faktor Genetika Faktor ini merupakan faktor bawaan (keturunan), dan setiap orang memiliki faktor genetika yang berbeda-beda.
  • Penuaan dini. Orang yang memiliki keturunan penuaan dini harus berwaspada dan berusaha mencegah efek negatif dari faktor genetikanya.
  • Penyakit turunan. Orang yang mengidap penyakit turunan seperti penyakit jantung, hipertensi, atau diabetes harus memperhatikan dan menjaga pola makan serta aktivitasnya.
  • Perbedaan tingkat intelegensia. Umumnya orang yang memiliki intelegensia tinggi lebih lambat menjadi tua. Itu karena ia aktif berpikir dan melatih kemampuan intelektualnya sehingga memperlambat proses penurunan fungsi otak.
  • Warna kulit. Biasanya orang yang berkulit putih lebih mudah terserang osteoporosis daripada mereka yang berkulit hitam.
  • Kepribadian. Orang yang berambisi, bekerja keras, dan dikejar-kejar tugasnya, lebih mudah tersinggung dan gelisah. Ia sering cepat stres, yang mengakibatkannya rentan penyakit.
2. Faktor Endogenik Faktor ini berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi secara fisik (perusakan sel) maupun mental.
A.    Fisik
    • Keadaan tubuh: Kadar lemak dalam tubuh meningkat akibat penurunan aktivitas fisik dan kurang makanan berserat. Daya motorik otot menurun membuat orang sulit bergerak. Jumlah air di dalam tubuh berkurang. Massa tulangpun menurun karena kondisi tulang mulai rapuh, sementara pertumbuhan tulang sudah berhenti.
    • Pencernaan: Gangguan pada gigi dan perubahan bentuk rahang mengakibatkan sulitnya mengunyah makanan. Daya penciuman dan perasa menurun, hal ini menyebabkan turunnya selera makan yang berakibat kekurangan gizi. Menurunnya produksi asam lambung dan enzim pencernaan, mempengaruhi penyerapan vitamin dan zat-zat lain pada usus. Penurunan perkembangan lapisan otot pada usus, melemahkan dinding usus, dan menurunkan daya cerna usus. Fungsi hati yang memproses racun, seperti obat-obatan dan alkohol pun melemah.
    • ekebalan tubuh: Akibat berkurangnya kemampuan tubuh memproduksi antibodi pada masa lansia, sistim kekebalan tubuhpun menurun. Hal ini membuat lansia rentan terhadap berbagai macam penyakit.
    • Jantung: Daya pompa jantung menurun karena elastisitas pembuluh arteri melemah, semua ini akibat perubahan kolagen dan elastin dalam dinding arteri.
    • Pernafasan: Fungsi paru-paru menurun akibat berkurangnya elastisitas serabut otot yang mempertahankan pipa kecil dalam paru-paru tetap terbuka. Penurunan fungsi ini akan lebih berat jika orang bersangkutan memiliki kebiasaan merokok dan kurang berolahraga.
    • Otak dan syaraf. Menurunnya kemampuan fungsi otak melemahkan daya ingat. Akibatnya, orang lansia suka sering lupa makan atau minum obat, yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit.
    • Metabolisme tubuh: Penurunan fungsi hormon dalam tubuh. Penurunan hormon seks pada wanita terjadi menjelang menopause.
    • Ekskresi: Penurunan aliran darah ke ginjal karena berkurangnya jumlah nefron, yaitu unit yang berfungsi mengekstrak kotoran dari darah dan membuangnya ke urine. Hal ini menyebabkan peningkatan volume urine dan frekuensi pengeluaran urine.
    • Tulang: Pengurangan massa tulang karena pertambahan usia. Hal ini juga disebabkan kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat Ca (kalsium), jarang berolahraga, menopause dini, dan hilangnya selera makan (anoreksia).

B.     Mental Ada 3 faktor yang mempengaruhi perubahan mental:
    • Kepribadian: Orang yang berambisi tinggi dan selalu dikejar- kejar waktu, akan cenderung cepat stres, gelisah, frustasi, dan merasa diremehkan pada masa lansianya. Sedangkan orang yang berkepribadian tenang lebih mudah mensyukuri apa yang mereka terima dan berpikir positif ketika memasuki masa lansia.
    • Sosial: Sikap sosialisasi yang kurang baik dapat berdampak negatif pada penyesuaian diri lansia. Ia akan bersikap psikopat, depresi, dan paranoid.
    • Budaya: Budaya Barat sering menganggap orang lansia tidak berguna dan menjadi beban keluarga atau masyarakat saja. Hal ini mengakibatkan orang lansia memiliki mental negatif. Sedangkan Budaya Timur lebih menghormati orang tua, dan menganggap mereka sebagai orang yang bijaksana dan pantas dijadikan panutan.
3. Faktor Lingkungan
Hal-hal yang termasuk faktor ini adalah diet atau mengkonsumsi makanan yang bergizi, merokok, minum alkohol atau kafein, polusi, tingkat pendidikan, penghasilan, obat-obatan, penyinaran sinar ultra violet, dan sebagainya.
PELITA HATI
Memasuki masa lansia bukanlah sesuatu yang menakutkan jika kita memasukinya bersama Tuhan. Walau sudah lanjut usia, kita masih dapat bersukacita karena Allah berjanji, Ia tidak akan meninggalkan kita. "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu" (Yesaya 46:4).
BAB 2. TEKANAN HIDUP
Setiap orang termasuk para lansia sering mengalami tekanan hidup. Tekanan selalu hadir dalam setiap fase kehidupan. Apakah sebenarnya tekanan hidup itu? Tekanan apa yang dialami oleh kaum lansia? Apakah penyebab tekanan itu? Bagaimana mengatasinya?
Tekanan hidup adalah sesuatu yang terjadi akibat timbulnya perubahan dalam kehidupan. Semakin besar perubahan itu, semakin besar tekanan hidupnya.
Beberapa tekanan hidup yang sering dialami oleh kaum lansia:
  • Merasa membebani orang lain;
  • Merasa diri tidak berguna;
  • Kuatir terhadap generasi penerus;
  • Dihantui masa lalu yang suram;
  • Takut akan kematian;
  • Gangguan kesehatan;
  • Kesepian;
  • Ancaman perkembangan zaman;
  • Trauma ditinggalkan orang-orang yang dikasihi;
  • Merasa bosan hidup, dan sebagainya.

Sebab-musalab tekanan hidup:
1.      Perubahan dalam kehidupan sehari-hari
Peristiwa biasa dalam kehidupan kaum lansia, misalnya masa pensiun, tinggal serumah dengan anak-menantu dan cucu, tinggal di panti werda, kematian suami/istri, keadaan fisik yang melemah, dan sebagainya. Semua perubahan ini dapat menimbulkan tekanan. Jika setiap lansia dapat menerima perubahan- perubahan itu, tekanan itu akan terasa lebih ringan atau bahkan tidak terasa sama sekali. Sebaliknya, tekanan hidup itu akan terasa sangat berat, dan berlangsung lama jika ia tidak dapat atau sulit menerima perubahan- perubahan itu. Para lansia sering mengeluh bahkan menyalahkan Tuhan atas gejolak ini. Padahal cara terbaik mengatasi tekanan hidup adalah menerima keadaan sambil bersyukur kepada Tuhan atas keadaan itu. Firman Tuhan dalam 1Tesalonika 5:18 mengatakan, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
2.      Berbagai karakter orang
Setiap orang mempunyai karakter yang khas. Ada yang menyenangkan dan ada yang menjengkelkan. Tekanan hidup mudah timbul saat kaum lansia sulit menghadapi orang-orang di sekitarnya. Entah itu karena perbedaan pendapat dengan suami atau istrinya, menghadapi cucu yang nakal, menghadapi teman yang egois, atau teman yang menyakiti hatinya, dan sebagainya.
3.      Tidak dapat menguasai keadaan
Ada saat-saat di mana kaum lansia tidak dapat menguasai keadaan. Misalnya divonis menderita penyakit kanker, menerima kabar kematian sahabat atau keluarga dekat, dan sebagainya. Saat-saat itu merupakan tekanan yang berat jika lansia tidak menyerahkan semua bebannya kepada Tuhan, dan percaya bahwa semua yang terjadi itu berada dalam kekuasaan Tuhan. Saat itulah lansia juga harus yakin bahwa Kristus mampu menolongnya mengatasi segala macam tekanan hidup. Firman Tuhan berkata, "Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, ... Ia akan bertindak" (Mazmur 37:5).
4.      Putus asa
Lansia sering merasa putus asa. Perasaan kesepian, merasa diri tidak berguna dan membebani orang lain, membuat mereka semakin tertekan untuk menjalani kehidupan mereka. Penyakit terminal juga bisa membuat lansia putus asa. Tekanan ini akan menjadi lebih ringan jika lansia menyadari bahwa Allah senantiasa menyertai anak-anak-Nya, sesuai janji-Nya, "Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau..." (Ulangan 31:5).
5.      Rasa bersalah
Penyebab tekanan lainnya adalah perasaan bersalah. Rasa bersalah ini timbul saat lansia tidak mempedulikan hati nuraninya dan melanggar perintah Tuhan. Misalnya, pilih kasih terhadap salah seorang cucu, mendendam kesalahan seseorang, dan kasar terhadap orang lain adalah sebagian contoh tekanan rasa bersalah pada lansia. Perasaan malu, menyesal, tidak dapat memaafkan diri dan merasa tidak layak di hadapan Tuhanpun segera timbul. Satu-satunya obat mujarab untuk menyembuhkan semua perasaan bersalah itu adalah pengampunan melalui darah Yesus Kristus. Kristus datang ke dunia untuk menyucikan kita dari segala kejahatan (1Yohanes 1:9). Yang perlu kita lakukan saat ini hanyalah mengakui segala dosa kita dan meyakini bahwa Yesus sudah mengampuni kita, dan Ia tidak lagi mengingat dosa kita (Yeremia 31:34).
Cara-cara untuk mengatasi tekanan hidup:
  1. Mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencari tahu kehendak Tuhan dalam hidup;
  2. Mempedulikan hati nurani dan perintah Allah;
  3. Membuat prioritas kegiatan-kegiatan;
  4. Menjalin hubungan yang baik dengan sesama;
  5. Selalu hidup dalam pengharapan;
  6. Mengasihi Tuhan dan sesama;
  7. Berbagi masalah dengan orang yang dapat dipercaya, dan sebagainya.
PELITA HATI
Meskipun tekanan hidup datang silih berganti, marilah kita tetap bersyukur atas janji Allah. Hanya dengan kekuatan dari Tuhanlah kita semua dimampukan menanggung segala sesuatu. Karena itu, "Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, Penolongku dan Allahku" (Mazmur 42:12).


BAB 3. TETAP SEHAT DIUSIA LANJUT - I
Menjaga kesehatan semakin penting, terutama bagi orang yang akan memasuki masa lansia. Orang lanjut usia yang mengabaikan kesehatannya akan mudah terjangkit penyakit yang umum menyerang mereka. Penyakit ini dapat dicegah jika mereka menjaga kesehatan dan berusaha menjalani kehidupan sebaik mungkin. Jenis penyakit apa saja yang biasanya diderita oleh para lansia? Bagaimana mencegah penyakit pada masa lansia?
Beberapa penyakit umum yang diderita para lansia:
1. TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah normal bagi setiap orang adalah 120/80. Itu berarti tekanan darah sistoliknya 120 dan tekanan darah diastoliknya 80. Bila tekanan darah tidak melewati batas 140/90, masih dikategorikan normal.
Pengertian: Hipertensi adalah penyakit yang disebabkan oleh tekanan darah yang melewati batas tekanan darah normal.
Penyebab: Penyakit turunan (ada keluarga yang mengidap ini). Terlalu banyak mengkonsumsi garam (suka makanan yang asin), kurang berolahraga atau bergerak, stres, kegemukan, menggunakan obat-obatan seperti pil kontrasepsi (bagi wanita), obat flu, obat pelangsing, dan obat anti peradangan.
Pencegahan:
  • Mengurangi mengkonsumsi garam;
  • Berolahraga dengan teratur dan melakukan kegiatan fisik yang ringan;
  • Menjaga agar tidak kegemukan;
  • Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kalium, seperti kacang- kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan ikan yang mengandung omega-3;
  • Tidak merokok;
  • Menghindari minum-minuman keras dan yang beralkohol.
2. KENCING MANIS (DIABETES MELLITUS)
Pengertian: Diabetes Mellitus adalah penyakit yang disebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah.
Gejala: Sering buang air kecil (kencing), sering merasa haus dan lapar, badan lemas, berat badan menurun, mata terasa kabur, kesemutan.
Penyebab: Metabolisme hormon dalam tubuh terganggu, kekebalan tubuh menurun, penyakit keturunan, pola makan yang tidak sehat.
Pencegahan:
  • Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak;
  • Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein;
  • Mengurangi makanan yang manis;
  • Gunakan pemanis alternatif, misalnya sorbitol atau aspartam;
  • Mengurangi mengkonsumsi makanan yang asin;
  • Tidak merokok, dan hindari minuman keras serta yang beralkohol;
  • Mengurangi berat badan yang berlebihan.
3. RADANG SENDI (ARTRITIS/REMATIK)
Pengertian: Artritis adalah suatu penyakit yang menyerang sendi, tulang, otot, atau jaringan tubuh di sekitar sendi.
Gejala: Sendi terasa ngilu atau nyeri, lemah, dan kaku.
Tanda: Terjadi pembengkakan pada sendi, otot menjadi lemah, terasa sakit jika bergerak, dan mengganggu gerakan tubuh.
Pencegahan:
  • Jangan melakukan kegiatan yang terlalu berat;
  • Turunkan berat badan jika kegemukan. Kegemukan bisa menyebabkan rematik lutut;
  • Diet yang bergizi seperti seafood, sayur-sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, jahe, makanan berserat dan rendah kalori;
  • Minum minimal 8 gelas air putih sehari.
4. PIKUN (DEMENSIA)
Pengertian: Demensia adalah suatu gejala yang disebabkan oleh timbulnya gangguan pada fungsi otak (mental).
Tanda: Bicara tidak nyambung, daya ingat menurun, pengetahuan tentang diri dan lingkungan menurun, emosi labil (cepat marah, dan cepat berubah, dan sebagainya.)
Gejala: Mudah lupa, murung, stres.
Penyebab: Penurunan fungsi otak, parkinson, tumor, stroke, alzheimer, atau penyakit pada jaringan pembuluh otak.
Pencegahan:
  • Melatih otak dan merangsang fungsi otak agar tidak menurun drastis, yaitu dengan tetap memelihara daya konsentrasi dan belajar memperhatikan apa yang sedang kita lakukan;
  • Mengkonsumsi makanan bergizi, seperti telur, vitamin B 12, makanan yang mengandung zat besi, kacang-kacangan, tepung gandum dan biji-bijian;
  • Menghindari minuman yang mengurangi daya ingat seperti alkohol.
5. JANTUNG KORONER
Pengertian: Jantung koroner adalah suatu penyakit jantung yang disebabkan oleh mengeras dan menyempitnya pembuluh darah koroner (aterosklerosis).
Penyebab: Makanan yang berkolesterol tinggi, kurang berolahraga, merokok, tekanan darah tinggi, kadar lemak darah meningkat, kegemukan, kencing manis, stres, jenis kelamin, usia, keturunan, menopause (bagi wanita), stroke, kolesterol darah tinggi.
Gejala: Rasa sakit atau merasa tidak nyaman di bagian tengah dada selama beberapa menit. Kadang terasa kadang menghilang. Rasa sakit itu kadang- kadang disertai sakit kepala, pusing, berkeringat, dan sesak nafas; rasa sakit yang menyebar dari bahu ke leher atau lengan.
Pencegahan:
  • Mengkonsumsi makanan yang rendah kolesterol, seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan, ikan yang mengandung omega-3, kacang-kacangan;
  • Tidak merokok;
  • Tidak minum minuman keras dan yang beralkohol;
  • Mengurangi makanan yang asin;
  • Mengurangi berat badan jika kegemukan;
  • Berolahraga secara teratur;
  • Tidak minum kopi secara berlebihan.
6. STROKE
Pengertian: Stroke adalah penyakit gangguan peredaran darah di otak.
Penyebab: Keturunan, usia, menopause (bagi wanita), watak introvert (tertutup), kolesterol tinggi, kencing manis, kegemukan, stres, merokok, dan kurang berolahraga.
Tanda: Lumpuh, gangguan penglihatan dan pendengaran, daya ingat menurun, kemampuan berhitung menurun, atau bahkan tidak dapat berkomunikasi.
Pencegahan:
  • Berolahraga secara teratur;
  • Makan makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah-buahan, sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, minyak ikan, bawang;
  • Mengurangi makanan yang asin;
  • Tidak merokok dan minum minuman keras atau alkohol;
  • Mengurangi makanan yang berlemak;
  • Mengurangi berat badan.
7. KANKER
Pengertian: Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan mekanisme dalam pergantian sel yang merusak DNA. Fungsi dan karakter fisik sel berubah menjadi sel yang reaktif dan ganas.
Penyebab: Perubahan pola makan (diet), lingkungan, mengkonsumsi lemak secara berlebihan, kegemukan, dan minuman beralkohol.
Pencegahan:
  • Mengkonsumsi makanan yang berserat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, makanan yang mengandung protein, vitamin A, C, dan E;
  • Mengurangi makanan yang berlemak;
  • Mengurangi makanan yang diasinkan, diasap, dan atau yang difermentasi;
  • Minum teh hijau yang mengandung catechins.
Kesimpulan :
Lansia sebenarnya bukan beban tapi suatu pelayanan yang mulia di mana mereka membutuhkan  orang- orang kuat seperti kita, dan pelayanan ini perlu di tindakan melalui pelayana gereja,seperti pelatyana sosial 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar