20 Oktober 2009

Melatih Kaum Awam Terlibat Penginjilan

MELATIH KAUM AWAM UNTUK TERLIBAT DALAM PI


I. PENDAHULUAN

Dalam bagian pendahuluan ini akan dibahas: pokok masalah dan tujuan pelatihan.
Pokok Masalah

Tugas dan tanggung jawab PI bukan semata-mata tanggung jawab gereja, missionaris, pendeta, majelis, atau orang-orang yang secara langsung terlibat dalam pelayanan gerejawi/lembaga pelayanan. Penginjilan adalah tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada gereja secara kolektif dan secara individual kepada setiap orang Kristen. Sudah menjadi tanggung jawab setiap orang kristen untuk memberitakan Injil Kristus. Orang kristen adalah penyambung lidah Allah untuk menyampaikan berita pengampunan Allah kepada orang berdosa. Tuhan menghendaki setiap orang kristen untuk melayani Dia sesuai dengan karunia yang telah diberikan kepadanya oleh Tuhan (1 Kor. 12:7-11; Rom. 12:6-8). Jadi tidak setiap orang kristen harus berkhotbah, menjadi guru sekolah minggu, dsb. Tetapi pemberitaan Injil adalah pelayanan yang harus dilakukan oleh setiap/semua orang kristen (Mat. 28:19; Kis. 1:8; Kis 8:1,4).
Salah satu potensi gereja adalah kaum awam, ini telah terbukti sejak jaman Perjanjian Lama di mana kaum awam telah menjadi mitra kerja Allah. Demikian juga di dalam sejarah gereja, kaum awam terbukti sebagai alat yang efektif di tangan Allah. Sebagai bagian tubuh Kristus, kaum awam punya tanggung jawab untuk melaksanakan Amanat Agung (Mat. 28:18-20; Mark. 16:15; Luk. 24:47; Yoh. 20:21). Selain itu kaum awam juga memiliki peran penting dalam memelihara kesehatan gereja (pertumbuhan gereja), karena tanpa peran kaum awam, gereja hanya akan bertumbuh secara biologis.
Sebelum melibatkan kaum awam untuk PI atau memenangkan orang berdosa bagi Kristus (Yoh. 9:4), tentu membutuhkan persiapan terlebih dahulu melalui pelatihan-pelatihan. Demikian juga dengan materi pelatihan, harus difokuskan pada Kristus dan karyanya.
Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pembekalan kepada kaum awam supaya ketika mereka terlibat/terjun dalam PI dapat mengkomunikasikan berita Injil secara efektif. Selain itu diharapkan lewat pelatihan ini PI dapat mewarnai segala segi kehidupan peserta, sehingga PI menghasilkan orang-orang kristen yang berkualitas.

II. PROSES PELATIHAN
Lingkup pelatihan ini terdiri dari beberapa tahap, antara lain: tahap pertama mencari peserta pelatihan, tahap kedua menetapkan jadwal dan materi pelatihan, tahap ketiga melatih peserta. Pelatihan pertama berlangsung pada tanggal 31 Juni 2009, dengan jumlah peserta 2 orang. Peserta berasal dari Papua dan Nias yang saat ini sedang studi di Palalangon-Ciranjang. Tanggal 11 September 2009 diikuti oleh 4 orang. Pelatihan ini diawali dengan mengajak mereka untuk memikirkan orang-orang yang ada disekitar mereka, seperti: tetangga, teman, kenalan dan anggota keluarga yang belum percaya Yesus. Pernakah mencoba untuk membagikan berita keselamatan kepada orang-orang tersebut. Jika kita tidak pernah memikirkan kehidupan kekal mereka, bagaimana mereka dapat menerima keselamatan yang telah Tuhan berikan melalui karya kematian dan kebangkitan-Nya. Kemudian dilanjutkan dengan sharing pengalaman selama menjadi orang kristen, dari hasil sharing ini memberikan gambaran bahwa peserta adalah kristen sejak lahir, namun pemahaman mereka tentang pentingnya PI masih sangat kabur.
Setelah mengetahui latar belakang dan pemahaman mereka tentang PI, selanjutnya saya menguraikan tentang kondisi orang yang hidup tanpa Yesus. Orang yang hidup tanpa Yesus akan sesat atau menyimpang (Yes 53:6a), hidup di dalam kegelapan (Ef. 5:8), mati/terancam (Ef. 2:1-3) mati dalam arti putus relasi dengan Allah yang kudus, hubungan dengan Allah terputus (Rm. 3:10,23). Jadi dapat disimpulkan bahwa orang yang hidup tanpa Yesus mengalami kerusakan total dalam arti potensi yang ada pada dirinya berfungsi terbalik. Manusia tanpa Yesus akan berada dalam keadaan terpisah dari Allah yang adalah sumber kehidupan satu-satunya. Keadaan ini dilukiskan Yesus dalam Injil Yohanes pasal 15, dalam perumpamaan pokok anggur yang benar, itu terlihat bilamana seseorang mempunyai hubungan dengan Yesus, barulah ia memiliki hidup. Kalau hubungan tersebut putus, ia menjadi kering dan tidak berguna bagi pemilik kebun. Adapun sifat-sifat manusia yang hidup diluar persekutuan dengan Yesus, seperti: (1) Memiliki kecenderungan melakukan yang jahat, mereka memberontak, melanggar setiap pernyataan dan kehendak Allah, mereka bermusuhan dengan Allah sehingga sering membenci orang-orang yang percaya kepada Yesus.
Untuk mengatasi masalah manusia yang hidup tanpa Yesus, maka jalan satu-satunya adalah PI. Saya menguraikan mengapa orang percaya harus memberitakan Injil? Ada beberapa point mengapa Injil harus diberitakan, yaitu:
1. Karena PI adalah perintah Tuhan (Mat. 28:19; Kis 1:8)
Tuhan menghendaki setiap orang Kristen memakai karunia yang telah dipercayakan kepadanya untuk melayani Dia (1 Kor. 12:7-11; Rom. 12:6-8). Meskipun setiap orang percaya tidak diberi karunia untuk berkhotbah, mengajar, dls, tetapi pemberitaan Injil adalah pelayanan yang harus dilakukan oleh setiap/semua orang percaya (Mat. 28:19; Kis. 1:8; Kis. 8:1,4)
2. Penginjilan adalah beban dan tanggung jawab orang percaya
Penginjilan merupakan beban dan tanggung jawab orang percaya sebab tugas penginjilan yang diberikan Tuhan adalah tugas amat mulia yang menggambarkan secara nyata kerja sama yang indah antara Allah dan pemberita-pemberita Injil. Sebagai manusia yang dahulu berdosa yang seharusnya binasa, tetapi sekarang sudah diselamatkan, sudah selayaknya kita rindu menyaksikan kehebatan Allah yang sanggup juga mengubah hidup orang lain. Kita pantas mengajak orang lain menikmati keselamatan yang sama. Orang yang telah merasakan kasih Kristus dalam dirinya tidak dapat dicegah untuk senantiasa menyaksikan kebaikan Allah. Penginjilan merupakan implementasi dari melakukan seluruh Taurat yang terutama, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akan budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri.
3. Keselamatan merupakan kebutuhan semua orang percaya
Kebutuhan manusia yang utama adalah keselamatan kekal setelah kehidupannya di dunia berakhir. Kehidupan manusia di dunia akan sia-sia apabila pada akhirnya mereka binasa karena tidak menerima Kristus sebagai Juru Selamat. Keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus, seperti yang ditunjukkan Alkitab (Kis. 4:12; Yoh. 4:16; Why. 20:15).
4. Keteladanan Yesus dan Para Rasul-Nya yang juga melakukan PI
5. Supaya Injil dapat tersebar dengan cepat
6. Supaya manusia berdosa mendapat jalan untuk bebas dari hukuman Allah atau dengan kata lain orang berdosa berdamai dengan Allah.
7. Kesadaran akan tanggung jawab pribadi (1 Kor 9:16), Paulus mengatakan celakalah aku jika tidak memberitakan Injil (tidak setia, mencelakakan orang lain).

Dari penguraian di atas, peserta mulai memahami begitu pentingnya penginjilan, namun terlebih dahulu saya menjelaskan perbedaan antar menginjil dan bersaksi. Untuk menjadi seorang penginjil membutuhkan orang profesional yang sudah/harus diperlengkapi, sedangkan orang yang sudah mengalami kasih Kristus harus bersaksi. Syarat untuk bersaksi dan menjadi seorang penginjil adalah: Pertama, sudah bertobat atau lahir baru. Kedua, menyadari akan kesesatan orang berdosa yang sangat butuh pertolongan. Ketiga, mengasihi Allah dan sesama, dan mau bayar harga.
Adapun sikap yang harus dimiliki seorang penginjil adalah berinisiatif untuk memulai percakapan, melakukan pendekatan yang wajar, membangun komunikasi. Untuk membangun komunkiasi, seorang pengijil harus memulai dengan hal-hal yang umum dimana orang tertarik akan hal itu, terlebih lagi hal yang dibutuhkan orang itu. Seorang penginjil harus mengatur yang diinjili, bukan sebaliknya yang diinjili mengatur sang penginjil.

Tabel 1: Jadwal dan Materi Pelatihan
Tanggal
Peserta
Materi
31 Juli 2009
2 orang
Sharing Pengalaman Penginjilan
Kondisi Orang Tanpa Yesus
Pentingnya Penginjilan
Penginjilan dan Bersaksi
Hal-hal yang harus diperhatikan seorang penginjil
2 Agustus 2009
2 orang
Penjelasan 4 Fakta Rohani
Latihan Penginjilan



11 September 2009
4 Orang
Sharing Pengalaman Penginjilan
Kondisi Orang Tanpa Yesus
Pentingnya Penginjilan
Penginjilan dan Bersaksi
Hal-hal yang harus diperhatikan seorang penginjil
Penjelasan 4 Fakta Rohani
Latihan Penginjilan


Penjelasan 4 Fakta Rohani

Fakta 1: Dosa dan Hukumannya ..Roma 3:10, 20, 23; 6:23
Setiap orang telah berbuat dosa (Roma 3: 23; Yes. 53:6). Akibat dosa adalah maut (Roma 6:23), maut adalah perceraian dengan Allah (Yes. 59:2). Karena semua manusia telah berbuat dosa, maka manusia hidup terpisah dari Allah dan kasihnya untuk selama-lamanya. Dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 Yoh 3:4). Dosa telah membuat manusia tidak damai dengan Allah, tidak damai dengan sesama, tidak damai dengan diri sendiri, dan tidak damai dengan alam. Dalam penjelasan ini peserta diajak untuk menyadarkan orang yang diinjili supaya insaf dan menyadari bahwa ia adalah seorang berdosa dan mau bertobat. Sebelum orang yang diinjili mengakui dosa-dosanya dan mau bertobat, maka bimbingan tidak dapat diteruskan ke fakta yang kedua.

Fakta 2: Semua usaha manusia sia-sia
Manusia yang telah jatuh dalam dosa beranggapan bahwa ada suatu usaha yang dapat membawa mereka kembali kepada jalan pergaulan dengan Allah. Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa keselamatan adalah mustahil untuk diusahakan oleh manusia; hanya dapat disediakan oleh Allah (Mrk. 10:27). Usaha untuk menyelamatkan diri sia-sia karena keselamatan adalah anugerah (Ef 2:8,9), keselamatan atau hidup kekal adalah pemberian Allah. Usaha-usaha manusia, seperti: melakukan syarat-sayarat agama: dibabtis (Rm 3:20), amal atau perbuatan baik, filosofis atau doktrin, pengorbanan-pengorbanan, tradisi-tradisi, mengandalkan diri sendiri. Jadi hal keselamatan, manusia tidak punya andil sama sekali.



Fakta 3: Yesus jalan satu-satunya
Hanya Yesus yang dapat melaksanakan tugas penebusan manusia dari dosa-dosanya, karena Yesus memiliki dua hal yang istimewa yaitu: pertama, Yesus bukan hanya manusia, ada dua tabiat yang tergabung dalam Yesus yaitu kemanusian dan keilahian. Dengan keilahiannya Yesus sanggup mengerjakan sesuatu bagi seluruh umat manusia. Kedua, Hanya Yesus saja yang pernah hidup tanpa dosa. Yesus datang untuk menebus manusia, menebus adalah menyediakan jalan keluar bagi manusia yang tak berdaya lagi. Dengan cara yang sukar dimengerti, Yesus telah memenuhi kesucian dan keadilan Allah dalam kematiannya di kayu salib. Sehingga manusia dapat dibebaskan dari hukuman maut ( Yoh. 3:16; Rom. 5:8). Jadi tidak ada jalan lain, hanya Yesus jalan satu-satunya (Yoh.14:6; Kis 4:12). Yesus rela mati dan bangkit (1 Pet 2:24; 3:18), kematian dan kebangkitannya berkenan dihadapan Allah, kematian dan kebangkitan Yesus adalah titik sentral dalam penginjilan.

Fakta 4: Menerima Yesus atau mengundang Yesus (Yoh 1:12)
Untuk memperoleh keselamatan yang telah Yesus sediakan, seseorang harus menerima Dia secara pribadi (Yoh. 1:12; Why. 3:20). Sebelum hadiah itu ia buka berarti sesorang itu masih sesat. Kalau ia buka ia akan menikmati isinya yaitu pengampunan dosa, pembaharuan hidup, dan hidup yang kekal. Langkah penerimaan inilah yang akan membukakan semua anugerah Allah kepada seseorang. Jadi percaya dan menerima adalah kunci.

Latihan Penginjilan
Setelah peserta pelatihan memahami tentang 4 fakta rohani, selanjutnya mereka mensimulasikan pola penginjilan pribadi dengan menggunakan 4 fakta Rohani ini. Hasil pemantauan dari simulasi penginjilan ini masih banyak keterbatasan, misalnya, dari pembicaraan peserta dengan yang diinjili masih sangat susah untuk menemukan titik atau jalan masuk guna menyampaikan berita Injil kepada yang diinjili. Selain itu peserta kebingungan untuk menjawab ketika yang diinjili menanyakan soal pekerjaan, dan terkadang peserta terlalu lama memikirkan apa yang akan dibicarakan selanjutnya.


III. HASIL YANG DICAPAI
Dari kelompok pertama yang mengikuti pelatihan, laporan mereka sudah ada yang mencoba untuk menginjili, dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada beberapa tukang bangunan yang berlatar belakang agama Islam. Walaupun saat tulisan ini dibuat belum ada lagi laporan perkembangan, bersyukur dari pelatihan pertama ini para peserta telah mencoba menerapkan apa yang telah diajarkan.


IV. PENUTUP
Demikian proses pelatihan penginjilan yang penulis dapat laporakan. Walaupun masih sangat terbatas, tetapi melalui pelatihan ini penulis banyak mendapatkan masukan khususnya dalam melatih kaum awam ke dapan untuk terlibat dalam menyampaikan berita Injil (PI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seseorang di segani dan di hormati bukan karena apa yang di perolehnya, Melainkan apa yang telah di berikannya. Tak berhasil bukan karena gagal tapi hanya menunggu waktu yang tepat untuk mencoba lagi menjadi suatu keberhasilan hanya orang gagal yang merasa dirinya selalu berhasil dan tak mau belajar dari kegagalan

BERITA TERKINI

« »
« »
« »
Get this widget

My Blog List

Komentar